Tunai VS Nontunai: Mana yang Lebih Disukai Pelanggan? – Langkah untuk mewujudkan cashless society sebenarnya sudah dilakukan sejak 2014 oleh Bank Indonesia.
Melalui Gerakan Nasional Non Tunai atau GNNT, Bank Indonesia menyusun beragam strategi untuk mensosialisasikan cashless payment. Mulai dari memberlakukan pembayaran dengan uang elektronik hingga meluncurkan QRIS.
Sejak GNNT dicanangkan, pertumbuhan cashless society terus mengalami kemajuan pesat. Contoh paling nyata yang bisa kita temukan adalah semakin banyaknya usaha yang menyediakan opsi pembayaran nontunai.
Kalau dulu hanya restoran-restoran besar yang melayani pembayaran dengan sistem ini, saat ini banyak pengusaha makanan street food juga ikut menyediakan opsi serupa untuk memudahkan pelanggan.
Karakteristik Pelanggan Tunai VS Nontunai
Jumlah pengguna uang nontunai semakin meningkat, meskipun pembayaran tunai masih menjadi pilihan bagi beberapa kelompok pengguna. Mengapa? Sebab tiap-tiap kelompok memiliki preferensi dan karakteristik dalam melakukan pembayaran. Bagaimana dengan pelanggan Anda?
Karakteristik Pengguna Pembayaran Tunai
Pelanggan yang lebih suka menggunakan uang tunai biasanya punya beberapa karakteristik antara lain:
1. Pengguna cenderung berbelanja di tempat yang dulu belum sediakan banyak opsi pembayaran
Mereka lebih sering melakukan transaksi di tempat-tempat yang belum tersedia fasilitas pembayaran nontunai. Faktor kebiasaan ini membuat pengguna uang tunai tidak menyadari kalau sebenarnya di tempat-tempat seperti pasar dan pedagang di pinggir jalan juga sudah mulai menggunakan sistem pembayaran nontunai.
2. Pengguna cenderung tidak terlalu paham teknologi pembayaran cashless
Istilah pembayaran nontunai mungkin sudah dikenal luas. Namun pada kenyataannya, masih banyak orang yang belum memahami cara kerjanya. Selain itu adanya kekhawatiran seperti peretasan membuat mereka berpikir lebih aman membawa uang tunai daripada menyimpannya di dompet elektronik.
Padahal, membawa uang tunai juga memiliki risiko kehilangan yang sama besar, seperti dompet yang jatuh atau kecopetan.
Baca juga: 5 Perubahan Perilaku Pelanggan di Era Transaksi Digital
Karakteristik Pengguna Pembayaran Nontunai
Sementara itu menurut studi yang dilakukan oleh Ipsos Indonesia pada 2020 lalu, ditemukan bahwa ada setidaknya 3 karakter pengguna pembayaran cashless, yakni:
1. Pengguna terbiasa dengan pelayanan yang efisien
Pengguna pembayaran nontunai cendurung mengutamakan efisiensi termasuk dalam pelayanan saat mereka melakukan transaksi saat berbelanja. Hal ini dipenuhi dengan metode pembayaran nontunai yang mereka anggap lebih aman dan menghemat waktu.
2. Pengguna terbiasa dengan teknologi
Dengan kemudahan teknologi pada pembayaran nontunai, pelanggan seperti ini juga merasa lebih mudah dalam mengatur keuangan dengan adanya rekap transaksi secara digital yang tersedia pada opsi cashless ini.
3. Pengguna mendambakan kemudahan dan keuntungan ketika berbelanja
Pengguna tipe ini tentunya cenderung mengharapkan produk keuangan yang mudah dan mumpuni, sedangkan mereka yang baru pertama kali menggunakan cara pembayaran ini merasa memperoleh keuntungan dari berbagai kemudahan yang ada.
Mengapa Opsi Pembayaran Nontunai Seperti GoPay Itu Penting?
Ada beragam alasan kenapa pemerintah mencanangkan GNNT. Mulai dari ongkos penerbitan, distribusi dan perawatan yang cash yang tidak sedikit, hingga alasan efisiensi. Ada beberapa keuntungan yang bisa diperoleh dengan adanya opsi pembayaran nontunai:
1. Mudah dan nyaman
Adanya sistem cashless memungkinkan berbagai transaksi dilakukan dengan lebih cepat dan praktis. Selain bisa menghemat waktu, ini juga bisa membuat penggunanya lebih nyaman karena tidak harus menghitung uang dan menyimpan kembalian.
2. Transaksi lebih aman
Bahaya peretasan yang ditakutkan oleh banyak orang sebenarnya sudah diminimalisir dengan baik oleh penyedia layanan pembayaran nontunai. Mulai dengan meminta pengguna memasukkan PIN, ada opsi otentikasi ganda yang memungkinkan transaksi hanya bisa dilakukan oleh pemilik akun. Hal ini bisa menekan risiko kehilangan uang yang kerap terjadi.
3. Meminimalisir kejahatan
Uang tunai sangat mudah dan rentan untuk dicuri. Ketika Anda mengambil uang melalui ATM, Anda harus bersiap-siap mengantisipasi berbagai bahaya yang mungkin mengintai. Menggunakan sistem pembayaran nontunai memungkinkan Anda memberikan perlindungan ekstra terhadap uang Anda dengan menggunakan PIN dan OTP.
4. Memudahkan Anda mengatur keuangan
Ketika Anda berbelanja menggunakan uang tunai dengan kembalian uang receh, ada kemungkinan Anda melupakan uang itu. Padahal kalau dikumpulkan, nilainya bisa cukup banyak dan sayangnya, tidak akan terdata dengan baik.
Lain halnya ketika Anda menggunakan aplikasi pembayaran nontunai. Selain untuk mencegah uang kembalian terbuang sia-sia, semua catatan pengeluaran Anda akan terekap dengan rapi. Adanya catatan ini akan memudahkan Anda dalam mengevaluasi dan mengatur kembali keuangan.
5. Memudahkan pembukuan keuangan
Bagi para pemilik usaha, pembayaran dengan sistem nontunai tidak hanya membuat pemasukan tercatat secara otomatis, tapi juga menghilangkan aktivitas penghitungan uang fisik yang merepotkan. Selain itu, dengan meminimalisir penggunaan uang cash, pemilik usaha juga bisa terhindar dari tindak kejahatan, seperti pencurian dan perampokan.
GoPay sebagai penyedia layanan pembayaran nontunai, tidak hanya membantu Anda memperoleh beragam keuntungan di atas, tapi juga memberikan beragam kemudahan lain.
Dengan semakin meluasnya penggunaan GoPay, usaha skala kecil dan menengah kini bisa ikut merasakan kemudahan yang sama seperti pemilik usaha besar. Terlebih di tengah pandemi seperti sekarang, semakin banyak orang yang memilih untuk melakukan transaksi secara digital.
Dengan menjadi Mitra Usaha GoPay, Anda bisa menikmati proses pembayaran yang lebih efisien, lho! Anda pun juga bisa membuat berbagai promo menarik untuk semua pelanggan sehingga loyalitas pun akan semakin meningkat!
Belum terdaftar sebagai Mitra Usaha Gopay? Yuk, daftarkan usaha Anda melalui aplikasi GoBiz dengan klik link di bawah ini!