Begini Cara Membuat dan Contoh Cash Flow Usaha Makanan – Usaha makanan cukup ramai diminati berbagai kalangan mengingat industri kuliner adalah usaha yang tak akan pernah mati. Namun, bagi Anda yang tertarik membuka usaha kuliner, jangan lupa memperhatikan arus kas atau cash flow demi kelancaran usaha.
Memangnya, apa itu cash flow dan bagaimana contoh cash flow usaha makanan yang baik? Yuk, simak bersama ulasannya di bawah ini!
Apa Itu Cash Flow?
Sebelum membahas contoh cash flow usaha makanan, mari pahami dulu tentang apa itu cash flow. Cash flow adalah laporan keuangan berisi informasi yang mendetail mengenai arus kas keuangan, baik itu kas masuk maupun kas keluar perusahaan.
Biasanya, aliran kas tersebut diperoleh dari berbagai sumber utama. Misalnya saja kegiatan operasional usaha makanan, pendanaan usaha, aktivitas di bidang investasi, dan lain sebagainya.
Pentingnya Memiliki Cash Flow untuk Usaha Makanan
Cash flow usaha makanan memang penting bagi sebuah bisnis, khususnya jika usaha Anda sudah berkembang. Ada beberapa manfaat mengenai pentingnya usaha makanan memiliki cash flow. Berikut beberapa di antaranya:
- Dapat digunakan sebagai acuan untuk mengidentifikasi masalah dalam sebuah usaha. Dengan mengidentifikasi arus keuangan secara dini, Anda dapat mengurangi potensi dampak kerugian dan kekurangan arus kas. Misalnya mengenai pembayaran gaji karyawan, pembelian bahan baku, dan sebagainya.
- Ketika usaha makanan Anda memiliki arus cash flow yang baik, hal ini akan berdampak pada kelangsungan usaha dalam memperoleh untung. Sebab, Anda akan lebih jeli melihat peluang dan perhitungan terhadap hal penting dengan cermat. Seperti pendanaan untuk pemasaran, pengadaan stok barang, dan lainnya.
- Selain itu, adanya cash flow yang tercatat dengan rapi dan terstruktur juga akan bermanfaat ketika Anda meminjam dana di bank. Pihak bank akan menilai usaha Anda lebih meyakinkan dan dapat dipercaya karena memiliki pencatatan keuangan yang transparan, cermat, dan rinci.
Cara Membuat Cash Flow Usaha Makanan
Berikutnya, dalam membuat contoh cash flow usaha makanan, ada beberapa langkah yang perlu Anda perhatikan. Setidaknya mulai dari membuat jurnal transaksi, menyusun ke dalam buku besar, menyusun neraca saldo, hingga mencatatnya dalam laporan keuangan.
1. Buat Jurnal Transaksi
Langkah pertama adalah membuat jurnal transaksi. Dalam jurnal transaksi ini, hal yang perlu dicatat adalah semua transaksi yang dilakukan dalam usaha makanan.
Misalnya saja transaksi dalam pembelian bahan baku, pembelian alat-alat yang diperlukan, transaksi di bank, hingga transaksi yang dilakukan pemilik usaha di bank. Pastikan dalam membuat jurnal transaksi ini, tidak ada transaksi yang terlewat.
2. Susun dalam Buku Besar
Setelah membuat jurnal transaksi, langkah kedua yang perlu Anda lakukan dalam membuat contoh cash flow usaha makanan adalah menyusunnya dalam buku besar.
Pada buku ini, ada beberapa bagian, seperti modal, piutang sewa, bahan, transportasi, gaji karyawan, kas, dan keperluan rumah tangga lainnya. Isilah tiap komponen tersebut dengan nominal transaksi yang sudah dilakukan.
3. Buat Neraca Saldo
Ketiga ialah membuat neraca saldo dari setiap arus keuangan yang ada. Laporan ini dapat digunakan untuk melihat transaksi dalam debet maupun kredit. Dari sini, biasanya neraca yang baik akan seimbang antara jumlah debet yang ada dengan kredit. Apabila keduanya tidak sama, maka ada kesalahan dalam neraca tersebut.
4. Catat dalam Laporan Keuangan
Terakhir, Anda perlu mencatat semua arus keuangan dalam periode tertentu ke dalam laporan keuangan. Adanya laporan keuangan ini diperlukan untuk memetakan berapa keuntungan yang didapat dan berapa banyak uang yang dikeluarkan. Selain itu juga berfungsi sebagai pedoman dalam mengambil keputusan di bulan berikutnya.
Contoh Cash Flow Usaha Makanan
Agar lebih jelas memahami, berikut contoh cash flow usaha makanan yang bisa menjadi acuan Anda.
Usaha Catering Aroma Rasa
CashFlow
Periode November 2021
Arus Kas yang DiperolehAktivitas Operasional
- Kas dari pelanggan – Rp11.000.000
- Pembayaran pada kas beban – Rp22.450.000
- Kas bersih yang didapat aktivitas operasional – Rp11.450.000
Arus Kas yang Diperoleh Aktivitas Investasi
- Penjualan/Pembelian dari Aktiva Tetap – Rp7.000.000
Arus Kas yang Diperoleh Aktivitas pendanaan
- Kas sebagai investasi – Rp30.000.000
- Penarikan dilakukan pemilik – Rp1.500.000
- Arus kas secara bersih aktivitas pendanaan – Rp28.500.000
Kenaikan / Penurunan Secara Bersih dari Kas – Rp10.050.000
KAS DI AWAL PERIODE 0
KAS AKHIR PERIODE Rp10.050.000
Nah, itulah contoh cash flow usaha makanan yang bisa Anda gunakan dalam menganalisis perkembangan usaha makanan. Pastikan setiap transaksi usaha tercatat dalam cash flow, baik transaksi tunai maupun transaksi yang menggunakan alat pembayaran nontunai.
Semoga bermanfaat!