Contoh Pembukuan Warung Sembako yang Mudah Diterapkan Usaha Kecil dan Menengah – Salah satu alasan mengapa ide membuka warung sembako begitu menarik adalah karena usaha yang satu ini cukup sederhana untuk dilakukan.
Modal yang dibutuhkan tidak selalu besar dan keuntungan yang diperoleh pun menggiurkan jika pengelolaannya tepat. Terlebih mengingat warung sembako menjual kebutuhan sehari-hari yang banyak dicari oleh orang.
Baca juga: Rincian Modal Warung Sembako Sederhana
Karena usaha warung sembako sederhana, tidak heran kalau beberapa dari Anda lupa atau bahkan malas untuk membuat pembukuan. Padahal, adanya pembukuan ini sangat penting untuk menjaga usaha tetap berjalan lancar.
Pembukuan pun tidak perlu dilakukan dengan model perhitungan yang rumit. Berikut ini ada contoh pembukuan warung kelontong dengan hal-hal yang perlu dicatat dalam pembukuan tersebut.
Contoh Pembukuan Warung Sembako
1. Membuat catatan stok barang
Contoh pembukuan warung sembako sudah tentu harus menyertakan catatan stok barang. Jangan sampai Anda tidak tahu ada berapa banyak barang yang sudah Anda beli dan jual.
Membuat catatan stok barang akan membantu Anda mengetahui data barang-barang yang paling laris dan dibutuhkan oleh pembeli.
Tidak hanya itu, catatan stok barang juga bisa memberikan Anda informasi apakah barang-barang tertentu sudah perlu untuk dibeli lagi atau belum. Termasuk seberapa banyak yang perlu dibeli ulang, tergantung dari catatan Anda, apakah barang ini “cepat habis” atau tidak.
Selain itu, catat juga beberapa inventaris warung Anda dalam pembukuan agar Anda bisa langsung tahu jika ada barang hilang atau rusak.
2. Catat pengeluaran warung
Warung sembako sederhana sudah tentu wajib memiliki catatan pengeluaran. Contoh pembukuan warung sembako ini juga mudah sekali Anda terapkan.
Cukup mencatat pengeluaran untuk kepentingan warung setiap harinya di dalam buku tertentu. Cantumkan keterangan waktu, dibeli dari siapa atau toko apa, juga nominal dan bukti pembayarannya.
Contoh pembukuan warung sembako yang satu ini sangat penting karena bisa jadi tolok ukur seberapa untung atau rugi Anda di akhir bulan nanti.
Seperti informasi soal apakah nominal total pengeluaran untuk keperluan warung bisa ditutupi oleh total penjualan. Jadi, jangan malas untuk mencatatnya dengan rinci. Buatlah catatan dengan rapi dan rinci agar mudah dibaca dan diperiksa lagi di kemudian hari.
Baca juga: Mie Ayam Ceker Afiq: Transaksi dan Pembukuan Lebih Praktis bersama Layanan Gojek
3. Catat pemasukan warung
Selain pengeluaran warung, penting juga untuk mencatat pemasukan warung yang Anda kelola ini. Contoh pembukuan warung sembako juga harus menyertakan poin ini.
Sertakan keterangan rinci tentang waktu transaksi, jenis, jumlah barang yang dibeli, serta jumlah uang diterima dari pembeli untuk membayar barang tersebut.
Di setiap akhir minggu atau akhir bulan, jangan lupa untuk melakukan penghitungan total dari catatan pemasukan tersebut. Tujuannya agar bisa disesuaikan dengan jumlah uang yang sudah diterima dalam periode tersebut sehingga Anda bisa langsung sadar jika ada selisih jumlah uang.
Berikutnya, tinggal ditelusuri dari mana datangnya selisih tersebut. Ini juga jadi pengingat bagi Anda untuk selalu memisahkan uang usaha dan uang keperluan sehari-hari Anda nantinya.
4. Catat untung dan rugi
Contoh pembukuan warung sembako yang tidak kalah penting adalah membuat catatan untung dan rugi, atau berupa laporan keuangan berkala. Laporan ini bisa dilakukan dalam periode waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan Anda, baik itu dalam periode waktu mingguan, bulanan, atau tahunan.
Mengetahui untung atau rugi pun cukup sederhana. Anda tinggal mengurangi total pemasukan dan total pengeluaran dalam jangka waktu tertentu. Jika hasilnya surplus/berlebih (+) berarti dapat dipastikan Anda untung. Sebaliknya, jika hasilnya justru minus (-), berarti warung sembako sederhana Anda mengalami kerugian.
Kemudian, cari tahu penyebab untung ruginya. Apakah untung atau rugi tersebut terjadi karena karena cukup banyak stok barang yang laris dan dicari-cari atau karena Anda mengambil barang yang cepat kedaluwarsa dan memilikisedikit pembeli.
Apa pun itu penyebabnya, jawabannya bisa terlihat selama Anda menerapkan contoh pembukuan warung sembako ini.
Terakhir, Anda bisa menyesuaikannya dengan solusi yang tepat untuk meningkatkan keuntungan dan mengurangi potensi merugi.
Baca juga: 7 Hal yang Perlu Disiapkan Sebelum Membuka Warung Kelontong
Bagaimana, membuat pembukuan warung sembako tidak sulit yang dibayangkan, bukan? Apabila Anda berencana untuk menjalankan usaha warung kelontong, andalkan aplikasi GoBiz yang akan membantu memudahkan seluruh operasional Anda!
Apa saja contohnya? Misalnya, Anda bisa menyediakan pembayaran nontunai GoPay untuk warung sembako Anda. Selain memudahkan pelanggan untuk membayar, pemilik usaha pun bisa mencatat transaksi secara mudah dan praktis!
Bersama GoPay, kelola usaha apa pun #BisaLebih gampang, lho! Anda bisa menjangkau jutaan pengguna aktif GoPay, bisa akses ragam layanan usaha lainnya lewat aplikasi GoBiz (seperti GoFood, GoModal, dan GoKasir), dan Anda pun juga bis aikut komunitas/kegiatan pengembangan usaha secara GRATIS!
Baca juga: 7 Keuntungan Pakai GoPay untuk Pemilik Usaha
Pendaftaran GoPay pun bisa dilakukan melalui aplikasi GoBiz, ya! Yuk, klik di sini untuk tahu lebih banyak mengenai aplikasi GoBiz atau klik banner di bawah untuk daftar sekarang!