Apa Itu e-Money dan Keunggulannya untuk UMKM? – Akhir-akhir ini, e-money atau uang elektronik sedang banyak dibicarakan. Alat pembayaran ini disebut akan menggantikan uang tunai dalam transaksi jual beli.
Nah, agar tidak ketinggalan informasi seputar e-money, mari simak penjelasan mengenai uang elektronik ini, mulai dari pengertian hingga kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Mengenal Apa Itu E-money
Sekarang mari membahas pertanyaan utamanya, “apa itu e-money?”. E-money atau uang elektronik merupakan uang tunai yang disimpan dalam sebuah sistem perbankan.
Proses penyimpanan tersebut mengubah uang tunai menjadi sebuah alat pembayaran digital. Meski berubah, uang tersebut masih bisa digunakan dalam transaksi.
Umumnya, e-money berbentuk kartu yang dilengkapi dengan chip di dalamnya. Nah, chip inilah yang digunakan untuk “membaca” informasi di dalam e-money, termasuk jumlah uang yang tersimpan di dalamnya.
Lalu, siapa yang berhak membuat e-money? Di Indonesia, e-money diterbitkan oleh lembaga perbankan. Misalnya, BCA memiliki Flazz, Bank Mandiri memiliki e Money, BRI memiliki Brizzi, atau BNI yang memiliki TapCash.
Perbedaan dengan Kartu Debit, Kartu Kredit, dan E-Wallet
Lantas, apa perbedaan e-money ini dengan alat pembayaran cashless lain seperti kartu debit, kartu kredit, dan e-wallet? Simak pembahasan selengkapnya.
1. Perbedaan dengan kartu debit dan kredit
Meski sama-sama berbentuk kartu, e-money berbeda dari kartu debit dan kredit. Perbedaan utamanya terletak pada sistem yang digunakan. Kartu debit berisi uang yang Anda simpan di bank (berupa tabungan). Jika uang di bank habis, maka kartu debit tidak bisa digunakan.
Sementara itu, kartu kredit menggunakan sistem utang. Anda tidak perlu menyimpan uang atau memiliki tabungan di bank untuk bisa menggunakan kartu debit. Bisa dibilang, kartu kredit merupakan pinjaman siap pakai dari bank untuk nasabahnya.
E–money sendiri menerapkan sistem saldo. Untuk bisa memiliki saldo di dalam e-money, Anda harus melakukan proses top-up terlebih dahulu. Dalam proses top-up tersebut, Anda “menukarkan” sejumlah uang dengan saldo e-money. Jika saldo tersebut habis, maka e-money pun tidak dapat digunakan.
2. Perbedaan dengan e-wallet
Apa perbedaan e-money dan e-wallet? Seperti yang sudah Anda ketahui, e-money menggunakan sistem chip untuk menyimpan informasi transaksi. Biasanya, chop ini tertanam pada kartu dan bentuk fisiknya bisa Anda pegang.
Sementara itu, e-wallet berbentuk aplikasi yang biasanya harus di-install di ponsel dan untuk mengaksesnya, Anda butuh internet. Seluruh bentuk transaksi dengan e-wallet dilakukan melalui aplikasi tersebut. Data transaksi pun akan tercatat dalam aplikasi.
Cara Top-Up Saldo E-money
Setelah mengetahui apa itu e-money, kini perlu pula diketahui cara top-up saldonya. E-money memang hanya bisa digunakan jika terdapat saldo di dalamnya. Lalu, bagaimana cara top-up saldo e-money? Tidak sulit, kok. Sekarang ini sudah banyak metode yang mudah dan praktis untuk mengisi saldo e-money Anda.
- Melalui mesin ATM. Metode ini akan memindahkan uang Anda di dalam kartu debit ke e-money.
- Anda bisa melakukan top-up melalui kasir minimarket. Jaringan minimarket besar di Indonesia umumnya sudah menerima layanan top-up e-money.
- Anda juga bisa top-up e-money melalui mobile banking. Syaratnya, smartphone yang Anda gunakan harus dilengkapi fitur NFC (Near Field Communication). Dengan fitur tersebut, cukup posisikan kartu di bagian belakang smartphone untuk melakukan top-up melalui layanan mobile banking.
Contoh Penggunaan E-money
Mari perhatikan contoh berikut ini. Anda adalah seorang pedagang baju yang menyediakan pembayaran nontunai dengan e-money. Seorang pelanggan membeli 2 potong baju dengan harga Rp150.000. Ia pun menggunakan e-money untuk menyelesaikan pembayarannya.
Anda dari sisi pemilik usaha tidak perlu repot menyiapkan uang kembalian karena pembayaran dilakukan secara digital. Dapat disimpulkan bahwa baik pembeli maupun penjual usaha mampu merasakan keuntungan penggunaan e-money ini, yang akan dijabarkan lebih rinci pada bagian selanjutnya.
Keunggulan Penggunaan E-money
Setelah mempelajari apa itu e-money beserta contoh penggunaannya, pasti Anda sudah tahu keunggulan utama penggunaan e-money berikut ini.
1. Ringkas
Berapa pun jumlah nominal uang yang tersimpan di dalam e-money, bentuknya tidak akan berubah sehingga ringkas untuk dibawa. Berbeda dengan uang tunai yang berupa lembaran-lembaran dalam jumlah nominal tertentu. Makin besar nominalnya, maka semakin tebal dan sulit untuk dibawa bepergian.
2. Praktis
Dengan e-money, pembeli tak perlu susah-susah menyiapkan uang yang sesuai dengan harga barang dan penjual pun tak perlu repot menyiapkan uang kembalian.
E-money akan langsung memotong saldo sesuai dengan produk yang pembeli Anda bayar. Misalnya, ada pelanggan yang membeli makanan senilai Rp56.789, maka saldo e-money pun langsung terpotong sebanyak Rp56.789, tidak kurang ataupun lebih.
Nah, itulah dia penjelasan mengenai apa itu e-money, contoh penerapan dan keunggulan penggunaannya. Bagaimana, sekarang sudah lebih paham tentang penggunaan e-money, bukan?
Bagi Anda yang saat ini tengah menjalankan usaha, sangat penting untuk bisa menyediakan ragam pembayaran elektronik bagi pelanggan. Selain e-money, Anda bisa menyediakan mesin EDC untuk pembayaran kartu debit dan kartu kredit.
Untuk memudahkan Anda, pakai GoBiz PLUS saja, yuk! GoBiz PLUS adalah perangkat kasir yang bisa Anda gunakan untuk menerima pembayaran kartu debit dan kartu kredit, pembayaran GoPay via QRIS, serta bisa mencetak struk instan. Tak butuh mesin tambahan, cukup dari satu perangkat ini saja!
Upaya menyediakan ragam pembayaran nontunai bagi pelanggan ini pun bisa jadi strategi jitu agar mereka bisa setia terhadap usaha Anda. Bila penasaran dengan GoBiz PLUS, yuk cari tahu lebih lanjut di sini, ya. Selamat mencoba dan selamat menyediakan ragam pembayaran nontunai bagi pelanggan setia Anda!