GoBiz logo Daftar Login

Pusat Pengetahuan

Packaging adalah Komponen Penting untuk Bisnis, Mengapa? Ini Penjelasan Lengkapnya

Packaging adalah komponen penting dalam berjualan. Bagi Anda yang baru merintis usaha sendiri, penting untuk selalu meminta masukan dan pendapat dari orang lain, terutama dari mereka yang menjadi konsumen pertama Anda. Dari banyaknya aspek yang harus diperhatikan saat merintis bisnis, packaging adalah  aspek penting, tapi sayangnya sering dilupakan.

Tak jarang, pemilik bisnis asal-asalan memilih packaging untuk mengemas produknya. Entah itu dari tampilan maupun fungsinya, tidak sesuai dengan barang yang ia jual. Alhasil, barang jualannya kurang diminati. Padahal dari segi kualitas dan rasa, tidak kalah saing dengan produk kompetitor. Si pemilik bisnis pun kemudian bertanya-tanya, “Apa yang salah?”

Meski sering dianggap sepele, sebenarnya packaging adalah salah satu komponen utama dalam bisnis, terutama untuk bisnis yang masih baru merintis. Mengapa demikian? Nah, untuk mengetahui jawabannya, Anda bisa simak ulasan mengenai packaging berikut ini.


Packaging adalah Sekadar Bungkusan, Benarkah?

Packaging adalah

Packaging adalah kemasan untuk membungkus suatu produk. Bahan apa pun yang membungkus produk adalah packaging.

Namun, kini definisi packaging produk sudah meluas. Istilah ‘packaging’ tak lagi sekadar untuk menyebut kemasan atau bungkus, tapi juga mengenai tampilan dari kemasan itu sendiri. Jadi, saat kata packaging muncul dalam bisnis, tidak cuma berhubungan dengan material kemasan, tapi juga soal desain tampilan serta bentuknya.

Dengan kata lain, packaging kini tak lagi sebatas pembungkus produk. Sekarang packaging adalah identitas produk, suatu hal yang bisa membuatnya tampil beda dari produk lain dan menarik minat calon pembeli. Oleh karenanya, perencanaan packaging adalah tahapan krusial dalam suatu bisnis. Jadi, jangan sampai terlewat, ya!

Baca Juga: 6 Tips Bagaimana Cara Mendesain Kemasan Produk Agar Menarik


Packaging Juga Termasuk Bagian dari Inventaris Barang

Packaging adalah

Lebih lanjut, packaging adalah bagian dari inventaris barang. Inventaris sendiri merupakan seluruh barang yang bias Anda manfaatkan dalam kegiatan usaha. Jika tanpa packaging produk Anda tak akan bisa Anda jual, maka packaging jelas merupakan bagian dari inventaris.

Terlebih, penggunaan packaging juga akan memudahkan Anda dalam proses inventarisasi itu sendiri. Bagaimana bisa? Packaging memuat beberapa informasi tentang produk dan hal tersebut tentu akan memudahkan Anda untuk mendata keseluruhan produk yang ada.

Katakanlah Anda berjualan keripik. Untuk keperluan inventarisasi, keripik dengan warna kemasan merah bisa jadi satu kategori. Setelah itu, sortir kembali dengan melihat tanggal kedaluwarsa produk. Letakkan produk yang tanggal kedaluwarsanya dekat di bagian depan dan yang masih lama di bagian belakang. Meski sederhana, cara ini memudahkan Anda mengetahui informasi serta letak barang secara akurat, terutama jika varian produk sangat beragam.

Baca Juga: 10 Cara Mengelola Inventaris untuk Usaha


Fungsi Packaging adalah Sebagai Berikut

Selama ini, fungsi packaging yang umum adalah sebagai pembungkus produk. Namun, sebenarnya packaging adalah elemen yang multifungsi. Ada banyak sekali kegunaan packaging produk, di antaranya:

1. Melindungi produk

Fungsi utama packaging adalah sebagai pelindung produk. Tanpa kemasan, kualitas produk berpotensi menurun atau bahkan rusak. Anda tentu tak ingin mengalami hal tersebut, bukan?

Terlebih jika produk Anda harus melalui tahapan yang panjang sebelum sampai ke tangan konsumen. Packaging berfungsi untuk memastikan produk terlindung dari gangguan cuaca seperti hujan, perubahan suhu yang bisa memengaruhi kualitas produk (suhu yang lembap hingga memunculkan jamur), hingga problem distribusi produk (turbulensi pesawat hingga guncangan saat barang melalui jalanan bergelombang).

Packaging juga merupakan hal wajib untuk produk yang rentan rusak karena bersinggungan dengan zat tertentu. Misalnya, komponen logam yang mudah berkarat jika terkena air.

2. Menampilkan identitas produk

Selain berfungsi melindungi produk, packaging juga menjadi tempat untuk menampilkan identitas produk. Hal ini sangat penting, terutama bagi Anda yang baru merintis usaha sendiri. Packaging dengan desain yang jelas dan menampilkan informasi produk akan memudahkan konsumen untuk mengenali produk Anda.

Sebaliknya, produk dengan packaging yang tidak mencantumkan informasi produk hanya akan menimbulkan kebingungan. Misalnya, sebuah produk makanan ringan yang hanya menggunakan kemasan berupa plastik kresek hitam. Alih-alih merasa penasaran, calon pembeli justru akan meragukan produk Anda, terutama dalam aspek keamanan.

Jika memang ingin membuat calon konsumen penasaran, Anda bisa bermain desain atau kata-kata promosi yang menarik. Sebisa mungkin, cantumkan informasi dan identitas yang jelas pada packaging produk, ya!

3. Memberi nilai tambah pada produk

Fungsi packaging selanjutnya adalah untuk memberikan nilai tambah bagi produk. Suatu produk yang memiliki packaging unik tentu akan lebih menarik di mata calon pembeli. Jika dibandingkan dengan kemasan polos yang tidak mencantumkan informasi produk, tentu packaging tersebut akan lebih mudah dikenali.

Hal ini sangat penting bagi produk yang baru launching. Jika produk tersebut baru, tapi tidak menunjukkan ciri khas tertentu yang membedakan dari produk lain atau pendahulunya, jelas calon pembeli akan kesulitan mengenali. Pastikan packaging untuk produk Anda desain dan rencanakan masak-masak agar bisa memberi nilai tambah di mata konsumen.

Baca Juga: 12 Fungsi Kemasan Produk yang Penting Diketahui Pengusaha


Jenis-Jenis Packaging

Packaging adalah

Sekarang mari membahas tentang jenis-jenis kemasan. Ya, packaging sebenarnya memiliki beberapa jenis. Tiap jenis punya fungsi dan ciri khasnya masing-masing. Jika melihat fungsi serta struktur isinya, packaging ada tiga jenis, yaitu:  primer, sekunder, dan tersier. Berikut penjelasan untuk masing-masing jenis kemasan.

1. Packaging primer

Jenis kemasan yang pertama adalah packaging primer. Kemasan yang satu ini digunakan untuk membungkus dan melindungi bahan secara langsung. Misalnya pada sebuah produk pelembap, maka packaging primernya adalah tube atau botol yang dipakai untuk menyimpan produk.

Sederhananya, packaging primer adalah kemasan yang bersinggungan langsung dengan produk. Saat memilih kemasan primer, Anda harus berhati-hati. Sebisa mungkin, gunakan bahan yang tidak berbahaya dan memengaruhi kualitas produk. Tidak akan ada artinya jika kemasan bisa melindungi gangguan dari luar tapi merusak dari dalam.

Baca Juga: Kemasan Primer adalah yang Bersinggungan Langsung dengan Produk, Bagaimana Maksudnya?

2. Packaging sekunder

Jenis kemasan yang kedua adalah packaging sekunder. Kemasan sekunder digunakan untuk mengemas produk beserta packaging primer. Kembali pada contoh produk pelembap, packaging sekunder pada produk pelembap berarti kardus yang melindungi produk.

Biasanya, packaging sekunder berisi informasi mengenai produk. Misalnya, pada packaging produk pelembap akan berisi nama produk, komposisi, cara pakai, identitas produsen, dan manufaktur. Tidak ketinggalan label sertifikasi (logo halal MUI, BPOM, cruelty-free), berat bersih, hingga tanggal kedaluwarsa produk.

3. Packaging tersier

Jenis kemasan yang terakhir adalah packaging tersier. Jenis kemasan yang satu ini tidak selalu digunakan oleh produsen. Biasanya, kemasan tersier dipakai pada produk yang memerlukan perlindungan tambahan.

Namun, terkadang, packaging tersier muncul sebagai bentuk inisiatif dari pihak distributor untuk memastikan keamanan produk. Selain itu, jenis packaging ini juga mencantumkan informasi tambahan yang memudahkan proses distribusi, seperti alamat pembeli.

Selain ketiga jenis packaging di atas, ada juga jenis packaging lain yang sering digunakan. Jenis kemasan tersebut bernama packaging delivery. Berikut penjelasannya:

4. Packaging delivery

Sesuai namanya, packaging delivery biasa kita gunakan saat delivery atau pengiriman barang. Sering kali, kemasan jenis ini bukan berasal dari pihak produsen. Kemasan delivery bisa berasal dari distributor atau pihak lain yang bertugas mengirimkan barang. Itu sebabnya, terkadang dalam kemasan ini Anda bisa menemukan berbagai jenis barang dari produsen yang berbeda.

Contoh kemasan delivery adalah tas plastik atau tote bag yang toko distributor sediakan produk untuk memudahkan kurir Gojek membawa barang pesanan konsumen.


Atribut Penting yang  Perlu Ada pada Packaging

Lalu, sebenarnya apa saja yang harus ada pada kemasan produk? Apa kira-kira yang bisa membuat produk tampil lebih menarik saat melihat kemasannya? Untuk mengetahui jawabannya, Anda bisa menyimak poin-poin mengenai atribut penting kemasan di bawah ini:

1. Merek

Atribut yang wajib ada pada sebuah kemasan tentu saja merek produk. Bagaimana calon konsumen kenal dengan produk Anda tanpa adanya merek?

Pencantuman merek pada kemasan tidak perlu terlalu mencolok, tapi harus tetap mudah dikenali. Biasanya, merek ada di bagian atas produk. Usahakan untuk memilih jenis font atau tipografi yang jelas, namun unik saat menulis merek. Serta, hindari penggunaan warna tulisan yang sulit dibaca atau sama dengan background.

2. Gambar atau logo

Atribut selanjutnya adalah gambar atau logo merek. Sama seperti merek, sebaiknya gambar atau logo produsen pada kemasan tidak terlalu mencolok, tapi tetap mudah dikenali. Anda bisa meletakkan logo berdekatan dengan tulisan merek.

Akan lebih baik jika Anda menggunakan logo yang khas. Tujuannya tak lain adalah untuk memudahkan konsumen membedakan produk Anda dari produk buatan kompetitor. Tidak perlu khawatir, sekarang Anda bisa bikin logo sendiri, kok, bahkan cuma lewat handphone. Simak cara lengkapnya di sini!

3. Bentuk packaging

Selanjutnya, Anda juga harus memikirkan tentang bentuk kemasan. Kemasan yang Anda gunakan sebisa mungkin tampil menarik dan bisa langsung dikenali oleh calon pembeli.

Namun, jangan pernah mengabaikan faktor keselamatan. Pastikan kemasan yang Anda pilih bisa melindungi produk dengan baik dan menjaga kualitasnya. Akan sia-sia jika kemasan terlihat cantik dan menarik, tapi produk di dalamnya tak lagi berkualitas baik.

4. Warna kemasan

Jangan lupakan warna kemasan. Meski sepele, inilah komponen yang paling memengaruhi keseluruhan tampilan kemasan. Dengan pemilihan warna kemasan yang tepat, produk Anda akan mudah dikenali oleh konsumen.

Contoh sukses pemilihan warna kemasan ini adalah kemasan minuman Teh Poci. Sebagai ciri khas, Teh Poci menggunakan logo berwarna kuning-merah serta kemasan cup transparan yang dihiasi desain unik. Dari kejauhan, kemasan tersebut bisa langsung dikenali, terlebih dengan ciri khas lain Teh Poci, yaitu sedotan yang berwarna kuning-hijau.

5. Label kemasan

Terakhir, jangan lupa untuk mencantumkan label kemasan. Label bisa berisi berbagai informasi terkait produk. Kebanyakan produsen memanfaatkan label untuk mencantumkan informasi mengenai komposisi serta cara pakai produk. Ada juga yang menggunakan label untuk menampilkan tanggal kedaluwarsa serta sertifikasi seperti logo halal maupun BPOM.


Contoh Label Kemasan

Daripada hanya membayangkan, sekarang mari melihat contoh label kemasan. Pada contoh ini, tampak sebuah produk dari Burgreens. Nah, Burgreens sendiri merupakan sebuah produsen makanan yang menawarkan menu plant-based yang sehat.

Di sini, Anda bisa lihat pemilihan warna hijau pada kemasan. Warna hijau dipilih karena mewakili tumbuhan, bahan baku Burgreens. Selain itu, Burgreens juga menampilkan merek dengan jenis font yang unik tapi mudah dikenali. Pada kemasan takeaway, Burgreens menggunakan kemasan dengan bahan yang dapat terurai secara alami. Pemilihan tersebut masih sejalan dengan konsep utama Burgreens yang sehat dan peduli lingkungan.


Cara Packing Barang yang Baik

packaging adalah

Tak lengkap membahas soal kemasan tanpa menyinggung cara packing atau mengemas produk yang benar. Selain memilih tampilan dan bentuk kemasan, Anda juga harus memperhatikan proses pengemasannya. Tujuannya tak lain adalah agar produk tetap terlindung dan kualitasnya tidak menurun saat tiba di tangan konsumen. Tanpa berlama-lama lagi, mari simak cara packing barang yang aman berikut ini: 

1. Sesuaikan dengan jenis barang

Cara mengemas barang harus disesuaikan dengan jenis barang. Katakanlah Anda berjualan bakso. Pengemasannya jelas tak bisa disamakan dengan kue kering atau keripik. Produk yang lebih mudah rusak atau menurun kualitasnya jelas memerlukan cara pengemasan yang lebih berhati-hati.

2. Kemas barang dengan rapi

Usahakan untuk mengemas produk dengan rapi dan tidak makan tempat. Rapi di sini tidak hanya berkaitan dengan tampilannya, tapi juga dari segi kepadatan kemasan. Sebisa mungkin, jangan meninggalkan ruang kosong yang bisa menyebabkan produk lebih mudah terguncang. Namun, produk juga tidak boleh dikemas terlalu rapat karena bisa menambahkan tekanan.

Anda bisa menambahkan kain atau pengganjal pada sisi-sisi produk untuk meredam guncangan. Bisa juga dengan menambahkan kertas atau styrofoam yang tidak menekan produk secara berlebihan.

3. Gunakan pembungkus yang tepat

Selanjutnya, pastikan Anda memilih pembungkus dari material yang tepat. Untuk produk dengan kemasan botol kaca, sebaiknya gunakan pembungkus bubble wrap yang mampu meredam guncangan. Namun, jika Anda berjualan pakaian, material pembungkusnya cukup simpel, bisa menggunakan kantong plastik. Anda hanya perlu memastikan bahan tersebut bisa melindungi produk dari air dan cairan lainnya.

4. Tambahkan stiker peringatan

Apabila Anda mengirimkan produk untuk konsumen yang lokasinya sangat jauh, tambahkan stiker peringatan pada kemasan. Stiker peringatan biasanya bertuliskan pesan seperti ‘fragile’ atau ‘awas jangan dibanting’. Diharapkan, penambahan stiker ini akan mengurangi guncangan yang diterima barang selama proses distribusi.

Baca Juga: 14 Desain Kemasan Makanan Menarik & Aman untuk Delivery


Dukung Juga Usaha Anda dengan Aplikasi UMKM

Packaging adalah aspek penting dalam bisnis. Namun, bukan berarti Anda mengabaikan aspek lainnya. Terlebih, kini ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk memajukan bisnis Anda. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan perangkat digital. Kini, sudah ada banyak sekali aplikasi bisnis yang bisa Anda manfaatkan dalam kegiatan operasional usaha. Tinggal pilih mana yang paling sesuai dengan kebutuhan.

Untuk menunjang penjualan, sekarang Anda dapat memantau penjualan usaha secara langsung lewat GoKasir, lho! Aplikasi kasir gratis ini menyediakan dashboard yang menampilkan laporan penjualan dan pengeluaran lengkap, mulai dari gambaran arus kas sampai data tentang barang dan bahkan metode pembayaran favorit pelanggan. Menariknya lagi, aplikasi ini bisa didapat dengan mudah. Cukup dengan download GoBiz di sini!

Baca Juga: Aplikasi Kasir Gratis GoKasir, Solusi Catatan Penjualan Akurat


Bukan hanya kualitas produk yang perlu dijaga, tapi juga kemasannya. Oleh karena itu, pastikan Anda bekerja sama dengan supplier tepercaya yang mampu menyuplai material kemasan berkualitas. Ingat, supplier adalah aspek penting dalam merancang kemasan. Menemukan supplier dengan bahan baku baik dan dapat dipercaya akan melancarkan proses produksi kemasan.

Dari sini, bisa disimpulkan bahwa packaging adalah komponen bisnis yang memiliki banyak fungsi. Mulai dari identitas usaha, promosi produk, hingga informasi bagi konsumen. Untuk itu, sebaiknya kemasan dipikirkan masak-masak. Selain pengetahuan mengenai kemasan, Anda juga bisa menyimak lebih banyak lagi tips bisnis di Pusat Pengetahuan GoBiz, lho. Jadi, jangan lupa berkunjung!

aplikasi kasir android gratis

Apakah artikel ini bermanfaat?

Read more about:

Artikel Terkait

Pelaku Usaha Kuliner Wajib Gunakan Bahan Dasar Makanan yang Aman dan Berkualitas, Bagi yang Melanggar Ada Hukumannya!

Memastikan keamanan bahan makanan (food safety) merupakan salah satu kunci dalam meraih selengkapnya

Tips Menjadi UMKM yang Cakap Digital dan Paham Pelindungan Data Pribadi

Halo, teman-teman Mitra Usaha! Kalian tau gak sih, angka jumlah pengguna internet di selengkapnya