Mengetahui cara membuat jurnal umum perusahaan dagang sangat penting bagi pelaku usaha. Dengan adanya jurnal umum, setiap transaksi yang dilakukan oleh perusahaan pun bisa lebih mudah dilacak.
Jika Anda ingin belajar cara membuatnya, artikel ini akan membahas dengan detail. Simak cara membuat jurnal umum untuk perusahaan dagang berikut ini:
Baca juga: Cara Mudah Membuat Proposal Bisnis Makanan
Apa itu Jurnal Umum Perusahaan Dagang?
Dalam menjalankan usaha dagang, Anda tentu melakukan banyak transaksi keuangan, entah itu membeli barang dagangan dari supplier atau menerima pembayaran dari pelanggan. Tiap transaksi tersebut penting sehingga harus dicatat. Dengan mencatat setiap transaksi, Anda akan lebih mudah mengetahui informasi, seperti harga pokok penjualan dan persediaan barang dagangan.
Nah, jurnal umum perusahaan dagang adalah format standar untuk mencatat transaksi-transaksi tersebut. Mengikuti format standar seperti ini akan memudahkan Anda untuk mengetahui informasi yang dibutuhkan. Misalnya, data mengenai pembelian bahan baku pada bulan September 2021.
Baca juga: Penjelasan Lengkap Tentang Laporan Posisi Keuangan
Cara Membuat Jurnal Umum Perusahaan Dagang
Cara membuat jurnal umum perusahaan dagang sebenarnya tidak terlalu ribet. Ikuti langkah-langkah berikut ini untuk membuat jurnal umum dengan tepat.
1. Pahami persamaan dasar akuntansi
Agar jurnal umum Anda menyajikan informasi yang tepat, selalu ikuti persamaan dasar akuntansi dengan rumus berikut ini:
Aset = Liabilitas (Utang) + Ekuitas (Modal)
Aset = Utang + Modal + (Pendapatan – Beban)
Rumus ini akan membantu Anda untuk mengumpulkan akun-akun yang harus dicatat seperti aset, piutang, dan persediaan.
2. Kumpulkan bukti transaksi
Berikutnya, kumpulkan seluruh bukti transaksi dagang yang Anda lakukan. Bukti transaksi dapat berupa invoice, kuitansi, faktur, dan nota (baik kredit maupun debit). Untuk memudahkan, manfaatkan software atau aplikasi pencatatan transaksi otomatis seperti GoBiz. Bukti transaksi tersebut nantinya akan digunakan sebagai dasar untuk menyusun jurnal umum perusahaan dagang Anda.
3. Identifikasi transaksi
Setelah semua bukti transaksi terkumpul, sekarang waktunya mengelompokkan transaksi berdasarkan jenisnya. Perlu diingat, tidak semua transaksi harus dimasukkan ke dalam jurnal umum. Adapun transaksi yang wajib dicatat dalam jurnal umum perusahaan dagang adalah sebagai berikut:
- Penjualan dan pembelian barang dagangan.
- Pemasukan dan pengeluaran kas.
- Retur penjualan dan pengurangan harga.
- Retur pembelian dan pengurangan harga.
- Potongan pembelian.
- Beban angkut penjualan dan pembelian.
Selain transaksi yang telah disebutkan di atas, maka Anda bisa mencatatnya dalam jurnal khusus perusahaan dagang.
Baca juga: Biaya Bahan Baku Adalah: Pengertian dan Cara Hitungnya
4. Mencatat jurnal umum perusahaan dagang
Langkah selanjutnya adalah memindahkan setiap transaksi ke jurnal umum bisnis Anda. Metode pencatatan yang paling sering digunakan adalah double entry. Apa itu metode double entry? Pada metode ini, setiap transaksi akan berdampak pada posisi debit dan kredit perusahaan. Jadi, jumlah yang didapat di akhir pun akan seimbang antara debit dengan kredit.
Katakanlah Anda menjual barang dagangan berupa paket menu diet untuk satu bulan senilai Rp2.100.000 kepada Nona Dina. Ia membayarnya secara tunai pada 10 November 2021. Maka, pencatatannya di jurnal umum adalah sebagai berikut:
Tanggal | Nama Akun | Debet | Kredit |
21/11/10 | Kas | Rp2.100.000 | |
Pendapatan | Rp2.100.000 |
Contoh Pembuatan Jurnal Umum Perusahaan Dagang
Untuk memudahkan Anda memahami cara membuat jurnal umum perusahaan dagang, mari simak contoh berikut. Dalam contoh ini, kita berkenalan dengan Ibu Ana yang menyediakan katering menu diet. Pada September 2021, Ibu Ana melakukan transaksi sebagai berikut:
- Pada 3 September 2021, Ibu Ana investasi dana pribadi sebesar Rp50.000.000 sebagai modal usaha.
- Pada 5 September 2021, Ibu Ana membeli peralatan usaha senilai Rp5.000.000.
- Pada 10 September 2021, diterima pembelian atas nama Nona Dina senilai Rp2.100.000.
- Pada 15 September 2021, diterima pembelian atas nama CV Sehat Bahagia senilai Rp30.000.000 secara kredit dan telah diterima uang muka sebesar Rp10.000.000.
- Pada 20 September 2021, membeli bahan baku senilai Rp5.000.000.
- Pada 25 September 2021, membayar gaji pegawai (2 orang) sebesar Rp6.000.000.
- Pada 30 September 2021, CV Sehat Bahagia melakukan pelunasan atas pembelian pada tanggal 15 September 2021.
Maka, penyusunan jurnal umumnya adalah sebagai berikut:
Tanggal | Nama Akun | Debet | Kredit |
Sept 3 | Kas | Rp50.000.000 | |
Modal | Rp50.000.000 | ||
Sept 5 | Peralatan | Rp5.000.000 | |
Kas | Rp5.000.000 | ||
Sept 10 | Kas | Rp2.100.000 | |
Pendapatan | Rp2.100.000 | ||
Sept 15 | Kas | Rp10.000.000 | |
Piutang usaha | Rp20.000.000 | ||
Pendapatan | Rp30.000.000 | ||
Sept 20 | Persediaan barang dagang | Rp5.000.000 | |
Kas | Rp5.000.000 | ||
Sept 25 | Beban gaji | Rp6.000.000 | |
Kas | Rp6.000.000 | ||
Sept 30 | Kas | Rp20.000.000 | |
Piutang usaha | Rp20.000.000 | ||
TOTAL | Rp118.100.000 | Rp118.100.000 |
Baca juga: Mau Berbisnis Fashion? Ini 7 Cara Memulai Bisnis Baju Desain Sendiri
Selain memahami cara membuat jurnal umum perusahaan dagang, agar keuangan bisnis tetap terpantau, jangan lupa juga untuk mempelajari pengertian laporan arus kas. Tidak sulit, kok, Anda bisa menemukannya dalam fitur yang tersemat dalam GoBiz, Super App dari GoJek untuk mencatat transaksi usaha secara otomatis. Download GoBiz sekarang juga dengan tekan tombol di bawah ini!