Analisis Laporan Keuangan: Tujuan, Manfaat, dan Metode – Bagi seorang pengusaha, pengeluaran yang tidak terkontrol sering kali jadi masalah. Bahkan bukan cuma itu, seorang pengusaha juga kerap mengalami kendala dalam pengambilan keputusan. Hal ini sebetulnya wajar, tapi di sisi lain, Anda bisa, lho, menghindari risiko semacam ini jika mampu menganalisis laporan keuangan.
Analisis laporan keuangan sebuah usaha atau bisnis sebenarnya merupakan hal yang lumrah dan umum dilakukan. Hanya saja pelaku usaha yang sudah biasa melakukannya umumnya adalah perusahaan besar. Bagaimana dengan pelaku usaha kecil atau yang baru merintis?
Tentu saja, sama pentingnya. Baik pelaku usaha kecil maupun pelaku usaha yang sudah merupakan “pemain lama”, analisis laporan keuangan adalah aspek penting dalam menjalankan sebuah usaha. Karenanya, mari kita sama-sama mengenal analisis laporan keuangan, mulai dari tujuan, manfaat, hingga metodenya. Berikut penjelasan lengkapnya.
Baca juga: Cara Merangkai Kata-kata Promosi Jualan Makanan
Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Analisis sebuah laporan pada dasarnya dilakukan untuk menilai kinerja usaha dalam suatu periode. Dari penilaian ini, Anda bisa melihat mana bagian yang untung dan rugi. Selain itu, Anda juga bisa mengetahui kondisi keuangan bisnis yang riil atau sebenar-benarnya.
Bukan hanya itu, dengan melakukan analisis ini, Anda juga bisa mengidentifikasi masalah yang ada di dalam usaha. Jadi, saat nanti muncul masalah serupa, Anda sudah bisa mengambil langkah antisipasi.
Meski menyoroti laporan keuangan, analisis ini juga bisa digunakan untuk mengevaluasi kinerja pegawai. Sebab pada dasarnya, kinerja pegawai adalah bagian dari proses produksi.
Manfaat Analisis Laporan Keuangan
Dengan analisis laporan, Anda sebagai pemilik usaha tentunya bisa menentukan langkah apa yang harus diambil selanjutnya. Hal ini juga secara tidak langsung akan sangat menolong Anda yang sedang mempertimbangkan rencana ekspansi.
Berkaitan dengan hasil analisis tadi, misalnya, jika usaha Anda sedang untung tapi performa pegawai Anda ternyata kurang baik, hal ini bisa jadi catatan bagi Anda. Rencana ekspansi barangkali bisa dilakukan, tetapi perlu ada perbaikan di bagian performa pegawai.
Analisis ini juga bisa Anda gunakan untuk mengetahui apa yang menjadi penghambat usaha Anda. Sebutlah Anda baru merintis usaha dan baru punya satu periode laporan keuangan. Dengan melakukan analisis metode vertikal, Anda bisa tahu mana pos keuangan yang untung dan rugi.
Nah, metode analisis yang lain akan dibahas dalam poin selanjutnya. Mari disimak!
Baca juga: Kisah 10 Pengusaha Sukses yang Memulai Bisnis Mereka dari Nol
5 Metode Analisis Laporan Keuangan Usaha
Untuk melakukan analisis terhadap laporan keuangan, ada setidaknya 5 jenis metode analisis yang bisa diterapkan. Berikut adalah beberapa metode yang sering dipakai:
1. Metode analisis perbandingan
Cara menerapkan metode perbandingan adalah dengan membandingkan beberapa laporan keuangan, bisa dalam dua periode waktu atau lebih. Contohnya adalah membandingkan laporan keuangan pada tahun 2020 dengan tahun 2019.
Metode ini efektif untuk mengetahui perubahan kondisi keuangan usaha, baik dari segi jumlah keseluruhan maupun persentasenya.
2. Metode analisis tren
Berikutnya ada metode analisis tren atau time-series. Dalam metode analisis tren, materi yang dianalisis adalah laporan keuangan usaha dalam rentang waktu tertentu.
Laporan tersebut kemudian diolah menggunakan teknik rasio data. Dari aktivitas menganalisis laporan ini kemudian akan diketahui posisi bisnis secara presisi, kapan dalam posisi untung dan kapan dalam posisi merugi.
3. Metode analisis vertikal
Jika dua metode sebelumnya memerlukan lebih dari satu laporan keuangan. Maka dalam metode analisis vertikal, Anda hanya perlu satu periode laporan keuangan.
Lalu, apa poin yang dibandingkan? Metode ini membandingkan pos-pos pada sebuah laporan keuangan dalam satu periode. Jadi, bisa disimpulkan, metode ini tidak bisa digunakan untuk mengetahui kondisi usaha dari waktu ke waktu.
4. Metode analisis horizontal
Metode analisis horizontal membandingkan beberapa pos laporan keuangan yang sama, tapi dalam periode berbeda. Umumnya, yang digunakan sebagai dasar pembanding adalah laporan dari periode awal.
Katakanlah Anda ingin membandingkan pos pendapatan atau revenue dari laporan tahun 2020, 2019, dan 2018. Maka, yang dijadikan dasar pembanding adalah pos pendapatan dalam laporan tahun 2018.
5. Metode analisis common size
Metode analisis yang satu ini biasanya digunakan untuk melakukan analisis terhadap neraca dan/atau laporan laba rugi perusahan. Caranya adalah dengan membagi tiap komponen pada laporan laba rugi dengan penjualan. Hasil analisis nantinya berupa persentase penjualan.
Lalu, bagaimana dengan data dari neraca? Komponen-komponen yang ada pada neraca dikumpulkan, kemudian dibagi dengan total aset perusahaan. Hasil yang muncul nantinya akan berupa persentase total aset perusahaan.
Sebagai seorang pengusaha, Anda tentu tak ingin bisnis yang sudah susah payah dirintis merugi dan tidak berkembang. Karenanya, melakukan analisis laporan secara rutin adalah salah satu tindakan preventif yang bisa Anda lakukan untuk mencegahnya.
Namun perlu diingat, sebelum melakukan analisis, Pastikan Anda sudah menyusun laporan arus kas dengan baik, ya. Sebab, laporan arus kas adalah komponen dasar analisis ini.
Kesulitan menyusun laporan arus kas sendiri? Anda bisa mempertimbangkan layanan GoKasir dari GoBiz. Dengan GoKasir, Anda bisa mencatat transaksi penjualan secara lebih mudah dan rapi. Setelahnya, proses penyusunan laporan keuangan untuk dijadikan bahan analisis berkala pun akan jadi lebih mudah dan praktis. Tertarik?