Cara Membuat Brand Sendiri dan Menjadi Pemimpin di Industri – Satu hal yang tidak pernah terlewatkan dari bisnis adalah persaingan. Baik itu pada industri baru maupun lama, persaingan merupakan hal yang tidak bisa dihindari.
Namun, kabar baiknya, bisnis atau brand Anda bisa jadi pemimpin di industri. Mengungguli puluhan bahkan ratusan pesaing bisnis yang sama dengan Anda.
Sebuah bisnis yang unggul adalah bisnis yang terus berinovasi dengan melihat data dan kebutuhan pelanggannya. Contoh keunggulan ini bisa dilihat dari sebuah merek parfum lokal yang kini memiliki penjualan tertinggi di Indonesia, HMNS.
Pada GoTo Konferensi Maju Digital, Founder & CEO HMNS, Rizky Arief Dwi Prakoso, memaparkan rahasia cara membuat brand sendiri sekaligus menjadi pemimpin di sebuah industri.
Paham Marketing Funnel Merupakan Salah Satu Cara Membuat Brand Sendiri
Marketing funnel adalah fase-fase perjalanan pelanggan saat terpapar pemasaran produk Anda. Melalui marketing funnel, pebisnis akan mengetahui apa yang harus dilakukan pada fase tertentu.
Setidaknya terdapat lima fase dalam marketing funnel, pertama adalah mengetahui target market dan bagaimana cara mendekati mereka agar tertarik dengan produk yang dijual. Hal ini bisa dicapai dengan melihat data pada media sosial. Setelah mengetahui siapa dan bagaimana cara mendekatinya, membuat pesan utama yang sesuai dengan target adalah hal penting selanjutnya.
“Ketika kami buat HMNS, kami tahu kami nggak bisa terlalu memaksakan untuk bilang kalau HMNS adalah parfum kualitas internasional dan lain sebagainya. Kita tahu bahwa, yang penting ketika orang pakai HMNS, dia akan perform dan berpenampilan lebih baik, dan dia akan disukai orang di sekitarnya,” ujar Rizky Arief Dwi Prakoso.
Melewati fase pesan kunci, selanjutnya adalah fase di mana pelanggan sudah suka dengan produk atau brand sehingga mereka akan mencari informasi lebih lanjut. Untuk itu, perusahaan harus menyediakan informasi yang dapat memenuhi keingintahuan mereka. Berikutnya adalah fase action, di mana pelanggan sudah siap membeli. Pada tahap ini, pebisnis harus memperhatikan momentum yang membuat pelanggan mau membeli.
Tahap terakhir yang tidak kalah penting adalah menjaga hubungan dengan pelanggan. Di sinilah pelanggan yang tadinya hanya membeli sekali, berpeluang kembali datang untuk melakukan repurchase.
Baca juga: 12 Jenis Peluang Usaha yang Cocok Menurut Shio
Unique Story Point
Cara membuat brand sendiri selanjutnya adalah tahu Unique Selling Point atau USP. Garis besarnya, USP adalah suatu hal yang membuat produk tampak unik dan berbeda dari para pesaingnya.
Namun, bagaimana jika sebuah produk memiliki cerita unik yang tidak bisa dibandingkan dengan produk lainnya? Rizky menyebutnya dengan Unique Story Point, USP baru yang menurutnya lebih relevan di dunia bisnis saat ini.
Sebuah cerita mampu membuat produk lebih unik daripada produk lainnya. Pelanggan pun akan tertarik untuk membeli serta menceritakan keunikan dari produk yang dibelinya.
Baca juga: Bisnis Model Canvas adalah Acuan Penting bagi UMKM, Ini 9 Elemennya!
Cara Membuat Brand Sendiri, Harus Mengerti Community Marketing
Jika berbicara soal strategi marketing, menargetkan komunitas adalah langkah yang baik. Di media sosial, setiap orang memiliki ketertarikan yang berbeda-beda. Dari situ, secara tidak sadar, terbentuklah sebuah komunitas.
Dengan memanfaatkan para influencers atau orang-orang yang berpengaruh, mempromosikan sebuah produk ke komunitas tertentu tidaklah sulit. Dari sana, produk bisa dipromosikan dari mulut ke mulut oleh orang yang ada dalam komunitas tersebut.
Baca juga: 7 Usaha Rumahan yang Tidak Ada Matinya, Wajib Dicoba!
Pentingnya Kompetisi dan Kolaborasi
Bisnis adalah kompetisi dengan para pesaing, tapi di saat yang sama, bisnis bisa berkembang semakin luas dengan adanya kolaborasi. Jadi, yang mana yang lebih penting? Apakah kompetisi atau kolaborasi?
Keduanya adalah hal yang penting bila Anda ingin mengetahui cara membangun brand sendiri. Namun, tidak semua kompetisi dan kolaborasi harus dilakukan. Sebagai pebisnis, Anda harus memiliki mentalitas “underdog” saat berkompetisi. “Untuk membangun brand yang selalu ingin berkompetisi dan berinovasi, kita diharapkan punya mentalitas underdog ini, di mana di atas langit masih ada langit, masih ada yang bisa kita saingi,” kata Rizky.
Di sisi lain, kolaborasi memang bisa membantu perkembangan sebuah brand. Namun, sayangnya banyak brand yang hanya melakukan kolaborasi untuk membuat sesuatu yang viral tanpa memikirkan nilai baru yang akan diterima oleh pelanggan. Rizky berpendapat bahwa kolaborasi seperti ini tidak akan bertahan lama.
Mengawinkan dua nilai dari dua brand berbeda untuk memberikan satu nilai baru bagi pelanggan adalah hal penting soal kolaborasi yang perlu dicatat setiap pebisnis. Hasil dari kolaborasi seperti ini akan jauh lebih memuaskan dan tahan lama karena pelanggan menemukan hal baru yang tidak ada pada produk-produk sebelumnya.
Itu dia beberapa kiat cara membangun brand sendiri dan menjadi pemimpin dari sebuah industri. Aktivitas marketing yang tepat, produk dengan cerita yang unik, memiliki jiwa kompetisi yang baik, serta memberikan nilai-nilai baru dari kolaborasi adalah sebagian cara untuk membuat bisnis Anda berada di baris terdepan.
Setiap bisnis, sekecil apa pun skalanya, memiliki peluang untuk berkembang. Seperti HMNS yang memulai bisnis mereka dari toko online kecil hingga menjadi market leader industri parfum lokal di Indonesia.
Salahs satu tempat strategis untuk membuka toko online Anda adalah di GoBiz. Konsumen bisa semakin mudah menemukan produk Anda. Daftar segera di sini.