Saldo akhir dari neraca keuangan seharusnya seimbang. Pastikan agar jumlah dari sisi kiri dan kanan neraca keuangan seimbang.
Jika angka keduanya berbeda, Anda perlu untuk melakukan pengecekan kembali, karena kemungkinan terjadinya kesalahan dari pencatatan atau penjurnalan-nya.
2. Perhatikan Perbandingan antara Piutang Usaha dan Hutang Usaha
Fokuskan usaha Anda pada keseimbangan piutang dan hutang-nya saat membaca neraca keuangan.
Hal ini sangatlah penting, karena akan berpengaruh pada arus kas jangka pendek usaha Anda.
Jika Anda memiliki angka piutang yang lebih besar dibandingkan dengan hutang, berarti Anda harus membayar lebih banyak, dibandingkan mendapatkan uang dari hasil penjualan kredit.
Selain itu, kedua akun ini perlu diperhatikan, karena melakukan penagihan terhadap pelanggan membutuhkan kerjasama yang efektif antara bagian penjualan dan akuntansi untuk memastikan bahwa setiap tanggal jatuh tempo pelunasan dilakukan sesuai dengan syarat penjualan kredit-nya.
3. Perhatikan Saldo Kas, Komponen Utama dari Aktiva
Kas sering disebut juga sebagai aset paling cair, artinya Anda dapat mengunakannya secara langsung untuk membeli apapun.
Saat Anda memulai sebuah usaha, hal utama yang akan Anda lakukan adalah membiayai usaha Anda dan mengontrol masuk/keluarnya kas.
Oleh sebab itulah, Anda perlu untuk melakukan pengawasan terhadap perubahan kas dalam komponen aset pada laporan neraca keuangan.
4. Perhatikan Saldo Persediaan
Selain komponen kas, persediaan barang juga merupakan komponen aset yang penting untuk diperhatikan dalam operasional suatu usaha.
Salah satu tantangan yang dihadapi oleh pemimpin adalah melakukan peningkatan perputaran persediaan barang dalam sebuah usaha.
Anda dapat menghitung rasio perputaran persediaan barang secara efektif dengan menghitung perbandingan antara jumlah penjualan dan persediaan-nya.
Jika rasio perputaran persediaan usaha Anda menurun, berarti Anda perlu untuk melakukan pengurangan persediaan.
5. Perhatikan Saldo Pinjaman pada Akun Kewajiban
Dalam neraca keuangan suatu usaha, salah satu hal yang tak kalah penting adalah melakukan analisa terhadap hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang.
Saldo hutang jangka panjang biasanya berasal dari pinjaman ke bank, sedangkan hutang jangka pendek biasanya berupa hutang bunga yang harus ditanggung.
Selain membedakan kedua kategori tersebut, Anda juga perlu untuk memperhatikan jumlah saldo akhir dari setiap akun. Jika saldo pinjaman lebih besar dari saldo kas, usaha Anda mungkin saja berada pada kondisi yang sulit. Hal ini merupakan salah satu cara untuk mengecek besarnya uang yang usaha Anda pinjam dari bank.
Sekian gambaran dari neraca keuangan, sekaligus beberapa cara mudah membaca neraca keuangan (balance sheet). Semoga setelah membaca artikel ini, Anda sebagai pemilik usaha dapat paham, sekaligus dapat membaca neraca keuangan dengan baik sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan bagi usaha Anda.
Selain itu Anda juga membutuhkan aplikasi yang dapat memberikan laporan penjualan yang lengkap seperti aplikasi GoBiz untuk menunjang Anda mengambil keputusan dalam berbisnis.
Referensi: Investopedia