UMKM online Indonesia meningkat pesat. Pandemi COVID-19 membawa dampak yang sangat signifikan di berbagai sektor, tak terkecuali bagi para pelaku UMKM. Bahkan tidak sedikit pula unit usaha di berbagai penjuru tanah air yang terpaksa gulung tikar atau memutus kontrak kerja sebagian karyawannya.
Namun, tantangan tersebut tidak lantas membuat para pelaku UMKM online Indonesia menyerah begitu saja. Beberapa dari mereka justru mengalami transformasi yang cukup baik di era pandemi.
Hal inilah yang dikemukakan oleh Angela Tanoesoedibjo, Wakil Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif dalam pemaparannya di ‘Konferensi Maju Digital’ yang diselenggarakan oleh Grup GoTo.
Jumlah UMKM Online Meningkat Pesat Selama Pandemi
Pada awal masa pandemi, memang banyak usaha yang perlahan gulung tikar. Di sektor UMKM saja, tercatat ada sekitar 30 juta UMKM terpaksa harus menutup usahanya per Juli 2020 lalu. Angka tersebut diambil dari data Kamar Dagang dan Industri yang dilansir di laman Media Indonesia.
Survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia pada Maret 2021, mencatat ada sekitar 87,5% UMKM merasakan dampak pandemi. Kemudian, sekitar 93,2% merasakan adanya penurunan omzet nilai penjualan.
Meski begitu, seiring penanganan pandemi di Indonesia yang membaik, maka UMKM pun mulai bertransformasi dan bergerak ke arah peningkatan. Khususnya para pelaku UMKM yang mulai memanfaatkan platform digital. Menurut data pemerintah yang disebutkan Angela Tanoesoedibjo, ada sekitar 8 juta UMKM yang transformasi menjadi UMKM online Indonesia.
Selama masa pandemi, jumlah UMKM online Indonesia meningkat dua kali lipat, ada sekitar 16 juta pelaku UMKM. Jumlah tersebut memang menjadi angin segar bagi pemerintah untuk bisa mempercepat pemulihan ekonomi dan daya beli di masyarakat. Pada akhirnya, akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat pula.
Perilaku Konsumen Menghadapi Digitalisasi Juga Berubah
Meningkatnya angka pelaku UMKM yang sudah menjalani usahanya secara online didorong juga oleh perubahan perilaku konsumen di masa pandemi. Keharusan menjaga jarak sosial dan berada di rumah membuat masyarakat banyak menghabiskan waktu dengan ‘berselancar’ di gadget-nya.
Alhasil, platform digital seperti e-commerce menjadi tumpuan agar konsumen dan pelaku usaha tetap bangkit. Dengan kata lain, terjadi simbiosis mutualisme antara pelaku usaha dan konsumen melalui strategi ini.
Pada masa sebelum pandemi, baik penjual maupun pembeli mungkin hanya menggunakan platform digital sebagai sampingan. Namun, pada era pandemi hingga bahkan setelahnya nanti, platform digital justru akan menjadi pilihan utama.
Bagaimana Pemerintah Dorong Transformasi UMKM online Indonesia?
Melihat perkembangan yang ada, pemerintah pun perlu memiliki sebuah strategi pengembangan secara berkelanjutan. Baik itu dilakukan oleh Kemenparekraf maupun instansi lainnya. Adapun strategi yang diterapkan adalah dengan melihat dari dua sisi, yakni supply dan demand.
Pada sisi supply, pemerintah melalui Kemenparekraf dan kementerian serta stakeholder lainnya mendorong proses digitalisasi dengan pendampingan intensif. Hal ini mencakup peningkatan SDM, permodalan, hak kekayaan intelektual, pemasaran, hingga perluasan pada akses pasar melalui berbagai event yang diselenggarakan.
Lalu, dari sisi demand, pemerintah berusaha meningkatkan awareness dari produk-produk ekonomi kreatif dalam negeri. Misalnya melalui program Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Beli Kreatif Lokal (BKL) untuk meningkatkan daya beli masyarakat terhadap produk UMKM.
Digitalisasi Ikut Dorong Perkembangan UMKM Online Indonesia
Proses transformasi dan digitalisasi menjadi poin utama yang dapat mendorong perkembangan UMKM di Indonesia. Pengendalian COVID-19 pun akan berdampak pada proyeksi ekonomi di masa mendatang.
Menurut Angela Tanoesoedibjo, pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kreatif di sektor wisata dapat berangsur membaik seperti sebelum pandemi paling cepat pada 2024. Sedangkan untuk ekonomi kreatif, secara perlahan ditargetkan mampu tumbuh pada angka 5.2% di tahun 2022.
Keunggulan usaha online bagi UMKM adalah kemudahan menganalisis data. Pengusaha online bisa melihat barang yang sedang laris, harga yang ditetapkan oleh pesaing, serta kebiasaan konsumen saat bertransaksi. Data tersebut bisa menjadi acuan pengusaha untuk menjalankan bisnisnya agar semakin banyak pembeli.
Dari ulasan singkat di atas, dapat disimpulkan bahwa UMKM menjadi salah satu tulang punggung bagi perekonomian nasional, khususnya dalam memulihkan ekonomi setelah pandemi COVID-19. Bergerak secara perlahan tapi pasti, program-program transformasi UMKM dapat memberikan manfaat secara menyeluruh, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun kemasyarakatan.
Misalnya saja menciptakan peluang dan lapangan kerja baru agar masyarakat tetap bangkit untuk meraih masa depan yang lebih baik. Dengan begitu, akan tercipta sebuah ekosistem ekonomi nasional yang lebih kuat dengan melibatkan peran aktif berbagai kalangan.
Anda bisa penjelasan lebih lengkap tentang transformasi UMKM di era digital melalui rekaman webinar Konferensi Maju Digital berikut ini:
Mulai kesuksesan UMKM online Anda dengan bergabung di GoBiz. Daftar di sini