Bagi setiap individu yang berkecimpung di dunia akuntansi, istilah .. dari HPP. Beberapa kadang keliru saat menjelaskan perbedaan antara Harga Pokok Penjualan dengan Harga Pokok Produksi. Oleh karena itu, pelajarilah lebih lanjut mengenai apa itu HPP serta bagaimana cara menghitungnya dalam artikel ini!
Apa itu Harga Pokok Penjualan (HPP)?
Harga Pokok Penjualan (HPP) atau yang sering disebut cost of good sold (COGS) adalah keseluruhan biaya langsung yang dikeluarkan untuk mendapatkan barang atau jasa yang ditawarkan.
Dalam penghitungan Harga Pokok Penjualan, biaya yang perlu diperhitungkan meliputi biaya keperluan bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, hingga biaya overhead.
Menghitung Harga Pokok Penjualan memiliki tujuan khusus untuk mengetahui besar biaya yang perlu dikeluarkan dalam produksi barang serta jasa.
Harga Pokok Penjualan adalah salah satu komponen yang perlu dimasukkan dalam laporan laba dan rugi. Oleh karena itu, melakukan penghitungan Harga Pokok Penjualan sangat penting demi memberikan kelancaran dalam membuat laporan keuangan sehari-hari.
Komponen-komponen yang menentukan HPP
Ada tiga komponen yang perlu Anda tahu dalam menentukan Harga Pokok Penjualan dalam sebuah usaha dagang. Simaklah ketiga komponen tersebut di bawah ini!
- Persediaan awal barang dagang
Persediaan awal barang dagang adalah persediaan barang yang telah tersedia pada awal periode atau pada saat tahun buku berjalan. Saldo dari persediaan awal barang dagang bisa diteliti dari neraca saldo periode berjalan atau dari neraca tahun sebelumnya.
- Persediaan akhir barang dagang
Persediaan akhir barang dagang adalah persediaan barang yang telah tersedia pada akhir periode atau pada saat akhir tahun buku berjalan. Saldo dari persediaan akhir barang dagang bisa dilihat pada data penyesuaian perusahaan di akhir periode.
- Pembelian bersih
Pembelian bersih adalah semua pembelian barang dagang yang telah dilakukan oleh perusahaan. Transaksi dalam pembelian barang dagang ini termasuk pembelian barang dagang secara tunai atau secara kredit. Selain itu, ditambah pula dengan biaya angkut pembelian yang dikurangi dengan adanya potongan pembelian dan retur pembelian yang telah terjadi.
Cara melakukan penghitungan HPP
Untuk memperoleh HPP, Anda harus mengikuti tahapan-tahapan perhitungan yang cukup panjang. Ikutilah tahapan-tahapannya di bawah ini!
1. Menghitung Penjualan Bersih
Tahap pertama yang harus Anda lakukan adalah menghitung penjualan bersih. Untuk menghitung penjualan bersih, Anda perlu melakukan pengurangan hitungan total Penjualan dengan hasil penjumlahan antara Retur Penjualan dan Potongan Penjualan. Secara sederhana, rumusnya adalah sebagai berikut:
PENJUALAN BERSIH = Penjualan – (Retur Penjualan + Potongan Penjualan)
Sebagai catatan, Ongkos Angkut Penjualan tidak dimasukkan dalam penghitungan HPP sehingga Ongkos Angkut Penjualan termasuk pada biaya umum.
2. Menghitung Pembelian Bersih
Tahap kedua yang perlu Anda lakukan adalah menghitung pembelian bersih. Untuk menghitung pembelian bersih, Anda harus menjumlahkan total biaya Pembelian dan Ongkos Angkut Pembelian.
Setelah Anda mendapatkan hasil akhirnya, lakukan kalkulasi total biaya tersebut dengan menguranginya pada hasil penjumlahan Retur Pembelian dan Potongan Pembelian. Rumus sederhananya bisa Anda simak di bawah ini:
PEMBELIAN BERSIH = (Pembelian + Ongkos Angkut Pembelian) – (Retur Pembelian + Potongan Pembelian)
3. Menghitung Persediaan Barang
Tahap ketiga dalam menghitung HPP adalah menghitung persediaan barang. Untuk melakukan kalkulasi pada tahap ini, Anda harus melakukan penjumlahan biaya Persediaan Awal dan biaya Pembelian Bersih. Anda bisa melihat rumus sederhananya di sini:
PERSEDIAAN BARANG = Persediaan Awal + Pembelian Bersih
4. Menghitung HPP
Setelah Anda melakukan tiga tahap penghitungan di atas, kini saatnya Anda melakukan tahap akhir dalam menghitung HPP. Langkah terakhir ini adalah cara menghitung HPP itu sendiri.
Untuk menghitung HPP, Anda hanya perlu melakukan pengurangan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk Persediaan Barang dan Persediaan Akhir. Untuk lebih jelasnya, perhatikan rumus sederhana di bawah ini:
HPP = Persediaan Barang – Persediaan Akhir
Mengenal lebih lanjut tentang HPP akan sangat berarti dalam menunjang pembuatan laporan keuangan usaha Anda. Maka dari itu, Anda tidak boleh salah lagi dalam mengartikan Harga Pokok Penjualan dengan Harga Pokok Produksi.
Semoga langkah-langkah menghitung HPP yang telah dijelaskan di atas bisa sangat membantu Anda dalam menyusun laporan keuangan. Semoga bermanfaat!