Anda butuh contoh perencanaan usaha makanan? Mendirikan usaha makanan merupakan hal yang besar. Banyak modal yang harus disiapkan pemilik usaha; tak hanya uang, tapi juga waktu dan tenaga. Karenanya, jangan sampai hal tersebut jadi sia-sia cuma karena perencanaan kurang matang, ya.
Di sinilah perencanaan usaha yang baik sangat dibutuhkan. Tanpanya, usaha jadi lebih berisiko untuk bangkrut. Dengan menyusun sejumlah tindakan dalam menjalankan bisnis, Anda tidak hanya mampu meminimalisir potensi kebangkrutan dan kerugian besar, melainkan juga membantu agar bisnis dapat dijalankan dengan baik.
Nah, sebagai pengusaha pemula yang tertarik memulai usaha makanan, ada beberapa contoh perencanaan usaha makanan yang wajib Anda ketahui. Apa saja?
Baca Juga: Langkah-Langkah Penyusunan Perencanaan Usaha
Tahapan Menyusun Perencanaan Usaha Makanan
Beda jenis makanan, mungkin detail perencanaannya akan berbeda. Namun, secara umum, Berikut beberapa tahapan menyusun perencanaan usaha makanan:
1. Cermati target pasar Anda
Mencermati target pasar usaha makanan penting dilakukan untuk mengetahui target market ideal dari bisnis Anda. Tahapan ini perlu dilakukan karena tidak semua orang bisa ditargetkan sebagai pelanggan. Berdasarkan target pasar yang dicermati, Anda bisa menyesuaikan jenis dan perencanaan usaha makanan.
Contohnya, jika target pasar Anda adalah karyawan kantor atau orang yang sudah bekerja, maka usaha makanan berupa lunch box menu sehat bisa dipertimbangkan. Di sisi lain, jenis usaha makanan untuk target pasar anak sekolahan dan remaja tentunya berbeda, biasanya mereka lebih suka jajanan seperti aneka frozen food, seblak, dan semacamnya.
2. Perhatikan kebiasaan konsumen
Jika Anda sudah mendapatkan target pasar yang ideal, tahapan selanjutnya adalah mempelajari kebiasaan pelanggan. Fungsi utama memperhatikan kebiasaan konsumen adalah dapat menyesuaikan style produk makanan Anda dengan target pasar tersebut.
Contohnya, jika target pasar Anda punya kebiasaan membeli lunch box bersama dengan es kopi, Anda bisa menawarkan menu paket khusus untuk kedua menu favorit ini. Cobalah pelajari kebiasaan konsumen dengan menggali informasi tentang di mana calon pelanggan berkumpul, kapan mereka sering berinteraksi, dan bagaimana gaya interaksinya.
3. Tentukan tujuan usaha
Selanjutnya, Anda juga perlu menentukan tujuan secara jelas agar bisnis bisa dijalankan dengan lancar. Tetapkan target yang dapat diukur sehingga usaha Anda dapat berkembang, seperti misalnya membuka cabang baru saat akhir tahun.
Jika Anda tidak memiliki target yang jelas, maka akan sulit bagi Anda untuk mengetahui bagaimana usaha makanan yang Anda jalankan bisa mencapai tujuan secara maksimal. Pastikan saja Anda menetapkan target yang terukur dan memiliki deadline, sehingga tidak akan hanya menjadi rencana belaka.
4. Buat deskripsi usaha
Anda juga perlu membuat deskripsi usaha yang menggambarkan profil usaha secara keseluruhan. Melalui deskripsi usaha, akan lebih mudah bagi Anda untuk memperkenalkan produk kepada calon pelanggan.
Saat calon pelanggan membaca deskripsi usaha Anda, mereka akan mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk lebih mengenal usaha Anda secara jelas. Buatlah deskripsi usaha yang mencakup informasi penting, seperti latar belakang usaha, tujuan usaha, dan sebagainya.
5. Susun kategori perencanaan usaha
Deskripsi usaha yang baik bisa Anda sempurnakan lewat penyusunan kategori perencanaan usaha. Penyusunan ini bisa Anda lakukan dengan menggunakan teori SWOT (strength, weakness, opportunity, dan threat).
Lewat kategori perencanaan usaha, Anda dapat lebih memahami seluk beluk bisnis. Dengan begitu, Anda bisa memanfaatkan peluang dan mengenali risiko yang mungkin Anda hadapi saat menjalankan bisnis.
Baca Juga: 7 Komponen Perencanaan Usaha yang Penting Diketahui Pebisnis Pemula
Apa Saja yang Harus Ada dalam Perencanaan Usaha Makanan?
Hal-hal yang harus ada dalam perencanaan usaha makanan perlu dicantumkan secara tertulis agar Anda dapat mengaksesnya dengan lebih optimal. Berikut bagian-bagian yang harus Anda masukkan dalam perencanaan usaha makanan:
1. Ringkasan eksekutif
Pada dasarnya Anda perlu menjelaskan informasi seputar nama usaha, jenis dan bentuk usaha, alamat usaha, serta visi dan misi usaha secara ringkas. Contohnya, pada bagian jenis usaha, Anda harus secara spesifik menuliskan apakah jenis usaha Anda adalah makanan ringan, makanan berat, minuman, atau yang lainnya.
2. Background usaha
Latar belakang usaha berisi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan usaha. Di sini, Anda bisa memaparkan alasan membuka usaha makanan yang Anda jalankan sekarang.
Contohnya, jika Anda menjual menu makanan vegetarian, Anda bisa menceritakan pengalaman pribadi Anda tentang sulitnya menemukan menu makanan ini. Anda juga bisa memasukkan data ringkas perusahaan, daftar kolega kerja pakar, serta susunan pemilik saham (jika ada).
3. Analisis pasar dan strategi pemasaran
Dalam perencanaan usaha makanan, Anda juga perlu memasukkan analisis pasar dan strategi pemasaran. Misalnya, coba tuliskan tentang strategi apa saja yang akan Anda jalankan untuk memasarkan produk.
Anda bisa menggunakan marketing plan (rencana pemasaran) agar analisis pasar dan strategi pemasaran lebih rinci. Buatlah rincian tentang penilaian Anda terhadap pasar, mulai dari perkiraan harga pokok tiap porsi, jumlah produk tiap penjualan, serta omzet yang bisa Anda dapatkan bila seluruh produk terjual.
4. Analisis produksi
Analisis produksi merinci tentang peralatan yang diperlukan, bahan-bahan, cara pembuatan, hingga proses pemasaran. Biasanya, analisis produksi juga merangkum secara rinci apa yang Anda lakukan dalam proses produksi, mencakup proses penerimaan order, pembuatan, penyaluran, serta penagihan.
5. Analisis SDM
Bagian ini berisi tentang penempatan tenaga kerja sesuai keahlian dan kompetensi, termasuk berapa tenaga kerja yang diperlukan sebagai rencana pengembangan SDM. Jika belum bisa menggunakan SDM, Anda bisa bekerja secara mandiri.
6. Analisis keuangan
Bagian analisis keuangan menggambarkan arus keuangan yang mungkin akan Anda alami saat menjalankan bisnis. Anda perlu menuliskan rincian prediksi penghasilan, pengeluaran, pengembalian modal, dan pengembalian investasi. Anda bisa menulis analisis keuangan dalam periode satu bulan agar gambaran dari estimasi penghasilan dan pengeluaran lebih mudah dipahami dan dimengerti.
7. Rencana pengembangan usaha
Lewat rencana pengembangan usaha, Anda bisa mengambil langkah-langkah yang diperlukan jika nantinya bisnis berjalan lancar. Pada bagian ini, tuliskan prediksi ekspansi usaha Anda dalam beberapa tahun ke depan. Terutama jika Anda membuat rencana usaha dengan tujuan mendapatkan investasi, bagian ini dapat membantu Anda menarik perhatian investor.
8. Risiko usaha
Terakhir, tulislah penjelasan perkiraan risiko usaha yang akan dijalankan tersebut. Misalnya risiko bisnis, risiko operasional, risiko keuangan, dan berbagai jenis risiko lainnya. Dengan membuat daftar risiko, Anda bisa menyusun strategi atau langkah antisipasi guna menghadapi risiko tersebut.
Baca Juga: Langkah-Langkah Penyusunan Perencanaan Usaha
Contoh Perencanaan Usaha Makanan
Agar lebih paham dalam pembuatan perencanaan usaha makanan, mari simak informasi tentang contoh perencanaan usaha makanan berikut:
1. Struktur usaha
Struktur usaha merupakan garis hirarki yang mendeskripsikan berbagai komponen yang menyusun perusahaan. Masing-masing individu yang berada pada lingkup usaha memiliki posisi dan fungsinya sendiri.
Sebagai contoh, katakanlah Anda menjalankan usaha makanan klepon yang Anda beri nama Klepon Yummy. Anda bisa membuat struktur usaha yang terdiri dari:
- Nama usaha : Klepon Yummy
- Bentuk usaha : Produksi sendiri
- Jenis usaha : Jajanan
- Alamat usaha : Dapur Raya 2 Pasar Raya Blok M, Jakarta Selatan
2. Visi misi usaha
Visi merupakan pernyataan publik tentang target yang ingin dicapai oleh usaha, sedangkan misi adalah gambaran posisi usaha dan alasan mengapa usaha dibentuk. Berdasarkan contoh sebelumnya, Anda bisa menyusun visi misi usaha sebagai berikut:
- Visi Klepon Yummy: Tumbuh menjadi usaha kuliner ternama di Indonesia, serta negara-negara di Asia Tenggara, dengan mengedepankan prinsip kesehatan dan kemanfaatan untuk semua orang.
- Misi Klepon Yummy: Menghasilkan produk klepon yang lezat dan sehat, mengembangkan bisnis dengan menjalin relasi bisnis ke berbagai belahan dunia, membangun komunikasi yang baik terhadap konsumen dan mitra, serta membuka peluang lapangan kerja baru untuk memberikan manfaat besar antar-sesama.
3. Deskripsi usaha
Salah satu elemen terpenting dari contoh perencanaan usaha makanan ini berfungsi memperkenalkan tujuan dan potensi bisnis kepada calon investor, mitra, atau pihak pendukung lainnya. Deskripsi usaha bisa membuka peluang untuk pengembangan usaha yang lebih besar, karena memberikan stakeholder informasi tentang ide usaha yang akan dilakukan. Berikut contohnya:
- Deskripsi usaha Klepon Yummy: Klepon Yummy merupakan salah satu rencana usaha di bidang kuliner yang khusus menjual klepon. Proses produksi hingga pemasaran produk usaha ini dilakukan secara mandiri. Sementara itu, aktivitas produksi dan penjualan dilakukan di alamat usaha dengan bantuan sejumlah karyawan.
4. Target pasar
Target pasar merupakan kelompok masyarakat yang punya ketertarikan, kesukaan, dan karakteristik pada produk yang sama sehingga dianggap sebagai pelanggan potensial. Dengan kata lain, target pasar ini dianggap sebagai orang-orang yang membutuhkan produk yang Anda jual.
Penting untuk memahami segmentasi pasar produk agar Anda bisa membangun branding, pengemasan, dan penyampaian pesan produk dengan cara yang lebih efektif. Berikut contoh target pasar Klepon Yummy:
- Target pasar Klepon Yummy: Klepon Yummy menargetkan semua kalangan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga dengan orang dewasa, termasuk lansia. Sebab, klepon adalah salah satu jajanan yang dapat dikonsumsi oleh semua kalangan masyarakat dan tidak berdampak negatif bagi kesehatan.
5. Kelebihan dan kelemahan
Langkah selanjutnya dalam contoh perencanaan usaha makanan adalah menuliskan kelebihan dan kelemahan usaha. Bagian ini bisa Anda lakukan lewat analisis SWOT.
SWOT adalah singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunities (kesempatan), dan threats (ancaman) yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan usaha. Anda bisa memanfaatkan analisis ini dengan cara berikut:
- Strength: Unsur strength dalam analisis SWOT mengacu pada hal-hal yang menjadi keunggulan usaha Anda. Keunggulan yang dimaksud dapat berupa sesuatu yang berwujud seperti produk, atau bisa juga berupa sesuatu yang abstrak seperti gagasan atau strategi. Kembali ke contoh Klepon Yummy, keunggulannya terletak pada beberapa variasi rasa dan menggunakan bahan-bahan premium.
- Weakness: Kebalikan dari strength, weakness adalah unsur yang menunjukkan titik kelemahan usaha atau bisa juga berkaitan dengan berbagai hal yang menghambat jalannya usaha. Contoh weakness Klepon Yummy adalah minimnya ide inovasi produk.
- Opportunities: Analisis SWOT juga membahas kesempatan yang berhubungan dengan hal-hal yang bisa mengembangkan usaha. Contoh kesempatan Klepon Yummy adalah peluang untuk mendesain kemasan yang lebih aman dan memperluas distribusi produk.
- Threats: Terakhir adalah unsur threats atau ancaman, yakni segala hal yang dapat mengancam perkembangan usaha. Contoh threats Klepon Yummy adalah risiko keuangan dan munculnya pesaing baru.
6. Proses produksi
Dalam menciptakan produk dan barang untuk dijual kepada konsumen, sebuah usaha pasti akan melalui proses produksi yang ketat. Berbagai langkah produksi mulai dari perencanaan, pengembangan, pra produksi, produksi, pasca produksi, dan distribusi harus ditangani secara serius untuk memastikan kualitas terbaik bagi konsumen.
Dalam contoh perencanaan usaha makanan, penting juga untuk menuliskan informasi tentang proses produksi agar calon konsumen mengetahui secara pasti keamanan proses produk usaha makanan Anda. Proses produksi suatu usaha sendiri bergantung pada sejumlah faktor, seperti teknologi yang tersedia, jumlah produk yang bisa dihasilkan, dan struktur organisasi.
- Proses produksi Klepon Yummy: Klepon Yummy terbuat dari bahan-bahan premium seperti tepung terigu, telur, wijen, pengembang, dan beberapa bahan lainnya. Dalam proses pembuatan, pertama-tama adonan klepon dibuat dengan bentuk bulat. Baru kemudian ditaburi wijen dan siap dimasak menggunakan alat masak wajan dan minyak goreng.
7. Strategi pemasaran
Bagian terakhir dalam contoh perencanaan usaha makanan adalah strategi pemasaran. Strategi pemasaran sangat signifikan perannya dalam mengubah calon pelanggan menjadi pelanggan produk.
Anda perlu menyusun strategi pemasaran dengan memperhatikan nilai perusahaan, pesan utama usaha, hingga data demografi pelanggan agar tepat dan optimal.
- Contoh strategi pemasaran Klepon Yummy: Menggunakan sejumlah strategi pemasaran seperti email marketing, mulut ke mulut, media sosial, dan sebagainya untuk meningkatkan penjualan dan engagement pelanggan.
Ketahui Juga Contoh Visi Misi Usaha Makanan
Seperti yang disebutkan tadi, contoh perencanaan usaha makanan juga mencakup visi misi. Agar bisa menyusun visi misi usaha makanan Anda sendiri, intip beberapa contoh visi misi usaha makanan berdasarkan jenisnya berikut ini:
1. Contoh visi misi usaha makanan tradisional
- Visi: Menjadikan usaha makanan tradisional menjadi bertaraf internasional
- Misi: Memberikan berbagai menu nasional dan internasional, menjaga setiap cita rasa makanan, serta memberikan pelayanan terbaik kepada para konsumen.
2. Contoh visi misi usaha makanan internasional
- Visi: Memberikan berbagai pilihan makanan khas [nama negara] dengan harga yang terjangkau.
- Misi: Memberikan berbagai opsi makanan internasional yang dikhususkan untuk lidah konsumen lokal dan dengan harga yang ramah di kantong.
3. Contoh visi misi usaha makanan seafood
- Visi: Memberikan berbagai opsi makanan seafood dengan kualitas premium dari hasil laut Indonesia.
- Misi: Menjamin kualitas makanan yang dijual kepada para konsumen, bekerja sama dengan nelayan setempat untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat, serta hanya menyajikan masakan dari hasil tangkapan laut berkualitas tinggi.
Pahami Cara Menghitung Keuntungan Usaha Makanan
Untuk menghitung keuntungan usaha makanan, Anda perlu menentukan harga makanan dengan tepat. Coba lakukan percobaan dalam menetapkan harga untuk melihat reaksi konsumen dan mengetahui berapa keuntungan yang diperoleh dari penetapan harga tersebut.
Dengan menentukan harga jual yang sesuai, Anda bisa menghitung keuntungan usaha makanan yang ideal. Yuk, tentukan harga jual makanan dengan langkah-langkah berikut ini:
- Hitung modal yang dibutuhkan untuk membuat satu porsi hidangan;
- Tambahkan dengan biaya pembuatan kemasan;
- Kemudian bagi angka total modal dengan 0,3.
Agar lebih paham, simak contoh perhitungan untuk menentukan harga jual klepon. Untuk satu porsi klepon, Anda membutuhkan beberapa bahan baku berikut ini:
- Tepung ketan : Rp500
- Tepung sagu : Rp625
- 1 butir telur : Rp2.000
- Gula pasir : Rp900
- Vanili secukupnya : Rp200
- Garam secukupnya : Rp200
Dengan demikian, modal yang Anda butuhkan untuk bahan baku satu porsi klepon adalah Rp4.500, dengan biaya kemasan sebesar Rp500. Nah, itu berarti total modal yang dibutuhkan adalah Rp5.000. Kalikan total modal tersebut dengan 0,3, maka didapatkan angka Rp16.666 yang bisa Anda bulatkan menjadi Rp17.000. Berdasarkan perhitungan ini, bisa disimpulkan bahwa per porsi klepon Anda bisa mendapat keuntungan sebesar Rp12.000.
Agar bisnis yang Anda rintis dari contoh perencanaan usaha makanan di atas makin berkembang, jangan lupa untuk mendaftar Gofood. Cara daftar GoFood sangatlah mudah, Anda dapat melakukannya lewat aplikasi GoBiz yang bisa di-download di Play Store melalui ponsel Android Anda, atau klik tautan berikut.
Setelah mendaftarkan usaha makanan ke GoFood, Anda bisa meningkatkan popularitas usaha tersebut sehingga lebih dikenal masyarakat luas. Jika masih ada pengguna GoFood yang sebelumnya tidak mengenal usaha makanan Anda, mendaftar di GoFood bisa membuat mereka mengetahui, mengenal, dan mulai memesan produk Anda. Makanya, yuk, daftar GoFood sekarang juga!