GoBiz logo Daftar Login

Pusat Pengetahuan

Sudahkah Anda Menyiapkan Anggaran untuk 3 Pos Pengeluaran Usaha Ini?

Sudahkah Anda Menyiapkan Anggaran untuk 3 Pos Pengeluaran Usaha Ini? – Dalam menjalankan suatu usaha, ada sejumlah biaya yang harus dikeluarkan. Pengeluaran  tersebut bertujuan untuk mendukung kegiatan operasional usaha, baik ketika membuat produk maupun memasarkannya.

Pelaku usaha perlu mengetahui apa saja pos pengeluaran yang wajib dialokasikan dalam bisnis. Dengan demikian, pelaku usaha dapat mempersiapkan anggaran yang cukup.


Pentingnya Mengenali Pos Pengeluaran

Perkembangan suatu usaha tidak terlepas dari pengelolaan keuangan yang baik dan teratur. Salah satu aspek yang berpengaruh dalam hal ini adalah pos pengeluaran usaha.

Jika pelaku usaha tidak mencermati serta mengatur keuangan dengan rinci, kebocoran bisa saja terjadi. Hal tersebut disebabkan kelalaian karyawan maupun kesalahan sistem yang digunakan.

Dampaknya, pengeluaran usaha jadi membengkak, tetapi tanpa hasil yang jelas. Jika kondisi ini berlangsung terus-menerus, usaha yang dikelola dapat mengalami kerugian.

Nah, sebagai tindakan pencegahan, Anda perlu mengenali terlebih dahulu pos pengeluaran usaha yang berpotensi menguras dana yang dimiliki. Selanjutnya, tentukan persentase anggaran yang tepat untuk mengisi pos tersebut.

Baca Juga: 7 Tips Manajemen Keuangan untuk Bisnis Kecil


Siapkan Anggaran untuk 3 Pos Pengeluaran Usaha Ini

7 fungsi laporan keuangan - laporan laba rugi usaha

Sebagai pelaku usaha, Anda harus mempersiapkan anggaran untuk membiayai sejumlah kegiatan usaha. Apa saja yang termasuk dalam pos pengeluaran tersebut? 

1. Biaya Inventory

Biaya inventory atau biaya persediaan adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh pelaku usaha ketika mengurus aset yang disimpan, akan digunakan, atau dijual. Bentuknya bisa berupa barang jadi atau bahan baku produksi.

Persediaan produk bertujuan untuk mengantisipasi permintaan pelanggan yang tidak bisa ditebak. Jika dikaitkan dengan bahan baku, pelaku usaha membeli persediaan lebih banyak karena biaya yang lebih murah.

Akan tetapi, adanya persediaan tersebut justru membuat pelaku usaha harus membayar biaya tertentu. Makin banyak persediaan yang dimiliki dan makin lama persediaan itu habis, makin besar pula biaya yang harus dipersiapkan.

Biaya inventory terdiri atas beberapa jenis sesuai kegunaannya, antara lain:

  • Biaya pemesanan, yaitu biaya yang berkaitan dengan kegiatan pemesanan, mulai dari pertama kali order hingga barang tersebut tersedia di gudang.
  • Biaya penyimpanan, yaitu biaya saat menyimpan barang maupun bahan baku setelah dipesan. Biaya ini termasuk biaya asuransi, biaya keamanan, biaya penurunan harga, dan sebagainya.  
  • Biaya persiapan, yaitu biaya yang dikeluarkan saat proses produksi, di antaranya biaya mesin yang tak berfungsi, biaya persiapan tenaga kerja, dan biaya surat-menyurat.
  • Biaya kehabisan, yaitu biaya yang timbul apabila persediaan yang seharusnya dimiliki tidak lagi tersedia. Biaya tersebut mencakup kehilangan pelanggan, kehilangan pemesanan khusus, dan sebagainya.

2. Biaya Marketing

Biaya marketing atau disebut juga biaya pemasaran merupakan pos pengeluaran usaha yang harus diperhatikan pelaku usaha. Biaya ini memiliki kaitan yang erat dengan pertumbuhan suatu usaha.

Perlu disadari, biaya marketing dapat berubah sesuai perkembangan kondisi saat itu. Aktivitas marketing juga berhubungan dengan konsumen sehingga biaya ini seringkali tidak bisa ditebak atau dikendalikan oleh pelaku usaha.

Secara umum, biaya marketing dapat dibagi dalam beberapa jenis, salah satunya biaya untuk mendapatkan pesanan. Ini adalah pengeluaran dalam upaya memperoleh pesanan, misalnya membayar gaji sales, komisi penjualan, dan membayar promosi.

Jenis biaya marketing lain adalah untuk memenuhi pesanan. Biaya tersebut digunakan untuk menyalurkan produk hingga tiba ke tangan konsumen, misalnya biaya pergudangan, biaya pembungkusan dan pengiriman, biaya angkutan, dan biaya penagihan. Ada pula biaya marketing berupa piutang dari pembeli produk.

3. Biaya Promosi

Tahukah Anda, biaya promosi berbeda ini dengan biaya marketing. Biaya ini dikeluarkan oleh pelaku usaha untuk membiayai kegiatan promosi produk sehingga bisa lebih dikenal oleh calon pelanggan secara luas.

Promosi adalah kegiatan yang dilakukan pelaku usaha untuk memperkenalkan produk sekaligus melakukan persuasi agar seseorang mau membeli produk. Kegiatan promosi yang efektif akan membuat penjualan meningkat.

Promosi meliputi lima elemen utama, yaitu periklanan, pemasaran langsung, penjualan personal, hubungan masyarakat, dan promosi penjualan. Contoh alokasi biaya promosi adalah membuat memasang Instagram Ads.  

Selain itu, biaya promosi juga dibutuhkan untuk menarik minat konsumen melalui sejumlah program promo, lho! Misalnya, Anda adalah pemilik resto yang menyediakan pembayaran nontunai dengan GoPay. Seperti yang diketahui bersama, pemberian diskon adalah salah satu bentuk promosi yang disukai oleh pelanggan.

Nah, apa saja, sih, promo GoPay yang bisa dimanfaatkan oleh setiap pemilik usaha? 

  1. Diskon menu: diskon yang dapat diterapkan pada menu tertentu sesuai pilihan pelaku usaha. 
  2. Diskon total belanja: diskon yang diberikan oleh pelaku usaha kepada pelanggan terhadap seluruh jumlah pembelanjaan.

Baca juga: 7 Keuntungan Pakai GoPay untuk Pemilik Usaha


3 Tips Mengelola Pos Pengeluaran Usaha

Manajemen keuangan

Selain membuat produk yang berkualitas, tugas seorang pelaku usaha adalah mengelola pos pengeluaran usaha dengan cermat. Untuk itu, ada beberapa tips yang bisa Anda terapkan, yaitu

1. Antisipasi pengeluaran yang lebih besar

Anggaran untuk pos pengeluaran usaha dapat bertambah karena beberapa faktor yang tak terduga. Supaya kegiatan operasional tetap bisa berjalan, Anda perlu mempersiapkan dana darurat yang bisa digunakan sewaktu-waktu.

2. Cermat memilih bahan baku

Pengeluaran usaha dapat membengkak karena harga bahan baku yang mahal. Karena itu, Anda perlu mencari penyedia bahan baku yang menawarkan harga lebih rendah daripada rata-rata harga pasar.

3. Perhatikan pengeluaran untuk promosi

Promosi dapat berpengaruh besar terhadap tingkat penjualan. Namun, kegiatan promosi membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Anda perlu mengetahui berapa persentase biaya promosi yang dapat diambil dari penghasilan. Caranya dengan menghitung sekitar 5% hingga 10% dari proyeksi penjualan.

Nah, setelah mengetahui pentingnya mempersiapkan dan mengelola pos pengeluaran, jangan lupa untuk memperhatikan pemasukan juga, ya! Apabila saat ini Anda masih mencatat pemasukan secara manual, yuk segera beralih menggunakan GoPay!

Dengan GoPay yang bisa Anda akses lewat website GoPay Merchant, Anda bukan cuma bisa menerima pembayaran nontunai, melainkan mencatat transaksi keuangan dari pelanggan, memperoleh laporan keuangan digital secara real-time, serta membuat berbagai promo menarik yang agar pelanggan makin setia, lho!

Bagi Anda yang baru mau mulai menggunakan GoPay, yuk klik tombol di bawah ini untuk mencobanya!

Jangan lupa untuk follow Instagram @gopaymerchant untuk dapatkan info-info menarik lainnya, ya!

Apakah artikel ini bermanfaat?

Read more about:

Artikel Terkait

Pelaku Usaha Kuliner Wajib Gunakan Bahan Dasar Makanan yang Aman dan Berkualitas, Bagi yang Melanggar Ada Hukumannya!

Memastikan keamanan bahan makanan (food safety) merupakan salah satu kunci dalam meraih selengkapnya

Tips Menjadi UMKM yang Cakap Digital dan Paham Pelindungan Data Pribadi

Halo, teman-teman Mitra Usaha! Kalian tau gak sih, angka jumlah pengguna internet di selengkapnya