Semua orang pasti menginginkan mengembangkan usahanya dengan pesat dan sukses di pasaran. Namun, untuk mewujudkan hal tersebut tentu tak semudah membalikkan telapak tangan. Seringkali modal besar saja tidaklah menjadi jaminan bahwa usaha seseorang bakal menuai sukses.
Kecermatan, kesiapan mental dan hoki atau keberuntungan justru terkadang lebih menentukan karier atau usaha seseorang. Usaha harus diseimbangi dengan doa agar memperoleh hasil yang maksimal.
Mengembangkan usaha berarti berbicara mengenai untung dan rugi. Ini bergantung pada bagaimana seseorang menjalankan atau mengembangkan usahanya.
Perang strategi di tengah ketatnya kompetisi bisnis menuntut seseorang untuk bertarung dan menghadapi risiko. Dibutuhkan perencanaan yang matang dan kesiapan guna terhindar dari berbagai hal tak terduga.
Strategi atau rencana yang matang, selain untuk menghindarkan usaha dari pailit, juga menentukan arah usaha. Sebisa mungkin, arah bisnis bersifat progresif, sehingga bisa luwes atau cepat beradaptasi lagi dengan iklim yang mudah bergonta-ganti secara tiba-tiba.
Sukses atau tidaknya sebuah usaha ditentukan dari kerja keras yang dilakukan. Maka dari itu, penting bagi Anda untuk melakukan perencanaan yang matang dalam mengembangkan usaha.
14 Cara Mengembangkan Usaha Mulai dari Bawah
Sebelum mengetahui tips mengembangkan usaha, sebaiknya pahami dulu apa saja yang tidak boleh dilakukan. Simak ulasan berikut ini:
1. Tak memiliki rencana matang
Cara mengembangkan usaha yang pertama adalah melakukan persiapan. Memulai usaha tanpa rencana dan persiapan lebih dulu adalah kesalahan fatal. Seorang pengusaha yang baik haruslah menyiapkan segala sesuatunya dengan matang.
Persaingan usaha sangat ketat dan sering tak bisa diprediksi. Diperlukan adanya langkah antisipasi atau pencegahan jika rencana yang telah dibuat ternyata meleset atau tidak menghasilkan keuntungan.
2. Komunikasi yang buruk
Mengembangkan usaha mengharuskan seseorang untuk memiliki pribadi yang gesit, cekatan dan pandai berkomunikasi agar usaha yang sedang dikembangkan mampu berjalan lancar dan sukses.
Sebab, seringkali usaha melibatkan banyak orang, baik itu rekan maupun kompetitor. Komunikasi yang kurang baik akan membuat rekan usaha menjadi tidak percaya.
3. Latah dan tak bisa mengukur kemampuan usaha
Jamak ditemukan sebuah usaha atau bisnis bangkrut hanya dalam waktu singkat karena seseorang gagal mengukur kemampuan usahanya sendiri.
Biasanya, kasus seperti ditemukan karena faktor latah. Memang, terinspirasi dari cerita kesuksesan orang lain bukanlah sesuatu yang diharamkan.
Akan tetapi, seringkali keputusan terjun di dunia bisnis buat pebisnis pemula tidak diikuti dengan pemahaman mengenai risiko. Ini bisa dicegah dengan memulai usaha yang less-risk, atau kalau perlu yang tidak mengeluarkan banyak modal.
4. Berutang
Suntikan dana cepat nan menggiurkan yang ditawarkan banyak jasa keuangan harus disikapi dengan bijaksana. Semanis apapun promo pinjaman uang, menggunakan dana dari kocek atau tabungan pribadi masih tetaplah pilihan paling bijaksana.
Berutang sebagai cara untuk mengembangkan usaha memang membuat modal menjadi banyak. Akan tetapi, keuntungan yang didapat secara periodik belum tentu sepadan dengan cicilan utang yang dimiliki. Oleh karena itu, perlu kematangan dalam perhitungan keuangan sebelum memutuskan untuk mendapatkan suntikan modal dari lembaga atau jasa keuangan seperti bank.
5. Jangan salah pilih rekan bisnis
Pilih rekan atau partner bisnis yang profesional, jujur dan bertanggung jawab. Profesional di sini maksudnya adalah tidak mengagungkan asas pertemanan, yang bisa menempatkan diri ketika menjadi teman dan menjadi pribadi yang profesional di lingkungan kerja. Kalau sudah menemukan gejala tidak baik dari partner bisnis, sebaiknya ditegaskan kembali apa tujuannya ingin bekerja sama.