Pandemi Covid-19 pada awal tahun 2020 sempat mengharuskan semua orang mengisolasi diri untuk mencegah penularan penyakit. Akibatnya, kebiasaan belanja mereka juga ikut berubah, sehingga akan ada banyak perbedaan signifikan dibandingkan dengan masa sebelum pandemi.
Walaupun situasi saat ini sudah membaik jika dibandingkan dengan puncak kasus Covid-19, masih ada sejumlah perilaku pelanggan yang masih bertahan sampai sekarang.
Salah satu pertanyaan utama yang perlu dijawab adalah bagaimana mengatasi perubahan perilaku pelanggan. Pandemi telah mengubah banyak aspek dalam preferensi konsumen, termasuk pola pembelian, pemenuhan kebutuhan, dan interaksi dengan merek.
Beberapa contoh utamanya adalah meningkatnya permintaan akan layanan online, kekhawatiran kesehatan yang lebih tinggi, dan kecenderungan untuk mendukung merek yang berperan aktif dalam masyarakat.
Selain itu, teknologi juga memainkan peran penting dalam menghadapi tantangan pasca pandemi. Dalam upaya untuk mengurangi kontak fisik, penggunaan teknologi seperti e-commerce, pembayaran digital, dan solusi berbasis AI semakin meningkat.
Tidak hanya itu, bekerja secara virtual dan kolaborasi jarak jauh juga menjadi tren baru yang diadopsi oleh banyak organisasi.
Lalu, bagaimanakah Anda bisa menyesuaikan strategi bisnis post-pandemic? Simak selengkapnya di sini!
Mengapa Anda Harus Mengatur Strategi Bisnis?
Di tengah perubahan yang cepat dan dinamis, mengatur strategi bisnis post-pandemic yang tepat menjadi suatu keharusan. Strategi ini tidak hanya akan membantu Anda bertahan dalam persaingan yang semakin ketat, tetapi juga untuk mengidentifikasi peluang baru dan mencapai pertumbuhan berkelanjutan. Berikut adalah alasan mengapa Anda harus secara aktif mengatur strategi bisnis Anda:
- Mengantisipasi perubahan pasar
Pandemi telah mengubah lanskap bisnis secara menyeluruh. Kebutuhan dan preferensi pelanggan berubah, model bisnis tradisional menjadi kurang relevan, dan sektor-sektor tertentu mengalami pertumbuhan atau penurunan yang drastis. Dalam mengatur strategi bisnis, Anda dapat mengantisipasi perubahan pasar dan merencanakan langkah-langkah yang tepat untuk tetap relevan dan memenuhi kebutuhan pelanggan yang baru.
- Mengidentifikasi peluang baru
Meskipun pandemi telah menyebabkan banyak tantangan, kondisi ini juga memberi kesempatan bagi banyak peluang baru. Perubahan dalam kebiasaan konsumen dan adopsi teknologi memberikan peluang bagi bisnis untuk memperluas pasar mereka atau mengembangkan produk dan layanan baru. Dengan mengatur strategi bisnis yang baik, Anda dapat mengidentifikasi peluang-peluang ini dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memanfaatkannya.
- Menghadapi ketidakpastian
Ketidakpastian masih merupakan faktor yang signifikan pasca-pandemi. Perubahan kebijakan pemerintah, fluktuasi ekonomi, dan perubahan tren dapat mempengaruhi bisnis Anda secara tak terduga. Dengan memiliki strategi bisnis yang solid, Anda akan lebih siap untuk menghadapi ketidakpastian ini. Untuk menghadapi perubahan yang tidak terduga, Anda dapat merancang rencana cadangan, memperkuat fleksibilitas operasional, dan membuat keputusan yang lebih bijaksana.
- Menyelaraskan tim dan sumber daya
Strategi bisnis yang jelas dan terarah membantu menyelaraskan tim dan sumber daya dalam organisasi. Dengan adanya visi dan tujuan yang jelas, Anda dapat menyampaikan apa yang perlu dicapai dan bagaimana mencapainya dengan lebih baik kepada tim Anda. Kejelasan ini sangat berguna untuk meningkatkan kolaborasi, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan memfokuskan upaya untuk mencapai hasil yang diinginkan.
- Meningkatkan daya saing
Pascapandemi, persaingan bisnis semakin ketat. Mengatur strategi bisnis post-pandemic yang efektif memberi Anda keunggulan dalam pasar yang kompetitif. Melalui strategi ini, Anda dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan bisnis Anda, memahami keunggulan bersaing yang unik, dan mengambil langkah-langkah untuk memperkuat posisi Anda di pasar. Dengan begitu, Anda dapat menarik pelanggan, mempertahankan basis pelanggan yang ada, dan berkompetisi dengan lebih sehat.
Baca juga: 10 Cara untuk Menghadapi Persaingan Usaha
6 Kebiasaan Belanja Pelanggan Pasca Pandemi
Sebelum mengetahui strategi bisnis post-pandemic, ada baiknya Anda memahami terlebih dahulu perubahan kebiasaan belanja pelanggan di sini. Sebab, dengan memahaminya, Anda dapat menyesuaikan strategi bisnis Anda agar tetap relevan dan dipercaya oleh pelanggan.
1. Meningkatnya pengeluaran
Salah satu perubahan signifikan dalam kebiasaan belanja pelanggan pasca pandemi adalah peningkatan pengeluaran, terutama dalam hal bepergian. Setelah periode isolasi yang panjang, banyak orang merindukan pengalaman liburan dan petualangan baru. Jadi, mereka cenderung lebih siap untuk membeli tiket pesawat, memesan akomodasi, dan menikmati aktivitas liburan.
Bisnis yang terkait dengan industri perjalanan dan pariwisata dapat memanfaatkan keinginan ini dengan menawarkan paket menarik, pengalaman unik, dan fleksibilitas dalam perubahan rencana.
2. Mengutamakan pembelian secara offline
Meskipun tren belanja online telah meningkat selama pandemi, beberapa pelanggan pasca pandemi cenderung kembali ke pembelian secara offline. Mereka menginginkan pengalaman berbelanja secara langsung, kesempatan melihat dan merasakan produk sebelum membeli, serta berinteraksi dengan penjual.
Bisnis fisik seperti toko ritel, restoran, dan layanan pribadi dapat memanfaatkan tren ini dengan menciptakan lingkungan yang menarik, mengutamakan layanan pelanggan yang personal, dan menyediakan produk atau pengalaman yang tidak dapat ditemukan secara online.
3. Menginginkan integrasi secara online
Pada saat yang bersamaan, pelanggan pasca pandemi juga mengharapkan adanya integrasi antara toko offline dengan platform online. Hal ini terbukti dari kebiasaan pelanggan yang cenderung mencari informasi dan ulasan produk secara online sebelum melakukan pembelian.
Oleh karena itu, bisnis perlu memperkuat kehadiran mereka secara digital, di antaranya dengan memiliki situs web yang informatif, rutin mengunggah konten di media sosial, dan memfasilitasi ulasan pengguna. Adanya informasi yang jelas dan transparan serta mekanisme untuk berinteraksi dengan pelanggan potensial dapat membantu Anda membangun kepercayaan dan meningkatkan peluang penjualan.
4. Rekomendasi dari influencer adalah kunci
Dalam era digital ini, influencer memiliki peran yang signifikan dalam membentuk keputusan pembelian pelanggan. Pelanggan pasca pandemi cenderung mencari rekomendasi dari pengalaman pengguna yang nyata, salah satunya melalui influencer yang mereka ikuti dan percayai, sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk atau layanan. Oleh sebab itu, bisnis dapat bekerja sama dengan influencer yang relevan dengan industri mereka untuk memperluas jangkauan dan membangun kepercayaan dengan pelanggan potensial.
5. Peralihan ke brand lain
Pandemi Covid-19 telah mendorong sejumlah pelanggan untuk melakukan peralihan ke brand lain. Beberapa alasan peralihan ini termasuk mencari pengalaman belanja yang baru, mencari produk yang lebih sehat dan ramah lingkungan, atau mencari perusahaan yang nilai-nilainya sejalan dengan kepercayaan mereka. Dengan kata lain, pelanggan pasca pandemi cenderung lebih kritis dan selektif dalam memilih merek yang mereka dukung.
Oleh karena itu, bisnis perlu memahami perubahan preferensi ini dan mengadopsi strategi yang dapat menarik perhatian pelanggan baru, mempertahankan pelanggan yang ada, dan meningkatkan kesetiaan merek.
6. Memilih metode pembayaran contactless
Salah satu kebiasaan belanja yang bertahan pasca pandemi adalah pemilihan metode pembayaran contactless. Pelanggan lebih memilih untuk menghindari kontak fisik dan memilih pembayaran secara digital, seperti melalui aplikasi pembayaran seperti GoPay yang sangat praktis. Jadi, Anda sebagai pemilik usaha perlu menyediakan opsi pembayaran yang aman dan mudah digunakan, sehingga pelanggan merasa nyaman dan terjamin dalam melakukan transaksi.
Baca juga: Apa Itu Sistem Pembayaran Cashless, Manfaat, dan Jenisnya
7 Strategi Bisnis Post-pandemic untuk UKM
Setelah mengetahui pentingnya mengatur strategi bisnis dan memahami bagaimana pandemi berdampak pada kebiasaan belanja pelanggan, saatnya Anda mulai menyusun strategi bisnis post-pandemic yang efektif untuk UKM agar keuntungan bisa semakin maksimal. Untuk membantu Anda, inilah tujuh strategi yang bisa Anda terapkan.
1. Hitung laba rugi bisnis secara menyeluruh
Evaluasi keuangan merupakan langkah terpenting dalam perencanaan strategi bisnis secara efektif. UKM perlu melihat secara menyeluruh bagaimana pendapatan dan pengeluaran bisnis mereka berubah selama pandemi.
Melalui fitur pencatatan transaksi GoPay secara otomatis, UKM dapat melacak dan mengelompokkan transaksi bisnis mereka dengan lebih praktis. Hal ini akan membantu dalam menghitung laba rugi secara akurat dan mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang performa keuangan bisnis mereka. Dengan informasi keuangan yang jelas, UKM dapat mengidentifikasi area yang perlu dioptimalkan, mengelola pengeluaran dengan lebih efisien, dan mengambil keputusan berdasarkan data yang kuat.
2. Gabungkan pemasaran secara online dan offline
Pemasaran yang terintegrasi antara online dan offline dapat memberikan manfaat besar bagi UKM. GoPay memberikan kesempatan bagi Mitra Usaha untuk mempromosikan bisnis mereka melalui media sosial dan newsletter resmi GoPay. Meskipun slot promosi terbatas, ini dapat menjadi kesempatan berharga untuk meningkatkan visibilitas bisnis UKM.
Selain itu, kehadiran GoPayNearby juga membantu UKM menjadi lebih terlihat dan dapat ditemukan oleh jutaan pelanggan potensial. Dalam hal ini, UKM dapat mengoptimalkan kehadiran mereka di platform GoPay dan berkolaborasi dengan GoPay dalam kampanye pemasaran yang ditujukan kepada pengguna GoPay.
UKM juga dapat memanfaatkan media sosial dan situs web mereka untuk mempromosikan kemitraan dengan GoPay dan memberikan insentif bagi pelanggan yang menggunakan GoPay. Dengan menggabungkan strategi pemasaran online dan offline, UKM berkesempatan memperluas jangkauan pelanggan dan mengukuhkan eksistensi mereka di pasar.
Baca juga: Marketing adalah Kunci Berkembangnya Bisnis, Ini Penjelasan Lengkapnya
3. Sediakan metode pembayaran cashless
Mengadopsi metode pembayaran cashless merupakan salah satu strategi bisnis post-pandemic yang sangat penting. Menyediakan metode pembayaran cashless seperti GoPay dapat memberikan keuntungan besar bagi UKM. Sebab, GoPay memungkinkan pelanggan untuk melakukan pembayaran secara mudah dan aman melalui smartphone mereka. Dengan demikian, UKM dapat mengurangi risiko pencurian dan mempermudah pelanggan.
Selain itu, GoPay juga menawarkan program cashback dan promosi yang dapat meningkatkan daya tarik bisnis UKM di mata pelanggan. Dengan menerima pembayaran cashless melalui GoPay, UKM dapat mengakomodasi preferensi pelanggan yang semakin mengarah ke pembayaran digital. Ini juga dapat membantu UKM mengurangi ketergantungan pada pembayaran tunai, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperkuat basis pelanggan.
4. Atur model bisnis dan SOP saat ini sesuai kebutuhan
UKM perlu menyesuaikan model bisnis dan standar operasional (SOP) mereka untuk memenuhi kebutuhan pelanggan pasca-pandemi. UKM harus melihat kembali produk atau layanan yang mereka tawarkan, serta mempertimbangkan penyesuaian yang diperlukan untuk tetap relevan di pasar yang berubah.
Dalam konteks ini, UKM perlu memberikan nilai tambahan kepada pelanggan dengan mengoptimalkan proses pembelian, meningkatkan pengalaman pelanggan, dan menyesuaikan penawaran produk atau layanan sesuai dengan tren dan perubahan permintaan. UKM juga perlu memastikan bahwa SOP mereka mencerminkan kebijakan kebersihan dan protokol kesehatan yang diperlukan. Dengan demikian, UKM dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada pelanggan saat bertransaksi atau mengunjungi tempat usaha.
5. Kurangi pengeluaran sebisa mungkin
Pengelolaan uang adalah langkah penting dalam menjaga keberlanjutan bisnis. Sebab, Anda bisa meningkatkan efisiensi operasional dan mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk pengembangan bisnis. Namun, UKM perlu meninjau kembali pengeluaran mereka dan mencari cara untuk mengurangi biaya sebisa mungkin tanpa harus mengorbankan kualitas produk atau pengalaman belanja pelanggan.
Dalam hal ini, UKM dapat memanfaatkan biaya administrasi yang murah dari GoPay untuk mempermudah transaksi tanpa mengorbankan kualitas produk atau pengalaman belanja pelanggan. GoPay menawarkan biaya administrasi yang kompetitif, sehingga UKM dapat menghemat biaya transaksi dan menggunakan sumber daya yang tersedia dengan lebih efisien.
6. Tingkatkan kemampuan staf Anda
Keterampilan dan pengetahuan staf merupakan aset penting bagi keberhasilan UKM. Pascapandemi, UKM perlu memastikan bahwa staf mereka memiliki keterampilan yang relevan dan memahami perubahan preferensi pelanggan. Untuk ini, UKM dapat melakukan pelatihan dan pengembangan karyawan untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam bidang seperti pemasaran digital, layanan pelanggan, atau penggunaan teknologi.
Dengan memiliki staf yang terampil dan terampil, UKM dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan, meningkatkan efisiensi operasional, dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di pasar.
7. Jaga hubungan baik dengan pelanggan dan vendor
Hubungan yang baik dengan pelanggan dan vendor merupakan aset berharga bagi UKM. Karena itu, UKM perlu menjaga komunikasi yang efektif dengan pelanggan, mendengarkan masukan mereka, dan memberikan layanan yang berkualitas tinggi. Pelanggan yang puas akan lebih cenderung merekomendasikan UKM kepada orang lain, sehingga membantu UKM dalam memperluas jangkauan pelanggan.
Selain itu, menjaga hubungan yang saling menguntungkan dengan vendor dapat membantu UKM mendapatkan harga yang kompetitif, memperoleh pasokan yang konsisten, dan berkolaborasi dalam inovasi produk atau layanan. UKM dapat membangun kemitraan jangka panjang dengan pelanggan dan vendor melalui komunikasi yang terbuka, kerja sama yang saling menguntungkan, dan penghargaan atas dukungan mereka.
Dengan menerapkan strategi bisnis post-pandemic ini, UKM dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi pasca-pandemi dan membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan bisnis mereka. Menggunakan layanan seperti GoPay juga dapat menjadi kunci untuk memperluas jangkauan pelanggan, meningkatkan efisiensi operasional, dan mendapatkan keuntungan kompetitif.
Namun, perlu diingat bahwa setiap langkah harus disesuaikan dengan karakteristik bisnis masing-masing UKM. Dengan upaya yang tepat, pemikiran strategis, dan pengambilan keputusan yang cerdas, UKM dapat menghadapi masa depan dengan optimisme dan meraih kesuksesan.
Untuk menghadapi masa pasca pandemi, UKM perlu mengatur strategi bisnis yang adaptif dan inovatif guna mengakomodasi perubahan kebiasaan belanja pembeli. Pandemi telah mengubah lanskap bisnis secara signifikan, dan UKM perlu beradaptasi untuk tetap relevan dan kompetitif.
Dalam artikel ini, kami telah membahas tujuh strategi bisnis post-pandemic yang dapat membantu UKM dalam menghadapi tantangan ini, di antaranya mengelola dana, upskilling pegawai, mengintegrasikan pemasaran online dan offline, serta mengadaptasi SOP dan model bisnis.
Bagi pemilik UKM yang ingin memperluas jangkauan bisnis, kami mengundang Anda untuk mendaftar sebagai merchant GoPay.
Sebagai mitra GoPay, Anda akan mendapatkan manfaat seperti promosi melalui media sosial dan newsletter resmi GoPay, serta kemudahan dalam menerima pembayaran cashless yang aman dan efisien. Yuk, daftar sekarang sebagai mitra GoPay, dan hadapi tantangan bisnis di tengah ekonomi yang berubah bersama-sama!