Contoh Laporan Keuangan Sederhana untuk UKM dan Cara Membuatnya – Laporan keuangan merupakan catatan formal dari aktivitas keuangan perusahaan yang menggambarkan lanskap usaha saat ini. Berdasarkan data tersebut, pemilik pun bisa meramalkan visi dan rencana usaha di masa depan.
Menjadi bagian penting dari rencana bisnis, berikut informasi contoh laporan keuangan sederhana untuk UKM dan cara membuatnya!
Pentingnya Laporan Keuangan untuk Kelancaran Operasional UKM
Laporan keuangan mencakup semua hasil operasional UKM, posisi keuangan, dan arus kas saat ini. Fungsinya sangat penting karena hal-hal berikut ini:
Jenis-Jenis Laporan Keuangan yang Dibutuhkan UKM
Sebelum membahas contoh laporan keuangan sederhana, penting bagi pengusaha untuk mengetahui beberapa jenis laporan keuangan yang biasanya dibutuhkan UKM, yaitu:
1. Laporan laba rugi
Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang menunjukkan pendapatan dan pengeluaran bisnis. Laporan ini menunjukkan apakah bisnis menghasilkan laba atau rugi untuk periode tertentu dan membantu Anda memahami kesehatan keuangan UKM.
2. Laporan arus kas
Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menyediakan data agregat (kumpulan data tentang peristiwa penting) mengenai semua arus kas masuk yang diterima bisnis dari operasi yang sedang berlangsung dan sumber investasi eksternal. Ini juga mencakup semua arus kas keluar dan investasi selama periode tertentu.
3. Neraca
Neraca adalah laporan aset bisnis, kewajiban, dan ekuitas pemilik pada saat tertentu. Biasanya, neraca disiapkan pada akhir periode yang ditentukan (misalnya, setiap kuartal atau setiap tahun).
Sebagai ringkasan dari semua aset bisnis dan utang, neraca menunjukkan berapa banyak uang yang tersisa jika Anda menjual semua aset dan melunasi semua utang (ekuitas pemilik).
4. Laporan perubahan ekuitas
Jenis laporan keuangan ini berfungsi menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih dan kekayaan bisnis Anda selama periode tertentu.
Meningkat atau menurunnya laporan perubahan ekuitas dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti tambahan penanaman modal, perubahan laba dan rugi perusahaan, dan pengambilan harta perusahaan untuk kebutuhan pribadi (prive).
5. Catatan atas laporan keuangan
Ada sejumlah hal yang tercakup dalam catatan atas laporan keuangan, yaitu utang, piutang, kelangsungan usaha, hingga kewajiban kontinjensi.
Fungsinya adalah menjelaskan perhitungan item tertentu di laporan keuangan. Jadi, catatan ini bisa memberikan nilai akurat terhadap kondisi keuangan bisnis.
Cara Membuat Laporan Keuangan Sederhana
Lantas, bagaimana cara membuat contoh laporan keuangan sederhana untuk UKM? Berikut langkah-langkah yang bisa Anda ikuti:
1. Siapkan catatan pemasukan dan pengeluaran
Anda perlu menyiapkan catatan pemasukan dan pengeluaran dengan teliti. Dengan menyiapkan catatan ini, akan lebih mudah untuk menyeimbangkan buku kas di akhir tahun dan memantau keseimbangan usaha.
2. Susun buku stok barang
Anda juga perlu menyusun buku stok barang yang mencatat barang-barang masuk dan keluar (produk yang dijual dan dibeli). Jika jumlah barang yang keluar dan masuk semakin tinggi, maka akan semakin tinggi pula nominal penjualan UKM Anda.
3. Buat buku inventaris
Inventaris mencakup daftar persediaan produk, baik yang siap jual maupun produk baku untuk membuat produk jadi. Membuat buku catatan inventaris berfungsi memeriksa barang-barang yang sudah diurus atau dibeli, dan sebagai acuan stabilitas usaha yang berkaitan langsung dengan laporan keuangan di akhir periode.
4. Rangkum buku catatan kas utama
Cara terakhir membuat laporan keuangan sederhana adalah merangkum buku catatan kas utama yang berguna untuk melihat jumlah keuntungan atau kerugian bisnis.
Ini sangat penting karena laporan keuangan akan sulit dibuat tanpa buku catatan kas utama. Isinya adalah rangkuman semua pengeluaran dan pemasukan (baik dalam bentuk uang atau barang).
Agar lebih mudah untuk mengingatnya, sudah kami siapkan rangkuman yang bisa Anda simpan, lho!
Contoh Laporan Keuangan Sederhana
Salah satu contoh laporan keuangan sederhana adalah neraca. Hal-hal yang perlu Anda ketahui dalam membuat laporan keuangan neraca adalah:
- Aset dan kewajiban dipisahkan pada saldo menjadi akun jangka pendek dan jangka panjang.
- Aset jangka pendek termasuk kas, piutang dan persediaan.
- Aset jangka panjang adalah real estat, bangunan, peralatan, dan investasi.
- Total aset dan total kewajiban harus selalu sama.
- Kewajiban jangka pendek adalah utang bank, utang usaha, biaya yang masih harus dibayar, utang pajak penjualan, dan utang pajak gaji.
- Kewajiban jangka panjang adalah utang yang harus dibayar lebih dari satu tahun, termasuk obligasi jangka panjang dan sewa.
- Bagian ekuitas dari neraca mencakup kontribusi investor perusahaan dan akumulasi laba ditahan.
Neraca bisnis memiliki dua kategori utama, yakni aset dan kewajiban dengan detail berikut ini:
- Aset – uang tunai, piutang, persediaan, total aset lancar, aset tetap, total aset.
- Kewajiban – utang, pinjaman bank jangka pendek, biaya yang masih harus dibayar, total kewajiban lancar, utang jangka panjang, ekuitas, total kewajiban
Itulah tadi penjelasan tentang contoh laporan keuangan sederhana dan cara membuatnya. Untuk mempermudah Anda memperoleh informasi mengenai laporan keuangan yang dibutuhkan, yuk andalkan berbagai layanan GoBiz!
Misalnya, apabila Anda menggunakan perangkat kasir GoBiz PLUS yang berbentuk mesin EDC, Anda bisa mencatat segala transaksi yang masuk, termasuk pembayaran digital dengan GoPay/QRIS serta kartu debit dan kartu kredit.
Di sisi lain, Anda pun tak perlu lagi khawatir dengan pencatatan transaksi penjualan usaha karena semua dapat tercatat dengan otomatis dan praktis! Ya, apa lagi kalau bukan dengan aplikasi kasir gratis GoKasir? Dengan GoKasir, Anda akan lebih mudah dalam menyiapkan laporan transaksi dan pengeluaran usaha. Bahkan, lebih mudah dari pembuatan laporan keuangan, lho!
Bagaimana, tertarik untuk menggunakan layanan GoBiz PLUS dan GoKasir? Selamat mencoba dan semoga bermanfaat!