Sedang mencari format laporan keuangan? Laporan keuangan adalah salah satu komponen yang wajib pebisnis miliki. Dengan laporan keuangan yang rapi, seorang pemilik bisnis jadi bisa memantau perkembangan dan keberlangsungan bisnisnya. Saat ini, menyusun laporan keuangan adalah perkara yang sangat mudah berkat adanya GoKasir.
GoKasir adalah aplikasi kasir online gratis yang bisa mempermudah Anda dalam memantau transaksi keuangan bisnis hanya dalam satu aplikasi. GoKasir juga bisa membuat format laporan keuangan secara otomatis hanya dalam hitungan menit saja! Yuk, simak kelanjutannya berikut ini!
4 Komponen yang Ada di Format Laporan Keuangan
Sebelum menyusun laporan keuangan, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu seperti apa laporan keuangan yang baik. Dalam penyusunannya, ada beberapa hal yang harus Anda cantumkan karena berfungsi untuk membantu Anda mengetahui informasi mengenai bisnis Anda sendiri.
Ada empat komponen utama yang harus ada dalam format laporan keuangan, yaitu laba rugi, neraca, arus kas, dan perubahan modal. Keempat komponen ini tidak boleh Anda abaikan karena dapat membantu Anda sekaligus pihak eksternal seperti investor, supplier, atau pemberi pinjaman untuk mengevaluasi laporan bisnis Anda.
Untuk lebih lengkapnya, simak penjelasan tentang empat komponen laporan keuangan berikut ini.
1. Laba rugi
Pertama, ada laporan laba rugi keuangan yang dapat menunjukkan jumlah untung dan rugi bisnis Anda. Terdapat empat komponen yang perlu Anda cantumkan, yaitu pendapatan (revenue), beban (expenses), laba (profit), dan kerugian (loss) yang dihasilkan oleh bisnis dalam periode tertentu.
Dengan melihat jumlah laba dan rugi yang Anda peroleh, maka Anda pun bisa mengetahui apakah bisnis Anda mengalami kerugian atau tidak. Dengan begitu, Anda dapat melakukan strategi yang tepat untuk mengembangkan bisnis Anda.
Baca juga: Cara Menghitung Laba Rugi, Mudah dan Penting Dilakukan
2. Neraca
Laporan neraca atau balance sheet adalah format laporan keuangan yang berfungsi untuk menyajikan data kondisi kesehatan keuangan perusahaan. Komponen yang terdapat dalam laporan neraca meliputi informasi akun aktiva/aset, modal, dan kewajiban pada periode akuntansi tertentu. Laporan neraca boleh disusun secara vertikal (staffel), atau horizontal (scontro). Nilai aktiva dan pasiva yang ada dalam laporan neraca haruslah seimbang.
Baca juga: Laporan Neraca Keuangan adalah: Manfaat, Bentuk, Cara Membaca
3. Arus kas
Anda pasti sudah cukup familier dengan laporan arus kas atau cash flow, bukan? Laporan ini menunjukkan arus kenaikan jumlah uang yang Anda hasilkan maupun dikeluarkan oleh bisnis dalam periode tertentu. Tujuannya adalah untuk melihat value atau profitabilitas bisnis serta memelihara aset dan modal.
Baca juga: Cara Membaca Laporan Keuangan Neraca dan Bedanya dari Laporan Arus Kas
4. Perubahan modal dalam format laporan keuangan
Berikutnya, ada laporan perubahan modal yang menunjukkan informasi mengenai perubahan modal bisnis Anda akibat adanya kegiatan atau operasi tertentu. Laporan ini terkadang juga disebut sebagai laporan perubahan ekuitas atau laporan modal ditahan.
Cara Membuat Laporan Keuangan Sederhana
Nah, setelah mengetahui empat komponen laporan keuangan di atas, kini Anda siap untuk menyusun laporan keuangan Anda sendiri. Berikut ini adalah cara membuat format laporan keuangan yang sederhana.
1. Siapkan buku kas utama
Pertama, Anda harus persiapkan dulu buku kas utama untuk mencatat pengeluaran dan pemasukan bisnis. Jika ingin yang praktis, Anda bisa pakai layanan GoKasir dari GoBiz. GoKasir bisa catat semua transaksi yang Anda lakukan, bahkan dari platform lain seperti GoFood misalnya.
Jadi, bisa sangat berguna bagi Anda yang punya banyak channel jualan karena semua laporan keuangannya bakal tercatat dengan lebih lengkap. Selain itu, Anda juga jadi bisa tahu usaha mana yang paling banyak progresnya, sehingga Anda dapat memikirkan prospek bisnis di masa depan dengan lebih strategis.
2. Siapkan buku inventaris
Langkah berikutnya yang perlu Anda lakukan adalah menyiapkan buku inventaris. Buku ini berfungsi untuk mencatat dan menghitung inventaris yang Anda miliki. Bisnis seperti apa pun pasti punya peralatan dan perlengkapan yang Anda gunakan untuk operasional usaha, bukan? Nah, ketika ada kerusakan atau Anda membeli inventori baru, catatlah dalam buku inventaris tersebut. Kemudian, data tersebut wajib Anda cantumkan dalam format laporan keuangan.
3. Siapkan catatan stok barang
Selain buku inventaris, selanjutnya Anda perlu menyiapkan catatan untuk stok barang. Tujuannya adalah untuk mencatat sisa stok dan menghitungnya. Ada dua cara untuk menghitung stok barang, termasuk jika Anda memiliki stok di gudang, yaitu dengan metode FIFO dan LIFO.
FIFO (first in first out) adalah metode penghitungan sisa stok dengan Harga Pokok Penjualan (HPP) sesuai saat stok itu diproduksi. Sedangkan, metode LIFO (last in first out) adalah penghitungan yang dilakukan dengan mengikuti HPP terakhir yang paling mendekati periode saat laporan dibuat. Baik metode FIFO maupun LIFO, semuanya bisa Anda terapkan dalam format laporan keuangan bisnis Anda.
Dengan mengetahui format laporan keuangan, Anda pun bisa menyusun laporan keuangan bisnis secara tepat. Data yang tercantum di dalamnya pun dapat dijadikan acuan untuk mengambil keputusan bisnis.
Mengingat pentingnya akurasi data dalam penyusunan laporan keuangan, pastikan Anda selalu mencatat setiap transaksi penjualan. Hal ini tak akan sulit jika Anda menggunakan GoKasir, aplikasi kasir online yang bisa bantu mencatat transaksi bisnis Anda secara otomatis. Klik di sini untuk mulai gunakan GoKasir!