Dalam menjalankan bisnis, Anda perlu tahu yang namanya cara menghitung BEP atau break even point. Sebab, hasil penghitungan BEP akan memengaruhi pengambilan keputusan Anda dalam berbisnis. BEP biasa disebut juga dengan titik impas atau istilah populer lainnya adalah balik modal. Mengetahui cara menghitung BEP, itu berarti Anda dapat menentukan berapa produk yang harus dijual, berikut dengan harga jualnya agar bisa balik modal.
Pengertian BEP
BEP adalah kondisi di mana nilai pendapatan Anda sama dengan total perkiraan biaya untuk bisnis secara keseluruhan. Makanya, BEP sering juga disebut dengan titik impas atau titik balik modal. Pada intinya, Anda harus menghitung berapa modal yang perlu dikeluarkan untuk operasional bisnis, kemudian menentukan harga jual dan jumlah unit yang harus dijual agar bisa balik modal. Dengan begitu, Anda bisa profit alias mendapatkan keuntungan.
Baca juga: Info Lengkap 4 Jenis Mesin EDC dan Keuntungannya untuk Jualan Anda
Pentingnya Menghitung BEP
Saat memulai suatu bisnis, satu hal yang menjadi tujuan Anda adalah meraih keuntungan, bukan? Untuk bisa mengetahui apakah Anda akan untung atau bagaimana mendatangkan untung dari bisnis, maka perlu mengetahui cara menghitung BEP. Dengan menghitung BEP, Anda akan mendapatkan tolok ukur harga jual produk dan berapa produk yang harus dijual dalam sehari agar untung.
Keuntungan mengetahui cara menghitung BEP di antaranya adalah:
1. Menentukan kapasitas produksi agar bisa mencapai untung.
2. Mendapatkan informasi untuk proses pengambilan keputusan penjualan produk bisnis.
3. Melakukan efisiensi supaya bisa menghasilkan untung maksimal.
4. Menyesuaikan harga barang produksi dan jumlah penjualan agar tidak rugi.
5. Mengetahui perubahan harga jual, biaya, dan volume produksi.
6. Mengetahui jumlah minimal penjualan harian agar tetap balik modal.
7. Menentukan bauran produk untuk mendapatkan tingkat keuntungan yang ingin diraih.
Baca juga: Cara Menghitung Laba Bersih Perusahaan & Rinciannya
Komponen Penting Dalam BEP
Agar bisa lebih mudah memahami cara menghitung BEP, Anda perlu mengetahui berbagai komponen penting dalam BEP terlebih dulu. Berikut ini di antaranya:
1. Fix cost
Komponen penting sebelum Anda mencari tahu cara menghitung BEP adalah fix cost atau biaya tetap. Ini merupakan biaya yang rutin dikeluarkan bisnis tanpa terpengaruh jumlah produksi. Contohnya adalah gaji karyawan, bunga bank, biaya sewa tempat, dan biaya penyusutan.
2. Variabel cost
Komponen berikutnya adalah variabel cost atau biaya variabel. Biaya ini besarannya bisa berubah alias proporsional sesuai dengan volume produksi. Contohnya adalah biaya bahan baku, upah lembur, BBM, dan lainnya.
3. Revenue
Hal tak kalah penting dalam menghitung BEP adalah revenue alias pendapatan. Pendapatan adalah total uang yang Anda terima dari hasil penjualan.
4. Profit
Komponen terakhir dalam penghitungan BEP adalah profit alias laba. Laba adalah keuntungan bersih yang Anda dapatkan, setelah total penghasilan dikurangi dengan biaya variabel dan biaya tetap.
Baca juga: Cara Menghitung Harga Pokok Produksi Makanan untuk Usaha Kuliner
Cara Menghitung BEP
Setelah mengetahui informasi tadi, kini saatnya Anda tahu cara menghitung BEP. Dalam menghitung BEP, ada dua metode yang bisa dipakai, yaitu BEP unit dan BEP nominal (Rupiah).
1. Rumus BEP unit: Total biaya tetap/(harga jual per unit produk-biaya variabel setiap unit produk).
2. Rumus BEP nominal/rupiah: Total biaya tetap/(kontribusi margin per unit/harga per unit).
Berikut ini contoh cara menghitung BEP:
- Biaya tetap = Rp5.000.000
- Biaya variabel = Rp500.000
- Harga jual per unit = Rp2.000.000
3. Menghitung dengan BEP unit
BEP unit = 5.000.000/(2.000.000-500.000)
BEP unit = 3,33 (dibulatkan jadi 3 unit)
Dengan begitu, setidaknya harus ada 3 unit terjual agar Anda bisa balik modal.
4. Menghitung dengan BEP nominal/rupiah
BEP nominal = 5.000.000/(2.000.000-500.000)/2.000.000
BEP nominal = Rp6.700.000
Dengan begitu, Anda mencapai BEP ketika angka penjualan mencapai Rp6.700.000.
Seperti yang Anda ketahui di atas, cara menghitung BEP melibatkan komponen berupa penjualan harian berupa unit maupun total harga. Oleh karena itu, Anda membutuhkan laporan transaksi berupa jumlah produk terjual dan nominal yang didapat.
Tak perlu khawatir akan hal ini, sebab sekarang sudah ada aplikasi kasir gratis selamanya dari GoKasir yang memudahkan Anda mencatat laporan transaksi harian. GoKasir akan membantu Anda mencatat penjualan dan pengeluaran, lengkap dengan laporan harian!