Sebagai pengusaha kuliner, Anda perlu mengetahui cara menghitung HPP makanan. Tanpa menghitung total biaya pengeluaran, Anda tidak bisa menetapkan harga jual dan memperoleh keuntungan yang maksimal dari usaha Anda. Bisa saja produk yang Anda tawarkan sudah ludes terjual, tetapi laba yang diperoleh hanya cukup untuk mengganti biaya produksi.
Kesalahan tersebut bisa berakibat sangat fatal, bahkan sampai membuat bisnis Anda bangkrut. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk menghitung food cost atau total biaya yang dibutuhkan untuk mengolah makanan tersebut. Setelah mengetahui total biaya pengeluaran, Anda perlu mengetahui cara menghitung HPP makanan. Apa itu HPP? Simak penjelasannya di bawah ini!
Baca juga: 7 Usaha Rumahan yang Tidak Ada Matinya, Wajib Dicoba!
Apa itu HPP?
HPP adalah Harga Pokok Penjualan. Mengutip UKM Indonesia, HPP merupakan total harga barang dagang yang dijual dalam satu periode. Dalam menentukan hal ini, usahakan Anda tidak memberikan harga yang terlalu murah karena dapat membuat usaha Anda tidak menerima untung.
Namun, jangan menetapkan harga yang terlalu tinggi pula karena berpotensi tidak laku di pasaran. Dengan demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat akan menetapkan HPP. Simak penjelasannya dalam poin di bawah ini!
Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Menghitung HPP
Setidaknya ada tiga hal yang perlu Anda perhatikan agar bisa memahami cara menghitung HPP makanan. Ini dia penjelasannya!
1. Jenis dan jumlah bahan makanan
Komponen pertama yang perlu Anda perhatikan adalah jenis dan jumlah bahan makanan. Ketika akan membuka sebuah usaha kuliner, Anda harus menentukan produk apa yang akan ditawarkan dan bahan apa saja yang diperlukan saat membuat produk tersebut. Tentukan secara spesifik, baik jenis bahan yang akan Anda gunakan serta jumlah penggunaannya.
2. Unit perhitungan
Selain jenis dan jumlah bahan makanan, Anda juga perlu memperhatikan unit perhitungan. Pastikan Anda menghitung dengan metode yang sama untuk semua bahan yang Anda butuhkan. Selain itu, catatlah persediaan awal, pembelian bersih, dan persediaan akhir yang tersisa. Jika masih bingung, simak model perhitungan berikut:
Nilai Persediaan Awal + Pembelian Persediaan – Nilai Persediaan Akhir
Rumus di atas bisa Anda gunakan sebagai cara menghitung HPP makanan. Misalnya, di awal Anda memiliki persediaan kentang sebanyak 2 kg, dengan harga kentang per kg mencapai Rp25.000. Artinya, nilai persediaan awalnya adalah 2 x Rp 25.000,00 = Rp50.000,00.
Kemudian, Anda memutuskan untuk membeli kentang tambahan sebanyak 5 kg. Artinya, pembelian persediaan Anda adalah 5 x Rp25.000,00 = Rp125.000,00.
Setelah sebulan berlalu, ternyata kentang ada bersisa 1 kg, berarti Nilai Persediaan Akhir Anda adalah 1 x Rp25.000,00 = Rp25.000,00.
Terapkan dalam rumus di atas, berarti HPP Anda adalah: Rp50.000,00 + Rp125.000,00 – Rp25.000,00 = Rp150.000,00.
3. Ketahui harga pembelanjaannya
Selain menghitung, ketahui juga harga pembelanjaannya. Sebagian dari hal ini telah dimuat dalam poin kedua, yaitu harga pembelian bahan baku dari produk usaha Anda. Perhatikan juga apakah bahan tersebut telah mengalami penurunan harga atau bahkan terkena efek inflasi.
Jika Anda tidak memperhatikan hal-hal tersebut, usaha Anda berpotensi mengalami kerugian, baik secara materi karena bahan baku naik atau hilangnya rasa percaya dari pelanggan karena harga barang terlalu tinggi saat bahan baku mengalami penurunan harga.
Baca juga: 5 Strategi Bisnis dari Kesuksesan Pemilik Kopi Kenangan
Cara Menghitung HPP Makanan Langkah demi Langkah
Setelah memperhatikan ketiga hal di atas, berikut adalah cara menghitung HPP makanan yang bisa Anda terapkan pada usaha kuliner Anda.
1. Catat harga bahan produksi
Catat seluruh pengeluaran untuk bahan produksi. Jika bahan-bahan produksi Anda berjumlah lebih dari satu, totalkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan-bahan tersebut. Setelah menjumlahkan totalnya, Anda akan mendapatkan harga total bahan produksi.
Kemudian, hitung jumlah produk yang bisa dihasilkan berdasarkan bahan-bahan tersebut. Tahap terakhir, ikuti model perhitungan di bawah ini:
Harga Total Bahan Produksi : Jumlah Produk yang Dihasilkan = Harga Bahan Produksi per Produk
2. Catat biaya transportasi
Selain memperhatikan biaya pengeluaran bahan produksi, perlu juga untuk menghitung biaya transportasi yang Anda keluarkan untuk membeli bahan sampai menghasilkan produk. Bagi Anda yang menyediakan layanan gratis ongkir, jangan lupa untuk memasukkan hal ini dalam cara menghitung HPP makanan.
3. Masukkan biaya listrik dan gas
Dalam membangun usaha kuliner, Anda pasti memerlukan listrik dan gas untuk mengolah bahan makanan. Oleh karena itu, hitung juga hal ini, ya! Jangan sampai Anda merugi karena melupakan biaya produksi.
– Listrik
Tarif Daya Listrik (TDL) kapasitas 900 VA untuk 1 kWh pemakaian = Rp1.024,00
Total Daya Pemakaian (kWh) = Daya listrik (watt) x Durasi pemakaian (jam) / 1.000
Contoh:
Kulkas 250 Watt yang dipakai selama 24 jam. Daya pemakaiannya (kWh) adalah:
250 (watt) x 24 (jam) / 1.000 = 6
Tarif yang dikenakan untuk kulkas tersebut adalah:
6 x Rp1.024,00 = Rp6.144,00
– Gas
Harga isi ulang tabung gas 12 kg adalah Rp165.000,00. Tabung gas tersebut dapat digunakan selama 60 jam. Artinya, biaya penggunaan gas per jamnya adalah Rp165.000,00 : 60 = Rp2.750,00.
4. Masukkan biaya pengemasan
Tahap selanjutnya dalam cara menghitung HPP makanan adalah menentukan biaya pengemasan. Hitung biaya kemas yang diperlukan untuk satu produk.
5. Tentukan upah produksi
Tahap terakhir adalah menghitung upah produksi. Jika Anda masih menjalankan semuanya sendirian, lebih mudah untuk menentukan upah produksinya. Akan tetapi, jika sudah mulai mempekerjakan karyawan, pastikan Anda benar-benar jeli dalam melakukan penghitungan ini, ya. Sekali lagi, jangan sampai bisnis Anda merugi!
Baca juga: 7 Ide Usaha Makanan Unik yang Jarang Ditemui
Sebelum memulai usaha, pastikan Anda telah memperhatikan cara menghitung HPP makanan di atas, ya. Untuk lebih menunjang usaha kuliner Anda, bergabunglah menjadi Mitra Usaha GoFood. Perluas pemasaran usaha kuliner Anda dan permudah pemesanan pelanggan dengan melakukan pendaftaran GoFood. Bersama GoFood, usaha Anda bisa lebih berkembang!