Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia tentunya sudah tidak asing lagi dengan warteg atau warung Tegal. Jenis usaha kuliner yang satu ini sangat mudah ditemukan di sebagian besar pulau Jawa. Meskipun saat ini sudah cukup banyak usaha kuliner yang menjual aneka makanan kekinian, tapi warteg masih tetap populer dan memiliki pelanggan setianya.
Masih banyaknya orang yang tertarik untuk membeli makanan di warteg membuat banyak pengusaha membuat inovasi di bidang yang satu ini. Kini cukup banyak bermunculan warteg kekinian yang tentunya dengan tampilan tempat yang menarik dan Instagramable.
Dari urusan menu makanan yang dijual, sebenarnya masih cukup mirip seperti sayur asem, sayur sop, tongkol, telur, kentang balado, ayam goreng, dan masih banyak sayur rumahan lainnya. Namun, yang membedakan warteg kekinian dengan warteg tradisional yaitu dari kualitas kebersihan serta kenyamanan tempatnya.
Ingin Memulai Usaha Warteg?
Apakah kamu tertarik untuk mencoba memulai usaha warteg kekinian? Perhatikan dahulu beberapa hal penting berikut ini.
1. Pilih Lokasi yang Strategis
Sebelum membuka usaha warteg atau usaha kuliner lainnya, hal pertama yang harus dipikirkan yaitu mencari lokasi untuk berjualan. Lokasi merupakan hal yang paling penting dan bisa menentukan kesuksesan suatu usaha.
Meskipun usaha yang dirintis sangat kreatif dan sedang populer, tapi jika didirikan di tempat yang jauh dari keramaian, tentunya tidak ada orang yang mengetahuinya. Apalagi jika pemasarannya kurang, maka usaha pun bisa gagal karena tidak ada pelanggan yang datang berkunjung.
Itulah mengapa sebelum mendirikan sebuah usaha, sangat penting untuk mencari lokasi yang paling tepat. Meskipun warteg kekinian memiliki target pasar yang jelas berbeda dengan warteg konvensional, tapi tetap saja untuk urusan lokasi juga perlu dipikirkan baik-baik.
Jika pada warteg konvensional biasanya didirikan di pinggir jalan, maka warteg kekinian juga bisa mengikutinya. Pasalnya usaha rumah makan memang seharusnya memiliki lokasi yang lebih mudah dijangkau oleh calon pelanggan.
Bagi orang yang ingin mendirikan usaha warteg kekinian, sebaiknya berani melakukan investasi lebih untuk memilih lokasi yang strategis dan tepat agar usaha lebih cepat berkembang.
Warteg kekinian juga sangat mungkin dicoba untuk dibuka di sekitar daerah kampus yang terdapat anak muda atau daerah perkantoran. Namun, Anda juga harus menyediakan menu yang harganya cukup terjangkau untuk mahasiswa. Seperti yang disebutkan sebelumnya, Anda harus lebih dahulu mengenali target pasar.
Usaha warteg kekinian memang lebih cocok untuk anak muda yang suka makan dalam porsi banyak dengan harga terjangkau. Akan tetapi, warteg kekinian juga harus memiliki kelebihan lain agar berbeda dari warteg konvensional biasanya. Salah satu kelebihan yang bisa ditonjolkan yaitu dengan memberikan fasilitas yang lebih lengkap.
2. Pertimbangkan Fasilitas pada Warteg Kekinian
Salah satu hal yang paling membedakan warteg kekinian dengan warteg konvensional yaitu pada fasilitas yang disediakan. Jika pada warteg konvensional biasanya hanya menyediakan tempat yang ala kadarnya, hal itu harus berbeda dari warteg kekinian.
Target pasar dari warteg kekinian merupakan anak muda yang ingin makan banyak dengan harga yang murah. Bagaimana pun juga anak muda tentunya akan memilih tempat makan yang lebih higienis dan memiliki fasilitas yang lengkap. Jadi tidak hanya makan saja, mereka juga bisa sekalian nongkrong bersama teman.
Itulah mengapa dalam membuat usaha warteg kekinian, Anda juga harus mempertimbangkan untuk memberikan fasilitas yang beragam seperti pada café. Jika pada warteg konvensional biasanya hanya terdapat fasilitas seperti kipas angin dan musik, maka di warteg kekinian bisa dikembangkan lagi fasilitasnya. Misalnya diberikan AC, musik yang ‘anak muda banget,’ hingga WiFi.
Fasilitas seperti AC, WiFi, hingga kabel colokan sangat perlu diberikan di warteg kekinian demi mendapatkan kepuasan dan kenyamanan pelanggan yang masih muda. Jika fasilitas seperti itu dilengkapi, dijamin mereka bisa nongkrong cukup lama dan bisa menjadi pelanggan setia.
Selain itu, tampilan warteg kekinian juga harus mengikuti tren dan tentunya Instagramable. Selain bisa menikmati makanan, para anak muda yang datang juga bisa langsung mencoba memanfaatkan spot foto yang tersedia untuk berpose dan diposting di media sosialnya.
Jika target pasarnya adalah anak muda, maka jangan pernah lupa untuk membuat spot foto yang menarik dan tempat yang indah dan memiliki nilai estetika.
3. Buat Menu yang Menarik
Setiap pengusaha kuliner haruslah memiliki ide-ide yang kreatif untuk membuat menu makanan yang inovatif. Meskipun usaha yang didirikan adalah usaha warteg kekinian, tapi bukan berarti menu makanannya harus sama persis dengan yang dijual di warteg konvensional. Anda masih perlu memberikan sedikit inovasi pada menu makanan yang disajikan.
Jika misalnya menu makanan di warteg hanya berupa tempe orak-arik, maka Anda bisa mencoba membuat inovasi yang baru. Jadi pengunjung di warteg kekinian Anda akan merasakan pengalaman yang berbeda tidak hanya dari tampilan bangunannya saja. Namun, dari segi makanan yang disajikan juga harus cukup berbeda dengan yang ditawarkan di warteg konvensional.
Menu makanan khas warteg seperti kentang balado, ayam suwir, hingga sayur lodeh, dan lainnya memang masih perlu dipertahankan tapi jangan lupa untuk memberikan sedikit inovasi. Rasa yang ditawarkan juga tidak boleh disepelekan. Anda harus tetap menjaga kualitas rasa dari setiap masakan.
Pasalnya rasa makanan sangatlah mempengaruhi perkembangan dari usaha kuliner seperti warteg. Untuk minumannya, Anda juga harus berinovasi. Tambah menu minuman kekinian seperti infused water sehingga tidak melulu es teh atau air putih saja.
Sebelum membuat inovasi pada menu makanan, Anda juga harus memperhatikan dahulu mengenai harganya. Jika biasanya harga makanan di warteg sekitar Rp15 ribu sampai Rp25ribu, maka menu makanan yang Anda jual bisa sedikit lebih mahal misalnya mulai dari Rp20ribu sampai Rp35ribu. Meskipun harganya agak lebih mahal dari warteg konvensional lainnya, tapi Anda sudah memberikan keuntungan lain seperti fasilitas AC hingga WiFi yang bisa membuat pengunjung lebih nyaman.
4. Selalu Gunakan Bahan Baku yang Segar
Setelah mencari ide-ide baru untuk membuat inovasi pada menu makanan, pekerjaan Anda masih belum selesai. Sebaiknya Anda mulai mencari supplier yang menyediakan bahan baku yang segar. Makanan yang selalu dibuat dari bahan baku yang segar tentunya akan memiliki cita rasa yang lebih lezat.
Salah satu kekurangan dari warteg konvensional yaitu mereka masih sering menyajikan makanan yang kurang segar. Bahkan cukup banyak menu makanan di warteg konvensional yang merupakan makanan yang hanya dipanaskan saja. Nah, jika Anda ingin usaha warteg kekiniannya berbeda dari warteg lain, maka sebisa mungkin jaga kualitas menu makanannya.
Jangan lupa untuk membuat menu makanan dari bahan yang fresh setiap hari sehingga rasanya masih sangat lezat. Menu makanan yang disajikan dalam usaha warteg memang cukup banyak, jadi memang akan cukup merepotkan jika harus membuat semua menu makanannya untuk tetap segar setiap hari.
Namun, jika Anda ingin usaha warteg yang dimiliki bisa berkembang lebih cepat, maka menjaga kualitas makanan sangat perlu dilakukan. Jadi tidak perlu ragu lagi untuk menggunakan bahan baku yang segar untuk menu makanan yang disajikan.
5. Modal dan Estimasi Keuntungan
Sebelum mendirikan usaha warteg tentunya Anda harus menyiapkan modal terlebih dahulu. Modal ini diperlukan untuk mendirikan usaha warteg mulai dari menyewa tempat, membayar karyawan, atau hingga membeli kebutuhan peralatan dapur. Berikut ini estimasi biaya modal yang diperlukan untuk usaha warteg kekinian.
Sewa tempat setahun : Rp30 juta
Furniture dan peralatan memasak : Rp15 juta
Biaya lain-lain : Rp5 juta
Total : Rp50 juta
Usaha warung kekinian bisa Anda mulai dengan memiliki modal sekitar Rp60 juta. Namun, Anda juga perlu memperhatikan biaya lain-lain seperti biaya operasional tiap bulannya dan bahan makanan. Seperti yang disebutkan di atas bahwa bahan makanan untuk usaha warteg sebaiknya menggunakan bahan baku yang selalu segar, sehingga harganya pun cukup lebih mahal.
Biaya operasional : Rp10 juta
Bahan makanan : Rp30 juta
Biaya lain-lain : Rp5 juta
Total : Rp45 juta
Meskipun modal yang dikeluarkan cukup banyak, tapi keuntungan yang didapatkan dari mendirikan usaha warteg kekinian juga cukup menjanjikan. Misalnya saja dengan estimasi 50 orang yang datang dalam satu hari ke warteg kekinian Anda dengan mereka membayar makanan sekitar Rp35 ribu, maka dalam satu satu bulan atau 30 hari, Anda akan mendapatkan pendapatan kotor atau omzet sekitar Rp52,5 juta.
Perkiraan Keuntungan
Pendapatan kotor – biaya operasional bulanan
Rp52,5 juta – Rp45 juta = Rp7,5 juta
Mengetahui keuntungan yang Anda dapatkan bisa dengan cara mengurangi pendapatan kotor dengan biaya operasional bulanan yang sudah dihitung sebelumnya. Dari hasil estimasi tersebut bisa diketahui bahwa keuntungan yang bisa Anda dapatkan setiap bulannya yaitu sekitar Rp7,5 juta.
Tips Memulai Usaha Warteg Kekinian
Memulai usaha warteg memang terdengar cukup gampang-gampang susah. Selain mempersiapkan modal hingga mencari tempat yang strategis, pemasaran juga sangat perlu dilakukan. Selain melakukan pemasaran di media sosial, saat ini sudah terdapat platform yang bisa membantu mengembangkan usaha warteg kekinian Anda, misalnya saja dengan GoBiz dari Gojek.
Menggunakan GoBiz akan memudahkan pelanggan untuk memesan makanan dari warteg kekinian Anda. Selain itu, platform yang satu ini juga memudahkan pengusaha untuk mendapatkan laporan keuangan yang otomatis akan dikirimkan lewat e-mail. Banyak sekali kemudahan yang ditawarkan oleh GoBiz bukan? Jadi tidak perlu ragu lagi untuk memulai usaha warteg Anda menggunakan Gobiz ya.
Warung Dower contohnya, sebelum menggunakan GoBiz mendapatkan penjualan sekitar 10 – 20 porsi per harinya. Setelah menggunakan aplikasi GoBiz, penjualannya meningkat jadi 100 porsi per harinya. Bukan hanya itu, Warung Dower kini sudah bisa membuka satu cabang lagi.
Sumber gambar: travel.kompas.com