7 Tips Mitigasi Bencana dalam Usaha – Ketika membangun sebuah usaha, kita sering kali lupa kalau bencana adalah bagian yang tidak dapat terhindarkan. Bencana bisa datang dalam berbagai bentuk dan semuanya memiliki potensi kerusakan yang berbeda-beda.
Walau tidak ada satu pun upaya yang bisa benar-benar mencegah terjadinya masalah, manajemen risiko tentu diperlukan sebagai alat strategis untuk membatasi jenis dan keparahan risiko yang mungkin dialami. Terlebih lagi, ketika kita menjalankan bisnis di tengah bencana global.
Mencari dan merumuskan cara untuk mitigasi bencana dalam usaha sangatlah krusial. Bukan hanya bagi pertumbuhan dan perkembangan usaha, melainkan juga demi kestabilan finansial dan ketahanan.
Lalu, bagaimana tips mitigasi bencana dalam usaha yang tepat? Mari kita cari tahu dari pembahasan berikut ini.
7 Tips Mitigasi Bencana dalam Usaha yang Bisa Anda Lakukan
Rasanya kita semua paham bahwa bencana merupakan ancaman serius bagi kondisi keuangan dan laju operasional usaha. Namun, tidak banyak yang sudah siap dengan skenario mitigasi bencana. Padahal, ini penting untuk menekan risiko.
Untuk membatasi risiko usaha secara efektif, pastikan Anda melakukan pendekatan yang fleksibel dan komprehensif.
Nah, supaya Anda tidak kebingungan dalam melakukan perencanaan tersebut, silakan simak 7 tips mitigasi bencana dalam usaha berikut ini:
1. Buat rencana mitigasi bencana berdasarkan prioritas
Langkah awal dalam pembuatan rencana manajemen risiko adalah dengan memprioritaskan ancaman atau bencana. Anda bisa memakai skala universal, seperti:
- Kemungkinan besar terjadi
- Lumayan berpeluang untuk terjadi
- Kemungkinan kecil terjadi
- Berpotensi sangat kecil untuk terjadi
Pastinya, risiko bencana yang berada di kategori teratas harus diprioritaskan ketimbang yang lainnya. Buatlah rencana untuk mitigasi risiko-risiko tersebut sedetail dan sesegera mungkin.
Namun, ada satu hal yang perlu digarisbawahi. Apabila sebuah risiko berada di kategori terbawah, tetapi berpotensi memberikan kerugian finansial dalam waktu dekat, Anda harus memprioritaskan rencana mitigasinya lebih dahulu.
2. Batasi pinjaman merupakan salah satu tips mitigasi bencana dalam usaha
Sebagian pemilik usaha yang baru memulai bisa jadi mengandalkan pinjaman supaya usahanya tetap dapat berjalan. Ada banyak jenis pinjaman yang tersedia untuk UMKM, termasuk kartu kredit, pinjaman jangka pendek, pinjaman jangka panjang, dan cerukan (overdrafts).
Walau pinjaman tergolong penting untuk mendapat modal usaha, jangan sampai Anda justru terlilit jumlah pinjaman yang menggunung. Maka dari itu, tips mitigasi bencana dalam usaha selanjutnya adalah membatasi jumlah pinjaman dan total penyedia pinjaman yang digunakan.
Lalu, pastikan untuk memiliki modal yang cukup untuk mengelola pembayaran pinjaman. Selain itu, pilihlah cicilan dan tenor yang realistis supaya Anda bisa mengembalikan pinjaman dengan lancar.
Jangan lupa, jenis dan jumlah pinjaman harus menyesuaikan kondisi finansial dan industri yang Anda geluti. Sebaiknya, ambil pinjaman hanya ketika usaha harus segera didirikan. Namun, tetap pertimbangkan untuk menggunakan tabungan sendiri terlebih dahulu.
3. Latih karyawan Anda
Karyawan adalah jantung dari sebuah usaha. Jadi, melindungi mereka dari bahaya di tempat kerja harus menjadi prioritas utama. Terlebih karena mereka menangani operasional setiap hari, mereka pastilah dapat membantu mencegah potensi bencana.
Hanya saja syaratnya, mereka harus memperoleh pelatihan yang tepat. Jadi, fokuslah pada prosedur edukasi karyawan, termasuk keselamatan kerja, prosedur aman, dan layanan pelanggan.
Baca Juga: 7 Cara Jitu Bertahan di Tengah Masa Krisis Usaha
4. Bekerja sama dengan konsultan
Jasa profesional di luar usaha Anda akan sangat membantu untuk meninjau sistem dan menginvestigasi kelemahan. Orang luar biasanya lebih bisa memberikan penilaian yang objektif ketika melihat operasional usaha dan mampu memberikan opini tak berpihak. Dengan begitu, Anda dapat mengidentifikasi hal-hal yang perlu diperbaiki secara lebih efektif.
Maka, bekerjasamalah dengan konsultan dan cari yang telah berpengalaman. Itu karena pengalaman mereka akan membuat penilaian terhadap usaha Anda lebih berbobot.
5. Pakai asuransi adalah tips mitigasi bencana yang paling penting
Cobalah cek liabilitas dan aturan hukum yang berlaku untuk menentukan jenis asuransi yang dibutuhkan usaha Anda. Asuransi yang dimaksud bisa berupa asuransi jiwa, asuransi disabilitas, asuransi tenaga kerja, dan asuransi bisnis.
Penggunaan asuransi akan memindahkan risiko Anda ke perusahaan asuransi. Biaya yang dikeluarkan juga tidak banyak. Apalagi jika dibandingkan dengan potensi biaya risiko yang tidak terlindungi asuransi.
6. Implementasikan program jaminan kualitas
Reputasi yang baik sangat penting apabila Anda ingin usaha bertahan lama. Untuk mencapainya, butuh layanan pelanggan sebagai kunci kesuksesan. Maka dari itu, pastikan untuk menguji produk dan layanan agar kualitas terjamin.
Dengan mengetes dan menganalisis kedua hal tersebut, Anda berkesempatan untuk melakukan penyesuaian yang dibutuhkan. Bukan itu saja, pertimbangkan pula program jaminan kualitas yang lebih jauh lagi demi mengevaluasi metode pengujian dan analisis produk atau layanan.
7. Gunakan pembayaran digital
Menurut Global Banking Fraud Survey 2019 oleh KMPG, 60% perusahaan yang tersurvei melaporkan adanya peningkatan penipuan. Sekali mengalami penipuan, konsekuensi yang diperoleh perusahaan terkadang semakin parah.
Sebanyak 50% perusahaan tersurvei hanya bisa memulihkan kurang dari seperempat kerugian yang dialami. Kejadian seperti ini akhirnya membutuhkan 6 hingga 8 bulan untuk diselidiki oleh institusi finansial. Setelah 259 hari, barulah diketahui kalau pelakunya adalah orang dalam.
Tentu saja, cara seperti ini sangat lamban dan kurang efektif. Itulah mengapa di zaman transfer data dan pembayaran real time seperti sekarang, menggunakan fitur pembayaran digital sangat disarankan.
Jenis pembayaran seperti ini bisa menghindarkan usaha Anda dari berbagai macam bencana, seperti kebakaran, kehilangan, perampokan, bahkan karyawan tidak jujur. Sebagai contohnya, Anda dapat menyediakan metode pembayaran nontunai pada pelanggan usaha Anda.
Salah satu ragam pembayaran nontunai saat ini yang dapat Anda implementasikan adalah dompet digital seperti GoPay. Adapun salah satu kelebihan GoPay terdapat pada proses pembayaran yang dilakukan melalui QRIS dan mampu menerima segala jenis pembayaran digital di Indonesia.
Selain itu, Anda juga bisa menerima pembayaran dari kartu debit maupun kredit. Caranya, Anda dapat menggunakan perangkat GoBiz PLUS, di mana perangkat ini tidak hanya mampu menerima pembayaran nontunai berupa QRIS, kartu debit, maupun kredit, melainkan juga mampu mencatat segala transaksi secara otomatis, serta mencetak struk secara langsung.
Demikian 7 tips mitigasi bencana dalam usaha yang dapat Anda jadikan sebagai pedoman. Sebisa mungkin, terapkan semua cara di atas supaya perlindungan usaha semakin maksimal. Kemudian, jangan sampai lupa menyediakan alat pembayaran nontunai yang lengkap seperti GoBiz PLUS.
Alat pembayaran ini tidak hanya mampu membantu Anda mencegah risiko-risiko usaha, melainkan juga membawa berbagai macam keuntungan. Mulai dari meningkatkan penjualan, mengoptimalkan pelayanan pelanggan, dan menjangkau target pasar yang lebih luas.
Mau tahu lebih banyak lagi terkait GoBiz PLUS dalam mendukung usaha Anda? Langsung saja cek di sini atau klik tombol di bawah!