Laba dan rugi adalah dua hal yang pasti dalam menjalankan sebuah usaha. Laba bisa didapatkan saat jumlah penghasilan lebih besar daripada semua biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi.
Sementara itu, rugi bisa terjadi jika seluruh hasil penjualan tidak bisa menutup biaya produksi yang telah dikeluarkan. Supaya Anda bisa terhindar dari rugi, Anda perlu tahu istilah break even point (BEP).
Apa itu BEP? Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai apa itu BEP, simaklah ulasannya pada artikel berikut ini!
Apa itu BEP?
Break even point merupakan suatu kondisi di mana pengeluaran yang dibutuhkan untuk biaya produksi berjumlah sama dengan jumlah penghasilan yang diterima dari hasil penjualan. Hasilnya, perusahaan tidak mendapatkan laba maupun rugi. Dalam dunia akuntansi, BEP juga biasa disebut titik impas.
Pada umumnya, Break Even Point memiliki tujuan untuk menganalisis perkiraan sejauh mana banyak jumlah unit yang telah diproduksi atau sebanyak apa jumlah uang yang harus diterima untuk memperoleh kembali atau modal titik impas.
Apa manfaat menghitung BEP?
Ada beberapa manfaat dalam menghitung BEP. Salah satu manfaat terbesar dari melakukan penghitungan ini adalah Anda bisa mengetahui perkiraan harga jual minimal yang wajib Anda pertimbangkan agar usaha yang Anda lakukan tidak mengalami rugi.
Tanpa Anda menghitung Break Even Point, harga jual yang Anda pasang bisa menjadi terlalu rendah sehingga Anda bisa mengalami kerugian.
Selain harga jual tersebut, manfaat lain yang bisa Anda dapatkan dalam menghitung Break Even Point adalah mampu memperkirakan berapa banyak jumlah unit yang perlu diproduksi supaya total keuntungan yang bisa Anda dapatkan mampu menutup biaya pengeluaran.
Untuk pelaku usaha pemula dan belum memiliki pengetahuan yang luas tentang apa itu Break Even Point, pasti akan mengalami kesulitan dalam menentukan harga jual serta berapa keuntungan yang wajib dipertimbangkan.
Maka dari itu, jika Anda telah selesai melakukan penghitungan besar harga pokok, Anda juga harus menghitung Break Even Point sebelum melakukan penentuan harga jual.
Komponen apa saja yang ada dalam penghitungan dasar BEP?
Pada dasarnya, break even point membutuhkan tiga komponen penghitungan dasar. Simaklah penjabarannya di bawah ini:
1. Fixed Cost
Fixed cost adalah salah satu komponen yang ada dalam penghitungan BEP. Komponen tersebut adalah biaya konstan atau tetap bila ada tindakan produksi atau jika perusahaan tidak melakukan produksi. Sebagai contoh, fixed cost biasanya meliputi biaya penyusutan mesin, biaya tenaga kerja, dan masih banyak lagi.
2. Variable Cost
Variable cost merupakan sebuah biaya per unit yang memiliki sifat dinamis berdasarkan pada tindakan volume produksi. Apabila produksi yang direncanakan mengalami peningkatan, ini berarti variable cost juga pasti akan mengalami peningkatan. Beberapa contoh dari variable cost meliputi biaya listrik, biaya bahan baku, dan masih banyak lagi.
3. Selling Price
Selling price adalah komponen terakhir yang ada dalam penghitungan dasar BEP. Komponen satu ini merupakan harga jual per unit dari barang atau jasa yang sudah diproduksi.
Cara menghitung BEP?
Jika Anda hendak menghitung BEP, Anda harus mengetahui rumus-rumus yang berlaku. Pada dasarnya, rumus penghitungan BEP ada dua jenis berbeda. Berikut cara menghitung BEP:
Dasar Unit
Dalam menghitung BEP berdasarkan Dasar Unit, Anda harus melakukan pembagian antara fixed cost dengan hasil penjumlahan akhir antara harga Penjualan dan variable cost. Anda bisa menyimaknya secara sederhana dengan memerhatikan rumus berikut ini:
BEP=Fixed Cost / (Penjualan-Variable Cost)
Dasar Penjualan
Dalam menghitung BEP berdasarkan Dasar Penjualan, Anda bisa mengikuti rumus di bawah ini:
BEP=Fixed Cost / (1-(Variable CostPenjualan))
Melakukan penghitungan BEP sangat penting dalam memberikan ketentuan akan jumlah unit yang wajib diproduksi. Tidak hanya itu, besarnya harga penjualan yang wajib diperoleh supaya bisnis tidak mengalami rugi juga salah satu hal penting yang bisa dilakukan dengan menghitung BEP secara baik dan benar.
Setelah Anda membaca informasi mengenai apa itu BEP dan manfaat apa saja yang bisa diperoleh dengan menghitungnya, Anda diharapkan bisa mengerti bahwa menghitung break even point adalah hal yang penting untuk dilakukan.
Untuk itu, Anda perlu pemahaman lebih lanjut mengenai komponen-komponen apa saja yang ada dalam penghitungan Break Even Point dan bagaimana cara untuk menghitung BEP dengan baik dan benar, agar bisa menghitungnya sesuai tujuan utama Anda.
Kemudian, hal lain yang tak boleh dilupakan dalam menjalankan usaha ialah pencatatan penjualan dan pengeluaran usaha secara rutin agar Anda bia tahu bagaimana perkembangan bisnis. Tentu, Anda bisa mengandalkan layanan aplikasi kasir gratis GoKasir untuk memudahkan Anda!
Di sisi lain, agar usaha semakin optimal, Anda juga bisa mendukung operasional usaha dengan mengunakan perangkat GoBiz PLUS untuk terima pembayaran kartu debit dan kredit, dompet digital seperti GoPay melalui QRIS, bahkan perangkat ini bisa cetak struk instan, lho! Baik layanan GoKasir, GoBiz PLUS, maupun GoPay, semuanya bisa diakses lewat satu aplikasi atau perangkat saja, lho!
Baca juga: Tian Sen Reflexology & Acupressure Bocorkan 3 Strategi Bisnis Jasa Saat Pandemi
Nah, semoga informasi yang disampaikan dalam artikel ini bisa bermanfaat untuk Anda. Sukses selalu!