Portofolio adalah hal penting yang harus pencari kerja miliki. Dengan adanya portofolio, Anda pasti akan terlihat lebih menjanjikan di mata perusahaan yang membuka lowongan. Otomatis, peluang untuk diterima bekerja pun lebih besar.
Sayangnya, masih banyak pencari kerja yang belum bisa membuat portofolio dengan baik. Sebenarnya, seperti apakah kumpulan karya yang baik itu? Yuk, cari tahu jawabannya dalam ulasan berikut!
Portofolio adalah…
Portofolio adalah kumpulan informasi mengenai seluruh pekerjaan yang sudah pernah dilakukan, baik itu oleh seseorang atau badan. Selain itu, dokumen ini juga berisi informasi tentang keterampilan, kualifikasi, pendidikan, pelatihan, sekaligus pengalaman. Hal ini dapat memberikan wawasan kepada pemberi kerja mengenai kepribadian dan etos kerja Anda.
Untuk itu, hal terpenting yang harus dilakukan saat menyusun portofolio adalah memilih pengalaman yang paling relevan dan menempatkannya dalam format yang mudah dipahami.
Dokumen kumpulan karya yang mudah dipahami akan meyakinkan perusahaan pemberi kerja bahwa Anda punya kemampuan komunikasi yang baik. Jadi, bisa dibilang, portofolio adalah media untuk memaparkan keterampilan kerja, organisasi, komunikasi, dan karier Anda.
Baca Juga: 5 Cara Meningkatkan Produktivitas Kerja
Fungsi Dokumen Kumpulan Karya
Fungsi portofolio adalah sebagai dokumentasi sekaligus bukti dari pekerjaan yang sudah berhasil Anda selesaikan. Kumpulan karya juga dapat berfungsi sebagai alat bagi perusahaan untuk lebih mengenal Anda.
Misalnya, dalam interview kerja Anda menyebutkan pernah menduduki posisi sebagai seorang team leader. Tanpa dokumen kumpulan karya, perusahaan akan sulit membayangkan bagaimana kinerja Anda. Sebaliknya, jika tersedia portofolio yang menjelaskan job desk dan juga pencapaian kerja, tentu perusahaan akan lebih mudah menilai apakah Anda sesuai dengan lowongan yang ada atau tidak.
Cara Membuat Portofolio yang Baik
Portofolio yang baik adalah portofolio yang bisa menjelaskan Anda dengan gamblang. Nah, di sinilah masalahnya. Masih banyak yang belum dapat menuangkan kemampuan dan keahliannya dalam rangkaian kata-kata di portofolio. Untuk memberi gambaran pada Anda, berikut adalah cara membuat portofolio yang baik.
1. Buat daftar isi
Selain memaparkan kemampuan Anda dengan jelas, portofolio yang baik adalah kumpulan karya yang mudah orang lain pahami. Untuk memudahkan pembacanya, pastikan portofolio Anda memiliki daftar isi. Letaknya di bagian awal portofolio sebelum Anda menjelaskan semua pencapaian. Anggaplah daftar isi ini sebagai sebuah rangkuman singkat perjalanan Anda.
Katakanlah Anda bekerja sebagai seorang content writer. Maka, daftar isi bisa mencantumkan tema apa saja yang sudah pernah ditulis, misalnya tentang lifestyle, teknologi, keuangan, atau pendidikan.
2. Cantumkan CV singkat
Setelah itu, jangan lupa untuk mencantumkan CV (curriculum vitae). Tidak perlu terlalu panjang, cukup informasi yang penting dan relevan dengan lowongan. Satu halaman saja sudah cukup untuk menceritakan riwayat hidup yang masih ada hubungannya dengan posisi yang sedang Anda incar.
Akan lebih baik jika Anda membuat sebuah paragraf singkat yang menceritakan pengalaman kerja. Namun, pastikan paragraf tersebut benar-benar berisi informasi yang padat dan mudah perusahaan pahami. Anggaplah paragraf tersebut sebagai deretan kalimat promosi diri.
Baca Juga: 7 Cara Mendapatkan Uang dari Internet untuk Anak Kuliah
3. Masukkan karya terbaik
Portofolio adalah tentang karya terbaik Anda. Pilihlah hasil pekerjaan yang Anda nilai paling baik. Jika ragu, Anda bisa minta rekan untuk menilainya. Ini akan membantu perusahaan untuk membayangkan seperti apa cara Anda bekerja dan bagaimana hasilnya.
Apabila Anda punya banyak karya dan sulit untuk ditampilkan dalam dokumen cetak, tak ada salahnya untuk membuat portofolio digital. Sekarang ini sudah ada banyak sekali platform yang menyediakan halaman untuk membuat portofolio digital. Cukup cantumkan link atau QR code untuk mengakses kumpulan karya Anda. Cara ini akan memudahkan perekrut menilai pekerjaan Anda dengan detail.
4. Tampilkan achievement
Terakhir, jangan lupa untuk menampilkan achievement atau penampilan. Pada bagian ini, cantumkan data yang mudah perusahaan ukur. Misalnya, katakanlah Anda bekerja sebagai seorang sales, maka sertakan data penjualan dalam angka, seperti berhasil menjual 1.000 produk dalam satu bulan.
Achievement di sini pun tidak selalu berhubungan dengan pekerjaan formal. Jika Anda sempat menjalankan bisnis, asal masih relevan dengan posisi yang Anda incar, juga bisa dimasukkan ke kumpulan karya. Kuncinya adalah menggunakan kata-kata yang menarik perhatian. Contohnya, owner online shop dengan omzet senilai Rp5 juta per bulan. Bisa juga dengan menampilkan pencapaian lain seperti owner online shop yang punya followers lebih dari 100k.
Baca Juga: Tips Menjadi Pengusaha Sukses dari Nol
Sambil cari kerja, yuk, buka usaha mandiri! Anda bisa mulai dengan mempelajari komponen perencanaan usaha terlebih dulu. Agar bisnis makin sukses, coba serap ilmu dari orang lain yang lebih dulu terjun ke dunia bisnis. Bagaimana caranya? Anda bisa bergabung dengan KOMPAG alias Komunitas Partner GoFood!
KOMPAG sendiri merupakan suatu wadah untuk menampung para Partner GoFood. Di KOMPAG, Anda dapat belajar dan berbagi pengalaman dari sesama pemilik usaha. KOMPAG juga menyediakan pelatihan gratis seputar usaha kuliner untuk anggotanya, lho. Yuk, gabung KOMPAG sekarang!