Persaingan Usaha Kuliner Teratasi dengan 5 Cara Ini – Ketika bisnis kuliner sedang menjadi primadona di kalangan pengusaha, di situlah persaingan yang ketat muncul. Sebagai seorang pengusaha, Anda harus tahu strategi ini agar bisa memenangkan persaingan usaha kuliner yang terjadi.
Cara-cara untuk menghadapi persaingan kuliner ini dijelaskan lebih dalam oleh Bisma Adi Putra, CEO Masakin Group dan Co-Founder Menantea Indonesia saat acara Temu KOMPAG Akbar. Di sini, Bisma membagikan pentingnya 3 bulan pertama dalam merintis usaha kuliner yang sukses, serta bagaimana menghadapi kompetitor tanpa takut.
Taklukkan Persaingan Usaha Kuliner dengan Tentukan Segmentasi Pasar
Semua usaha kuliner pasti berlomba-lomba mendapatkan pelanggan sebanyak-banyaknya, namun ini dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan segmentasi pasar.
Anggaplah berusaha kuliner ini seperti permainan sepak bola. Segmentasi inilah gawang dari usaha Anda untuk mencetak gol. Tentukan segmentasi pasar berdasarkan daya beli konsumen.
Selain lewat daya beli, Anda juga bisa menentukan segmentasi pasar berdasarkan gaya hidup konsumen, lho. Contohnya seperti Menantea yang lebih menyasar kalangan anak muda seperti mahasiswa yang biasanya punya budget makan Rp50 ribu-Rp100 ribu per porsi.
Baca Juga: Spiritual Company: Berkah Menjunjung Nilai Keagamaan dalam Usaha
Perhatikan KPK Produk, Atasi Persaingan Usaha Kuliner
KPK di sini bukanlah Komisi Pemberantasan Korupsi, ya. KPK produk itu adalah Kemasan, Pengalaman, dan Komposisi dari produk yang dijual. Yuk, kita lihat penjelasan lengkap soal masing-masing faktor utama strategi produk:
1. Kemasan
Bisma menyarankan kemasan makanan dan minuman yang berwarna supaya menarik perhatian, juga gampang diingat. Lalu, kemasan juga harus gampang dipegang, contohnya seperti usaha rice bowl yang memakai mangkuk kertas yang ringan.
2. Pengalaman
Produk kuliner itu tidak hanya harus enak, tetapi juga memberikan pengalaman berkesan bagi konsumen. Kita bisa lihat kemasan snack box Menantea yang didesain agar bisa ditaruh di atas gelas Menantea, sehingga konsumen bisa makan sambil minum dengan satu tangan saja.
3. Komposisi
Tidak masalah kalau Harga Pokok Penjualan (HPP) cukup tinggi, selama Selling Price (SP) atau harga jualnya Anda buat semurah mungkin. Anda bisa mengakalinya dengan membuat menu yang HPP-nya tinggi menjadi menu pelengkap.
Lalu, jual juga menu paket berisi makanan dan minuman. Jika makanan punya HPP yang tinggi dan SP rendah, maka bisa dipasangkan dengan minuman dengan HPP rendah dan SP tinggi supaya margin profit yang Anda dapatkan tetap menguntungkan.
Baca Juga: 5 Tips Kolaborasi Usaha Kuliner
Branding dan Visual Menjadi Nafas Usaha Kuliner
Sekarang, orang-orang tidak lagi hanya lihat harga dan rasa yang enak. Cara untuk menghadapi persaingan usaha kuliner adalah memanfaatkan segala indera manusia yang ada, salah satunya yang paling efektif adalah visual.
“Visual dan kehadiran di digital itu sangat penting untuk diperhatikan. Lalu, pemilihan warna juga harus sesuai dengan segmentasi pasar,” papar Bisma.
Bisma memberikan contoh warna-warna gelap seperti hitam dan merah maroon yang cocok untuk segmen A & B seperti coffee shop kekinian. Sementara warna cerah lebih cocok untuk segmen C & D yang jualan produk lebih murah.
Misalnya saja seperti Menantea yang didominasi warna kuning cerah, berbeda dengan HONU yang condong ke warna hijau tua.
Hadapi Persaingan Usaha Kuliner dengan Harga Jual Tepat
Jangan asal-asalan menentukan harga jual dalam usaha kuliner Anda! Menjual menu dengan harga rendah dan margin profit yang sangat tipis sangat tidak disarankan demi kemajuan usaha Anda.
Selama ini, Bisma berprinsip bahwa HPP produk kuliner rata-rata maksimalnya adalah 55% dari total harga. Contoh, misalnya Anda berjualan es kopi susu dengan HPP Rp13 ribu (sudah termasuk kemasan, bahan, dan peralatan yang dipakai), maka harga jual yang ideal adalah Rp23 ribu.
Baca Juga: 9 Keuntungan Membuat Promo GoPay untuk Usaha
Strategi Promosi Menghadapi Persaingan Usaha Kuliner Tahun 2021
Bicara soal persaingan usaha kuliner, pasti selalu berkaitan dengan strategi promosi. Tren selalu berubah setiap tahun, jadi usaha kuliner Anda perlu terus mengubah strategi promosi. Bisma pun membagikan strategi promosi andalannya untuk usaha kuliner di tahun 2021:
1. Cerita di balik layar
Audiens bosan dengan konten promosi. Karena itu, cerita di balik layar sebuah usaha menjadi menarik. Anda bisa sering-sering posting cerita proses pembuatan makanan, vlog yang menampilkan opini atau uneg-uneg Anda sebagai produsen, atau membuat konten yang menyapa para followers. Ingat, konten yang disajikan haruslah realistis. Jadikan konsumen layaknya teman dekat.
2. Storytelling itu penting
Saat membuat konten tentang produkmu, sebaiknya tidak hanya fokus pada promosi hardsell saja. Ceritakan produkmu dengan cara dan gaya yang kreatif. Jangan lupa juga ikuti tren konten terkini yang sedang digandrungi netizen di Instagram, Twitter, dan TikTok. Anda bisa mencoba membuat konten yang lucu dan emosional.
3. Selalu konsisten
Mulai dari yang mudah dan kecil, lalu terus lanjutkan secara konsisten supaya bisa menghadirkan konten yang relevan bagi konsumen untuk meningkatkan penjualan.
Nah, itu dia cara-cara untuk menghadapi persaingan usaha kuliner yang semakin ketat ini. Masih mau dapat tips-tips usaha kuliner yang menarik seperti di atas?
Ayo, bergabung ke Komunitas Partner GoFood (KOMPAG), sebuah komunitas bisnis online di mana Anda bisa berbagi tips dan ngobrol bareng para pengusaha kuliner lainnya. Syaratnya mudah, jadi Mitra Usaha di GoFood di sini, lalu klik tombok “Join Group” di Grup Facebook Komunitas Partner GoFood.