GoBiz logo Daftar Login

Pusat Pengetahuan

Resume adalah: Pengertian, Tips Membuat, dan Contohnya

Resume adalah salah satu dokumen yang dibutuhkan saat melamar pekerjaan. Ketika Anda melamar pekerjaan, pasti sebisa mungkin harus tampil meyakinkan di hadapan pihak pemberi kerja. Sebelum perusahaan panggil Anda ke tahap interview, dokumen riwayat kerja inilah yang membantu untuk meyakinkan pemberi kerja bahwa Anda adalah kandidat yang tepat. Namun, bagaimanakah cara menyusun resume yang benar? Apakah dokumen riwayat kerja sama dengan CV atau portofolio? Untuk mengetahui jawabannya, yuk simak ulasan berikut!


Apa itu Resume?

Resume adalah dokumen formal yang memberi gambaran tentang kualifikasi profesional Anda. Umumnya, hal ini mencakup pengalaman kerja yang relevan, pendidikan, keterampilan, hingga prestasi penting. Biasanya, dokumen riwayat ke dipasangkan dengan surat lamaran atau cover letter. Resume membantu Anda menunjukkan kemampuan dan meyakinkan perusahaan pemberi kerja bahwa Anda memang memenuhi syarat dan dapat perusahaan pekerjakan.

Resume adalah suatu kata serapan yang berasal dari bahasa Prancis, “résumé” dan berarti “ringkasan”. Tujuan dokumen riwayat ke adalah untuk memberikan ringkasan pengalaman yang relevan kepada pemberi kerja. Umumnya, dokumen riwayat kerja terdiri dari lima bagian berikut:

  1. Pengantar
  2. Latar belakang pendidikan
  3. Riwayat pekerjaan
  4. Keterampilan yang relevan
  5. Rincian kontak

Resume memang menampilkan ringkasan singkat mengenai pengalaman kerja Anda, tapi tujuan utamanya bukan untuk memberi gambaran kepada perusahaan. Jadikan dokumen riwayat kerja sebagai alat untuk meyakinkan pemberi kerja bahwa Anda adalah kandidat yang tepat dan layak melaju ke tahap selanjutnya. Bisa dibilang, resume adalah ajang unjuk gigi untuk menampilkan pengalaman Anda kepada calon pemberi kerja.

Jika dokumen riwayat kerja Anda menampilkan ringkasan singkat tentang keterampilan dan kualifikasi yang relevan dalam format jelas, peluang untuk dipanggil ke tahap selanjutnya pun lebih besar.

Baca juga: 9 Usaha Rumahan, Peluang Penghasilan Tambahan


Beda Resume Buku dan Resume Kerja

Selain dalam dunia kerja, resume adalah istilah yang umum digunakan dalam dunia kepenulisan. Dalam dunia kepenulisan, dokumen riwayat kerja adalah kata lain dari ringkasan atau ikhtisar. Jadi, misalnya Anda menemukan tulisan dengan judul “Resume Buku Laut Bercerita”, maka tulisan tersebut berisi ringkasan tentang novel Laut Bercerita.

Sebenarnya, makna ini pun berlaku pada kata “resume kerja”. Sebab, dokumen resume kerja pun sejatinya berisi ringkasan, tepatnya ringkasan pengalaman kerja Anda. Resume kerja meringkas semua hal yang sudah Anda kerjakan dalam satu dokumen untuk kemudian dinilai oleh perusahaan yang membuka lowongan kerja.

Namun, format penulisan resume buku berbeda dari resume kerja. Resume buku biasanya menggunakan kalimat-kalimat panjang untuk menjelaskan isi buku. Sementara itu, resume kerja cenderung menggunakan kalimat singkat yang ditulis dalam poin-poin. Dengan begitu, pihak perusahaan yang membacanya akan lebih mudah menilai apakah Anda cocok untuk posisi kerja yang ditawarkan.

Baca juga: Pentingnya Prinsip 6M Dalam Wirausaha, Sudah Memahaminya?


Resume, CV, dan Portofolio Adalah: Apa Bedanya?

Sering kali, resume dianggap sama dengan CV (curriculum vitae) dan bahkan portofolio. Terlebih, ketiganya memang merupakan dokumen yang dibutuhkan ketika melamar pekerjaan. Namun, sebenarnya, dokumen riwayat kerja adalah hal yang berbeda dari CV dan bahkan portofolio. Untuk memudahkan, mari membandingkan definisi serta ciri khas dari ketiga dokumen tersebut dalam poin-poin di bawah ini:

1. Resume

Resume adalah dokumen formal yang memuat ringkasan pengalaman kerja seseorang. Ini merupakan dokumen dengan format terpendek jika dibandingkan dengan CV dan portofolio. Selain itu, resume juga menampilkan informasi yang lebih to the point.

Fokus utama resume adalah pada pengalaman yang dibutuhkan, keahlian, pendidikan, dan informasi kontak. Idealnya, resume terdiri dari satu halaman. Biasanya digunakan untuk pekerjaan level menengah, manajemen bawah (lower management), non-teknis, atau posisi baru.

2. CV

Curicullum vitae atau CV adalah dokumen formal yang pelamar kerja gunakan untuk menunjukkan capaian akademik dan pengalaman kerja. Dalam sebuah CV biasanya tercantum profil singkat, pengalaman kerja, riwayat pendidikan, informasi pribadi, beberapa informasi tambahan seperti minat, keahlian dan keterampilan lain, serta sertifikat. Jika Anda memiliki portofolio di beberapa situs web atau LinkedIn, maka tautan dari portofolio tersebut juga dapat Anda bagikan.

Format ini banyak digunakan untuk tingkat pekerjaan teknis, pekerjaan berbasis keterampilan, hingga posisi manajemen menengah ke puncak (middle to top management). Jika pengalaman kerja Anda kurang dari lima tahun, maka halaman CV tidak boleh lebih dari dua halaman. Halaman yang terlalu panjang justru akan menyulitkan proses seleksi. Dokumen yang sulit untuk dibaca akan cenderung perusahaan lewatkan dan tidak mereka pilih.

3. Portofolio

Portofolio adalah kumpulan pekerjaan yang telah berhasil pelamar kerja selesaikan (atau sedang dikerjakan). Dokumen formal ini mencakup semua aspek pengembangan profesional, penugasan demi penugasan, klien demi klien, proyek demi proyek, serta perolehan pengalaman dan keterampilan di setiap tahapan.

Portofolio juga dapat mencakup contoh sederhana atau lampiran multimedia. Tidak ada ketentuan khusus yang membatasi jumlah halaman portofolio. Biasanya dokumen ini lebih sering digunakan untuk pekerjaan kreatif dan berbasis seni.

Jadi, dari penjelasan di atas, bisa kita simpulkan bahwa dokumen riwayat kerja adalah dokumen yang paling singkat dan to the point karena hanya mencantumkan ringkasan pekerjaan. Sedangkan yang paling panjang adalah portofolio karena memuat hasil kerja. Sementara itu, CV tidak hanya mencantumkan riwayat pekerjaan, tapi juga riwayat pendidikan.

Baca juga: 13 Tips Menumbuhkan Jiwa Entrepreneurship yang Wajib Anda Tahu


Fungsi Resume Kerja

resume adalah

Fungsi dari resume adalah untuk menunjukkan kualifikasi kerja dan keterampilan Anda kepada pihak pemberi kerja. Resume adalah dokumen informasi yang menceritakan perjalanan karier Anda, menguraikan semua detail dalam format yang mudah dibaca. Dokumen riwayat kerja pun memiliki makna tersendiri, bergantung pada penggunaannya. Misalnya, saat Anda menunjukkan dokumen riwayat kerja kepada pemberi kerja, maka hal itu menunjukkan niat untuk melamar suatu posisi.

Selain untuk melamar pekerjaan full-time atau penuh waktu, dokumen riwayat kerja pun bisa digunakan untuk melamar pekerjaan freelance. Pekerjaan freelance adalah jenis pekerjaan yang tak terikat kontrak. Dibandingkan pekerjaan full-time, pekerjaan freelance lebih bebas karena jam kerja ditentukan sendiri oleh pekerja. Belakangan ini, freelance makin publik minati karena penghasilannya menjanjikan.

Resume sangat Anda perlukan untuk melamar pekerjaan freelance. Dengan adanya dokumen riwayat kerja, pihak pemberi kerja bisa mengukur kemampuan Anda, apakah cocok untuk posisi yang mereka buka atau justru tidak. Selain itu, dokumen riwayat kerja juga bisa membantu freelancer lebih cepat mendapat pekerjaan baru. Sebab, dokumen riwayat kerja bisa menjadi alat untuk meyakinkan pemberi kerja bahwa Anda adalah kandidat yang tepat.

Baca juga: Bagaimana Memanfaatkan Peluang Usaha secara Kreatif dan Inovatif? Ini 5 Caranya!


Format Penulisan Resume Lamaran Kerja

Ada beberapa format penulisan resume lamaran kerja yang sering digunakan. Berikut adalah empat format penulisan dokumen riwayat kerja sesuai tujuannya:

1. Resume kronologis

Resume kronologis berisi ringkasan pengalaman kerja Anda dalam urutan kronologis terbalik. Maksudnya, posisi kerja Anda yang terakhir, Anda cantumkan di bagian atas. Format resume inilah yang kini paling sering pencari kerja gunakan karena bisa digunakan oleh kandidat dengan tingkat pengalaman berbeda.

2. Resume fungsional

Resume fungsional fokus pada keterampilan dan kemampuan Anda, bukan riwayat pekerjaan kronologis Anda. Biasanya digunakan oleh kandidat yang beralih karier atau mempunyai kesenjangan cukup signifikan dalam riwayat pekerjaan mereka. Meski agak mirip dengan jenis format resume lainnya, resume fungsional mempunyai sejumlah keunikan, yaitu:

  • Bagian pengenalan dan keterampilan resume lebih panjang dan lebih detail dari biasanya.
  • Bagian pengalaman kerja tidak ditekankan.

3. Resume yang ditargetkan

Resume yang ditargetkan dirancang sesuai dengan posisi yang Anda lamar. Hanya keterampilan dan pengalaman relevan saja yang dicantumkan. Untuk membuatnya, coba lihat lowongan yang ingin Anda isi. Biasanya, perekrut menyertakan keterampilan, tanggung jawab, serta kepribadian yang mereka cari dalam deskripsi pekerjaan. Kemudian, tekankan kualitas tersebut pada resume untuk menunjukkan bahwa Anda cocok untuk posisi tersebut

4. Resume kombinasi

Resume kombinasi adalah dokumen riwayat kerja dengan format yang menggabungkan aspek terbaik dari dokumen riwayat kerja fungsional dan dokumen riwayat kerja kronologis. Dokumen kerja jenis ini biasanya mencantumkan riwayat kerja dan keterampilan secara berimbang untuk menunjukkan kualifikasi Anda. Format ini ideal untuk kandidat yang memiliki pengalaman luas atau serangkaian keterampilan untuk Anda kembangkan.

aplikasi UMKM

Tips Menulis Resume Lamaran Kerja

Meski dokumen riwayat kerja lamaran kerja berarti ringkasan dari pengalaman kerja, bukan berarti Anda hanya menuliskan semua pekerjaan yang sudah pernah dilakukan. Seperti yang sudah artiel ini sebutkan pada poin sebelumnya, resume adalah alat untuk meyakinkan pemberi kerja bahwa Anda adalah kandidat yang tepat. Agar pemberi kerja memilih dokumen riwayat kerja Anda, simak tips berikut ini:

1. Bahasa mudah dipahami

Pastikan dokumen riwayat kerja Anda menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Hindari istilah-istilah teknis yang hanya umum Anda gunakan di bidang pekerjaan Anda. Sebab, selalu ada kemungkinan bahwa pihak yang menyeleksi dokumen riwayat kerja tidak memiliki pemahaman mengenai bidang tersebut. Terutama pada perusahaan besar yang menyerahkan proses rekrutmen sepenuhnya kepada bagian HRD atau Sumber Daya Manusia.

Selain itu, usahakan untuk tidak menggunakan bahasa yang terlalu melebih-lebihkan. Anda diperbolehkan untuk menonjolkan keterampilan tertentu, tapi hindarilah bahasa yang sulit untuk perusahaan nilai. Akan lebih baik jika Anda mencantumkan data berupa angka. Misalnya, “Berkolaborasi dengan tim desain grafis berisi 8 orang untuk merancang materi promosi perusahaan BUMN”.

Untuk memudahkan, Anda bisa melihat kembali pengumuman lowongan kerja yang perusahaan buat. Biasanya akan terlihat kata kunci mengenai kandidat seperti apa yang dicari. Anda bisa menggunakan kata kunci tersebut di dokumen riwayat kerja jika memang relevan.

2. Kejujuran

Resume adalah gambaran jujur dari pengalaman kerja Anda. Hindari menulis kebohongan dalam resume. Sebab, hal ini hanya akan merugikan Anda di masa mendatang. Dokumen riwayat kerja yang tidak jujur mungkin bisa membuat Anda terlihat sebagai kandidat ideal. Namun, jika nantinya Anda tidak mampu membuktikan apa yang tercantum dalam dokumen riwayat kerja, tentu akan mengganggu pekerjaan.

Terkadang, perusahaan pemberi kerja pun tak ragu untuk memberikan tes tambahan. Lewat tes tambahan ini, mereka akan menguji kemampuan Anda, apakah memang sesuai dengan yang tercantum di dokumen riwayat kerja. Untuk itu, pastikan seluruh informasi yang tercantum dalam resume adalah fakta dan benar-benar menggambarkan pengalaman Anda.

3. Sesuai kualifikasi

Terakhir, pastikan dokumen riwayat kerja yang Anda tulis memang sesuai dengan kualifikasi. Pengalaman yang Anda tulis harus berhubungan dengan lowongan pekerjaan. Misalnya, untuk lowongan sebagai Social Media Administrator, Anda harus memiliki pengalaman yang berhubungan dengan media sosial dan pengelolaannya. Pengalaman yang tidak ada kaitannya sama sekali tidak perlu Anda sertakan.

Walau begitu, bukan berarti dokumen riwayat kerja hanya berisi pengalaman kerja dengan posisi kerja yang sama. Kembali pada contoh lowongan Social Media Administrator. Anda tidak harus menjabat sebagai Social Media Administrator di perusahaan sebelumnya untuk bisa diterima. Sebagai alternatif, Anda bisa mencantumkan pengalaman yang masih relevan meski tidak 100% sama. Contohnya, “Mengelola bisnis online shop pakaian dan mampu meningkatkan engagement rate toko hingga 200%”

Baca juga: 5 Cara Meningkatkan Produktivitas Kerja agar Usaha Lebih Optimal


Contoh Resume Kerja

Untuk memudahkan Anda mendapat gambaran seperti apa resume kerja yang benar, mari simak contoh berikut ini:

resume adalah

Pada contoh resume kerja di atas, kandidat mencantumkan informasi mengenai riwayat pendidikan, pengalaman kerja, informasi kontak, serta profil. Selain itu, kandidat juga mencantumkan website yang menampilkan portofolio kerja.

Untuk setiap pengalaman kerja, kandidat tidak hanya menuliskan posisi serta perusahaan tempatnya bekerja, tapi juga job desk, tugas, serta capaiannya selama bekerja. Kandidat juga mencantumkan data berupa angka seperti, “Meningkatkan donasi perusahaan klien sebesar 20% tiap tahunnya”. Ini akan memudahkan pihak yang menilai dokumen riwayat kerja untuk mengukur kemampuan kandidat.

Selain itu, kandidat juga mencantumkan poin-poin singkat dengan bahasa yang mudah dipahami. Ini sesuai dengan format dokumen riwayat kerja yang memang cenderung singkat dan to the point. Penggunaan kalimat yang singkat akan lebih mudah menarik perhatian perekrut karena mereka tidak perlu berlama-lama untuk bisa mengetahui keunggulan Anda.

Apabila pihak perusahaan perekrut tertarik, besar kemungkinan Anda akan lanjut ke tahap selanjutnya (biasanya interview atau tes keterampilan). Setelah lolos seluruh tahap seleksi, perusahaan biasanya akan mengirimkan surat penawaran kerja. Surat penawaran kerja berisi detail mengenai posisi pekerjaan beserta tugasnya. Selain itu, dokumen juga mencantumkan benefit yang akan kandidat dapatkan setelah resmi bekerja. Berikut adalah contoh surat penawaran kerja:

resume adalah

Contoh Surat Penawaran Kerja untuk kandidat yang lolos seleksi


Belum Keterima Kerja? Buka Usaha Saja, Yuk!

Meski sudah membuat resume yang baik dan benar, selalu ada kemungkinan Anda tidak langsung diterima bekerja. Jika demikian, jangan patah semangat karena Anda bisa mencoba peluang dengan menjadi wirausaha bisnis makanan yang banyak peminatnya. Sambil merintis usaha baru, Anda bisa daftar Komunitas Partner GoFood alias KOMPAG.

Nah, Komunitas Partner GoFood atau KOMPAG merupakan suatu platform resmi yang menampung para Partner GoFood. Melalui KOMPAG, para pelaku UMKM tidak hanya bisa menjalin networking, tapi juga menambah pengetahuan baru. Selain lewat sesi sharing dengan partner yang sudah berpengalaman, KOMPAG juga menghadirkan pelatihan gratis seputar bisnis, terutama bisnis kuliner. Berdiri sejak 2019, sekarang KOMPAG memiliki lebih dari 90 ribu anggota dari 67 kota di seluruh wilayah Indonesia.

Baca juga: 5 Tips Membangun Relasi di Komunitas Bisnis Online


Dari sini, bisa disimpulkan bahwa resume adalah sebuah dokumen yang digunakan untuk menunjukkan kualifikasi dan keterampilan kerja. Dengan kata lain, dokumen riwayat kerja adalah tempat untuk menampilkan kemampuan Anda kepada pihak pemberi kerja. Tentu saja kemampuan yang ditampilkan harus sesuai dengan posisi yang dilamar.

Jika misalkan nanti riwayat kerja yang Anda buat tidak membuahkan hasil, bisa mencoba peruntungan dengan membuka bisnis kuliner. Bisnis kuliner selalu banyak peminatnya karena makan-minum sendiri termasuk kebutuhan pokok manusia. Agar bisnis makin cuan, yuk, serap pengetahuan dari para pebisnis kuliner senior lewat KOMPAG, Komunitas Partner GoFood! Informasi selengkapnya, Anda bisa klik di sini!

Apakah artikel ini bermanfaat?

Read more about:

Artikel Terkait

Pelaku Usaha Kuliner Wajib Gunakan Bahan Dasar Makanan yang Aman dan Berkualitas, Bagi yang Melanggar Ada Hukumannya!

Memastikan keamanan bahan makanan (food safety) merupakan salah satu kunci dalam meraih selengkapnya

Tips Menjadi UMKM yang Cakap Digital dan Paham Pelindungan Data Pribadi

Halo, teman-teman Mitra Usaha! Kalian tau gak sih, angka jumlah pengguna internet di selengkapnya