Contoh Analisis SWOT Usaha Makanan dan Pentingnya Melakukan Strategi Ini – Seperti apa contoh analisis SWOT untuk usaha makanan? Bagi Anda yang sedang menjalankan usaha kuliner sendiri, mungkin pernah mendengar tentang analisis SWOT sebagai strategi perencanaan bisnis.
SWOT sendiri merupakan singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunities (kesempatan), dan threats (ancaman). Analisis SWOT dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan usaha, mulai dari kebutuhan sederhana seperti mengevaluasi internal perusahaan hingga menghitung peluang untuk melakukan ekspansi.
Bukan hanya itu, SWOT juga dapat diterapkan pada bermacam-macam jenis usaha, termasuk usaha makanan. Terdengar menarik? Mari pelajari bersama ulasan mengenai definisi hingga contoh analisis SWOT untuk usaha makanan berikut ini.
Mengenal Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah hasil pemikiran Albert Humphrey, seorang peneliti dari Stanford Research Institute.
Pada era 1960-an, Humphrey melakukan penelitian terhadap perusahaan-perusahaan yang ada dalam daftar Fortune 500. Hasilnya, Humphrey menemukan bahwa kegagalan rencana usaha ternyata bisa diidentifikasi sebelumnya.
Hingga sekarang, analisis SWOT masih digunakan. Sebab, sudut pandang yang diangkat SWOT cukup lengkap, mencakup risiko dari sisi eksternal maupun internal. Bukan hanya itu, analisis tersebut juga cukup sederhana sehingga mudah untuk diikuti bahkan oleh pemula sekalipun.
4 Unsur dalam Analisis SWOT
Sekarang mari membahas tentang unsur-unsur SWOT. Seperti yang sudah Anda ketahui, SWOT sendiri berarti strength, weakness, opportunities, dan threats. Mari membahasnya satu persatu.
1. Strength (kekuatan)
Unsur pertama dalam analisis SWOT adalah strength. Kekuatan di sini berarti hal-hal yang menjadi keunggulan usaha Anda, bisa berupa sesuatu yang berwujud seperti produk dan bisa juga berupa sesuatu yang abstrak seperti gagasan atau strategi.
2. Weakness (kelemahan)
Jika strength berarti kelebihan perusahaan, maka weakness adalah kebalikannya. Unsur ini menunjukkan titik kelemahan usaha Anda atau bisa juga berkaitan dengan hal-hal yang menghambat jalannya usaha. Misalnya, keterbatasan dana, bahan baku yang sulit didapat, hingga minimnya ide inovasi produk.
3. Opportunities (kesempatan)
Selain membahas tentang kekuatan dan kelemahan, analisis SWOT juga membicarakan tentang opportunities atau kesempatan. Opportunities berhubungan dengan hal-hal yang bisa mengembangkan usaha. Salah satu contoh sederhananya adalah Anda menemukan cara untuk memperluas distribusi produk dengan mendesain kemasan yang lebih aman.
4. Threats (ancaman)
Unsur terakhir dalam analisis SWOT adalah threats atau ancaman. Threats berarti segala sesuatu yang mengancam perkembangan usaha Anda. Bisa jadi karena munculnya pesaing baru, risiko keuangan, hingga adanya perubahan undang-undang.
Dari analisis empat unsur tersebut, nantinya Anda bisa menyusun strategi untuk meminimalisir risiko usaha. Berikut kira-kira gambarannya:
Internal | Eksternal |
Strength Memanfaatkan kekuatan untuk mengubah kesempatan menjadi keuntungan | Opportunity Menggunakan kekuatan untuk mengurangi potensi ancaman |
Weakness Mengevaluasi kelemahan agar potensi untuk meraih kesempatan lebih besar | Threat Mengatasi kelemahan untuk meminimalisir risiko ancaman |
3 Manfaat Melakukan Analisis SWOT
Mengapa analisis SWOT penting? Setidaknya, ada 3 manfaat yang bisa Anda dan usaha Anda rasakan, yakni
- Anda dapat mengoptimalkan kekuatan perusahaan untuk meraih keuntungan dari kesempatan yang ada.
- SWOT juga akan membantu Anda mengevaluasi kelemahan dan memikirkan strategi untuk mengatasinya.
- Analisis SWOT juga bisa digunakan untuk memaksimalkan kekuatan agar dapat menghadapi ancaman yang mungkin terjadi.
Contoh Analisis SWOT Usaha Makanan
Untuk lebih mudahnya, sekarang kita akan membahas sebuah contoh analisis SWOT usaha makanan. Mari berkenalan dengan Ibu Ina yang saat ini menjalankan usaha croffle. Analisis SWOT untuk usaha croffle milik Ibu Ina adalah sebagai berikut:
Strength
- Bahan baku relatif mudah didapat
- Rasa unik, masih tergolong jarang ditemukan
Weakness
- Tidak tahan lama
- Distribusi produk terbatas
Opportunities
- Jumlah peminat tinggi
- Adanya model penjualan online
Threats
- Penjualan produk memang tinggi, tapi ditakutkan hanya karena tren sesaat
- Jumlah kompetitor terus bertambah
Strategi yang bisa diterapkan:
Sebagai langkah pertama, Bu Ina bisa fokus pada penjualan di daerah yang sama karena opsi distribusi terbatas. Ekspansi bisnis bisa dilakukan secara bertahap. Bu Ina pun juga perlu tahu cara daftar GoFood agar bisa menerima pesanna online sehingga usahanya bisa kian laris.
Kemudian, strategi ekspansi awal adalah dengan meluncurkan adonan croffle siap pakai yang bisa dibeli secara online. Dalam bentuk adonan, croffle lebih mudah dikemas sehingga jangkauan distribusi akan meluas.
Di samping itu, Bu Ina sebaiknya juga melakukan inovasi terhadap produk croffle. Misalnya, dengan menambahkan varian rasa yang banyak disukai orang seperti matcha. Inovasi semacam ini akan membuat pelanggan bertahan dan tidak cepat merasa bosan dengan produk.
Itulah pembahasan mengenai contoh analisis SWOT usaha makanan beserta penjelasan mengenai kegunaannya. Semoga pembahasan ini dapat bermanfaat untuk Anda yang memang sedang merintis usaha makanan.
Jangan lupa, daftar GoFood untuk tingkatkan omzet usaha Anda, yuk! Daftar lewat aplikasi GoBiz dan pilih layanan GoFood, GoPay, dan/atau GoKasir, sesuai kebutuhan usaha Anda. Nikmati berbagai kemudahan dalam pengoperasian usaha dan pengembangan bisnis Anda!