3 Cara Menentukan Harga Jual Makanan yang Tidak Bikin Rugi – Usaha kuliner saat ini semakin diminati oleh sebagian besar masyarakat. Terlebih lagi di masa pandemi seperti saat ini.
Pasalnya, usaha kuliner merupakan usaha yang tak pernah mati. Lagi pula, semua manusia butuh makan dan suka sekali mencoba menu makanan yang baru.
Bagi Anda yang ingin membuka usaha kuliner atau katering, ada baiknya untuk mengetahui cara menentukan harga jual makanan yang benar agar tidak rugi di kemudian hari. Berikut di antaranya yang bisa Anda lakukan.
3 Cara Menentukan Harga Jual Makanan yang Tidak Bikin Rugi
1. Hitung Biaya Produksi dan Distribusi yang Rinci
Sebagai langkah awal cara menentukan harga jual makanan yang baik, Anda bisa menggunakan rumus Markup Pricing. Rumus ini cukup mudah dengan menambahkan berapa persentase dari pembelian bahan baku.
Di sini, Anda harus jeli mengkalkulasi besaran modal yang diperlukan. Sebagai gambarannya, Anda bisa simak contoh perhitungannya sebagai berikut:
Harga Jual = Bahan Baku Modal + (Bahan Baku Modal x Markup)
Contoh: Untuk usaha katering bahan bakunya diperlukan modal sebesar Rp20 ribu setiap porsinya. Lalu, markup yang Anda inginkan adalah 20%. Dari sini akan muncul berapa besaran harga per porsinya yakni:
Harga Jual = Rp20 ribu + (Rp20 ribu x 20%) = Rp30 ribu.
Dengan kata lain, Anda bisa menjual untuk tiap porsinya sebesar Rp30 ribu.
2. Cek Harga Makanan Milik Kompetitor
Ingat, dalam usaha di bidang kuliner, cara menentukan harga jual makanan juga harus memperhatikan harga milik kompetitor. Tujuannya adalah agar Anda bisa mendapatkan gambaran mengapa makanan kompetitor lebih digemari.
Bisa jadi itu karena faktor harga jual di pasaran. Prinsip dasarnya sederhana, menjual makanan dengan harga murah akan mendatangkan pembeli atau pelanggan yang cukup besar. Dengan demikian, potensi pasar pun jadi lebih besar.
Satu hal yang perlu Anda tanamkan ketika akan menentukan harga jual dengan melakukan analisis kompetitor ini adalah jangan terlalu tinggi dan jangan terlalu rendah.
Sebab, jika harga terlalu tinggi dengan bahan baku yang cukup sama pelanggan potensial tentu akan meninggalkan usaha Anda.
Sebaliknya, jika harga yang dibuat terlalu rendah, maka potensi keuntungan yang didapat juga tidak begitu besar. Kemudian, Anda juga akan merusak harga pasaran yang ada. Oleh karena itu, Anda bisa mengambil jalan tengah.
Sebagai contoh gambarannya, kompetitor menjual makanan untuk satu porsi Rp10 ribu. Dari sini, Anda bisa menjual satu porsi sedikit lebih tinggi menjadi Rp12 ribu. Dengan catatan, tambahkan pula kelebihan makanan Anda dalam satu porsi.
Misalnya dengan menambahkan makanan pendukung tambahan atau menjualnya dalam bentuk paket tertentu seperti satu paket dengan minuman dan lainnya.
3. Tentukan Besaran Keuntungan yang Diambil
Setiap usaha memiliki tujuan utama, yakni mendapatkan keuntungan dari penjualan. Ini pun berlaku pada usaha kuliner dan katering. Cara menentukan harga jual makanan dan menentukan besaran keuntungan yang akan diambil bisa dengan menggunakan cara menentukan margin pricing.
Ini bisa Anda lakukan jika harga jual sudah terbentuk. Menentukannya bisa dengan rumus berikut:
Margin = (Harga Jual – Harga Modal) / Harga Jual
Contohnya jika Anda menjual katering makanan bermodal Rp15 ribu dan menjual dengan harga Rp45 ribu setiap porsinya. Jadi, margin keuntungannya adalah sebagai berikut:
Margin = (Rp45 ribu – Rp15 ribu) / Rp45 ribu = 0,78 (78%)
Jika angka tersebut terlalu besar, Anda pun bisa mengubahnya menjadi kurang dari 50%. Hal terpenting adalah menentukan besarannya secara perlahan dan jangan terlalu besar.
Kesimpulan
Dari ulasan mengenai cara menentukan harga jual makanan di atas, kesimpulannya adalah sebagai seorang pemilik usaha, Anda harus jeli dalam menghitungnya.
Selain itu, jangan anggap remeh keberadaan kompetitor. Anda pun tak perlu merasa takut tersaingi, justru keberadaan kompetitor inilah yang menjadi semacam motivasi bagi Anda untuk lebih baik. Khususnya dalam menentukan harga jual makanan.
Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah setelah Anda mengetahui cara menentukan harga jual makanan, ketahuilah teknik promosinya. Untuk itu, Anda bisa mempromosikan usaha makanan melalui media sosial yang ada. Atau membuat promo khusus seperti potongan harga dan lain sebagainya.
Jangan lupa untuk memanfaatkan platform yang ada seperti daftar GoFood agar semakin mudah ditemukan oleh pembeli. Dengan GoFood, Anda bisa menjual makanan secara online, membuat promo menarik bagi pelanggan, mencatat laporan transaksi secara otomatis, dan banyak lagi!
Agar lebih optimal, manfaatkan layanan perangkat kasir GoBiz PLUS juga, ya! Dengan perangkat ini, usaha Anda bisa terima pembayaran kartu debit dan kartu kredit, terima pembayaran GoPay melalui QRIS, serta cetak struk instan tanpa perlu perangkat tambahan.
Baca juga: Waroeng Steak & Shake: Siasat Usaha Sukses dengan 87 Cabang
Cukup menarik, bukan? Kini, saatnya Anda mempraktikkannya untuk mendapatkan keuntungan berlipat dari usaha kuliner yang dijalani. Selamat mencoba!