Tawarkan Makanan Sehat Berbahan Premium
Michelle menjalankan usaha ini bersama keluarganya di rumah. Selain untuk memastikan higienitas makanan, Michelle juga ingin memastikan kualitas setiap menu Thyme for Food sesuai dengan standarnya. Apalagi menu-menu yang ia tawarkan terbilang kompleks dan berbeda-beda pada hari-hari tertentu.
Baca juga: 15 Tips Menjadi Pengusaha Sukses Dari Nol
Menu-menu yang ditawarkan Thyme for Food seperti Slim Uduk, Geplex (ayam geprek sehat), Vegan Ayam Geprek, Sushiritto, Mak Combrang Chicken, Nasi Toning (nasi kuning sehat), Goteaw (kwetiau goreng sehat), Loco Pollo Chicken, dan masih banyak lagi.
Michelle memastikan semua menu yang ditawarkan menggunakan bahan-bahan premium yang sudah melalui proses penghitungan kalori dan protein.
Kemudian, untuk menu-menu yang perlu digoreng, Michelle menggunakan air fryer untuk memasak ayam, ikan dori, ikan tuna, tempe, dan sumber protein lainnya. Dengan demikian, menu-menu Thyme for Food bebas dari lemak trans.
Di lain sisi, Michelle juga menggunakan bahan-bahan yang vegan-friendly dan gluten-free untuk menu-menu tertentu.
Ya, dengan memastikan setiap bahan premium dan sehat, Michelle bisa menciptakan menu-menu lezat yang membuat konsumen tak perlu merasa bersalah.
“It could be your cheat day and you can still eat healthy. I want to delete that bias bahwa healthy food itu enggak enak,” papar Michelle.
Untuk saat ini, menu Sushiritto masih menjadi best-seller. Menu satu ini memang terbilang unik karena memadukan burrito khas Meksiko dengan sushi khas Jepang. Michelle menggunakan nasi shirataki sebagai bahan utama dan menyediakan tiga pilihan protein: air-fried chicken katsu, salmon tuna, dan tofu sebagai pilihan vegan.
Tak hanya makanan-makanan berat, Thyme for Food nyatanya juga menawarkan aneka camilan, seperti Brownies, Cheese Cake, dan pie melalui brand Sweet Gains.
Sama halnya dengan menu-menu di Thyme for Food, aneka cake di Sweet Gains juga menggunakan bahan-bahan premium yang rendah kalori. Misalnya, pada menu protein Brownies, Michelle menggunakan flaxseed, whey protein, dark chocolate, dan putih telur. Jadi, menu ini dipastikan gluten-free dan tidak terlalu manis.
Baca juga: 15 Cara Meningkatkan Penjualan Usaha Kuliner
Ya, kompleksnya menu dari Thyme for Food membuat Michelle selalu terlibat dalam pembuatan setiap makanan. Menurutnya, karakteristik dari menu-menu Thyme for Food berbeda dari cloud kitchen kebanyakan yang formulaic. Kompleksitas setiap menu Thyme for Food menuntut perhatian ekstra Michelle selaku owner.
Tak hanya itu, Michelle jugalah yang menjalankan kegiatan promosi, branding, admin, dan pengemasan setiap menu Thyme for Food. Berbekal kemampuannya di bidang desain, Michelle mampu mendesain setiap packaging Thyme for Food agar sesuai dengan brand yang ia ciptakan.
“Aku background-nya desain juga sih, jadi semua packaging aku yang desain. Social media aku yang pegang. Actually, ini lebih seperti one woman business,” ucap Michelle.
Sebagai permulaan, Michelle menggunakan sistem pre-order melalui akun Instagram @thymeforfood.id. Hal ini membuat para pelanggan Thyme for Food lebih banyak yang merupakan repeat customer atau pelanggan setia. Menurutnya, para pelanggan Thyme for Food sudah selayaknya teman.