5 Alasan Mengapa Cita Rasa Makanan Tradisional Indonesia Sangat Beragam dan Unik – Indonesia merupakan negara yang sangat beragam. Hal ini bisa dilihat mulai dari budaya, bahasa, tempat wisata, hingga kuliner.
Nah, berbicara soal kuliner, dunia bahkan sudah mengakui kelezatan makanan khas nusantara, lho! Sebut saja rendang, salah satu kuliner nusantara yang dinobatkan sebagai makanan terlezat sedunia melalui polling interaktif CNN, diikuti dengan sate dan nasi goreng.
Walau kini banyak kuliner kekinian yang diminati anak muda, belum ada yang bisa menandingi keunikan cita rasa makanan tradisional Indonesia. Tidak hanya unik, kuliner khas nusantara juga memiliki banyak sekali ragam pilihannya.
Mulai dari makanan ringan hingga makanan berat, makanan asin hingga manis, tidak ketinggalan pula minuman-minuman yang sehat dan menyegarkan.
Namun, tenang saja, untuk Anda yang ingin membuka usaha makanan tradisional Indonesia, tidak perlu takut kalah bersaing karena rasa makanan yang unik pasti akan ramai pembeli.
Rasa kuliner Indonesia yang beragam dan unik ini tidak terlepas dari kondisi geografis Indonesia dan kebudayaan yang beragam. Namun, masih banyak alasan mengapa cita rasa makanan tradisional indonesia sangat beragam dan unik. Simak poin-poin berikut ini, ya!
5 Alasan Mengapa Cita Rasa Makanan Tradisional Indonesia Sangat Beragam dan Unik
1. Tersedia bermacam rempah bumbu makanan
Indonesia adalah negara kepulauan beriklim tropis. Kondisi iklim tropis membuat Indonesia memiliki suhu panas dan curah hujan tinggi sepanjang tahun serta sinar matahari yang merata. Dengan iklim seperti ini, tanaman rempah-rempah pun bertumbuh dengan baik di Indonesia.
Seperti yang Anda tahu, rempah seperti pala, cengkeh, lada, kayu manis, lengkuas, dan lainnya digunakan sebagai bahan dasar membuat kuliner tradisional Indonesia. Nah, rempah yang beragam menghasilkan bumbu yang beragam pula.
Rempah dan bumbu itulah yang akhirnya membuat cita rasa makanan tradisional Indonesia sangat unik dan beragam. Mencicipi kuliner khas nusantara dijamin tidak akan bosan karena Anda akan terus menemukan rasa yang baru.
2. Beda suku, beda budaya, beda cara pengolahan makanan
Rempah dan bumbu yang banyak jenisnya, ditambah juga dengan suku dan budaya yang berbeda-beda, menjadi alasan lain mengapa cita rasa makanan tradisional indonesia cukup beragam dan unik.
Setiap daerah memiliki cara mengolah makanan yang berbeda. Misalnya, pengolahan soto betawi berbeda dari soto lamongan meskipun keduanya sama-sama soto.
Soto betawi adalah soto khas DKI Jakarta dengan kuah yang dicampur dengan minyak samin agar lebih gurih dan menambah aroma. Ada tiga pilihan kuah yang bisa dipilih, yaitu kuah bening, santan, dan susu. Biasanya soto betawi menggunakan daging atau jeroan sapi serta tambahan potongan tomat.
Berbeda halnya dengan soto lamongan yang kuahnya cenderung lebih gurih karena ditambahkan taburan koya. Selain itu, soto lamongan juga tidak menggunakan tomat dan dilengkapi dengan suwiran ayam kampung. Untuk menu soto sendiri saja, tahukah Anda kalau Indonesia setidaknya memiliki 50 jenis soto?
Berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh Komunitas Sobat Budaya, selain 50 jenis soto, Indonesia juga memiliki 100 jenis sambal dan lebih dari 60 jenis masakan sate. Kalau seluruh resep makanan dan minuman di Indonesia dijumlahkan, setidaknya total ada 1.458 resep. Wah, sangat beragam, ya!
3. Dipengaruhi pula oleh lingkungan tempat tinggal
Kondisi geografis Indonesia ternyata ikut memengaruhi komoditas setiap daerah. Hasil pertanian dan perkebunan yang beragam juga membuat makanan pokok di setiap daerah berbeda-beda. Misalnya, wilayah Maluku banyak memproduksi sagu. Alhasil, makanan khas daerahnya pun banyak yang berbahan dasar sagu. Sebut saja woku komo-komo, bubur ne, dan papeda.
4. Lebih dari sekadar makanan, tapi juga warisan budaya
Makanan tradisional berhubungan erat dengan kebudayaan suatu daerah. Tak jarang, makanan tradisional yang biasa Anda konsumsi berawal dari hidangan khusus untuk suatu upacara adat.
Contohnya bebek betutu khas Bali. Jika Anda ke Bali, Anda akan menemukan bebek betutu di banyak restoran. Faktanya, hidangan ini adalah salah satu hidangan sajian upacara adat atau keagamaan.
Hal seperti inilah yang menjadi alasan mengapa cita rasa makanan tradisional Indonesia sangat beragam dan unik.
5. Adanya filosofi di balik setiap makanan tradisional
Setiap makanan tradisional Indonesia memiliki filosofi tersendiri yang menambah keunikan makanan tersebut. Sebut saja ketupat, salah satu makanan wajib ketika Idulfitri ini memiliki filosofi “ngaku lepat” yang berarti mengakui kesalahan. Ada juga sate lilit khas Bali yang melambangkan kesatuan.
Itulah beberapa alasan mengapa cita rasa makanan tradisional indonesia sangat beragam dan unik. Membuka usaha makanan tradisional Indonesia pun memiliki potensi besar untuk ramai pembeli karena rasa makanannya sendiri sangat enak.
Apalagi jika Anda bergabung menjadi Partner GoFood, pelanggan Anda bisa memesan makanan dengan mudah lewat aplikasi Gojek. Cara daftar GoFood pun sangat mudah, lho! Pemilik usaha cukup download aplikasi GoBiz di Play Store melalui ponsel Android Anda. Untuk cara lengkapnya, Anda bisa temukan di tautan ini.
Yuk, populerkan lagi cita rasa makanan tradisional Indonesia yang bisa bikin lidah para pelanggan bergoyang!
Sumber foto: Unsplash.com/@belart84