GoBiz logo Daftar Login

Pusat Pengetahuan

6 Tips Memulai Usaha Bubur Ayam, Modal Awal 10 Juta

Bubur ayam merupakan salah satu makanan yang mudah ditemukan di banyak tempat, khususnya pagi hari saat sarapan. Pelanggan yang banyak dan peluang usaha yang menjanjikan membuat banyak orang tertarik untuk mencoba bidang usaha yang satu ini.

Ingin usaha bubur ayam?

Jika Anda adalah salah satu orang yang berniat untuk membuka usaha bubur ayam, ketahui 6 aspek penting berikut ini sebelum memulainya.

1. Lokasi Berjualan

Saat Anda memutuskan untuk menekuni usaha bubur ayam, pastikan bahwa Anda memiliki pengetahuan tentang lokasi yang akan dijadikan tempat berjualan. Mengapa ini penting? Lokasi sebuah usaha sangat menunjang keberlangsungannya. Jika salah dalam menentukan lokasi penjualan, bukan tidak mungkin bubur ayam Anda akan sepi pembeli, yang akhirnya akan membawa Anda ke jurang kegagalan.

Meski terkesan sepele, lokasi mendirikan usaha merupakan salah satu aspek penting yang tidak boleh diabaikan. Lokasi yang strategis dapat membantu usaha bubur ayam Anda laris manis.

Lalu seperti apa lokasi yang strategis itu? Lokasi strategis adalah lokasi yang mana ada potensi besar untuk menjalankan usaha di sana. Anda bisa berjualan bubur ayam di tempat-tempat ramai, misalnya dekat sekolah, gedung perkantoran, atau di sekitar kampus. 

Jika memungkinkan, tidak ada salahnya untuk memilih lokasi berjualan di tepi jalan raya yang dilalui banyak kendaraan. Sudah menjadi hal umum, membuka sebuah usaha kuliner di jalan raya memiliki peluang keuntungan yang besar. Ini karena jalan raya adalah tempat banyak kendaraan dan orang berlalu-lalang.

Masih tentang lokasi, pastikan tempat berjualan bubur ayam dapat dan mudah dijangkau, serta terlihat dari luar. 

Jika sudah menemukan lokasi yang tepat, kini saatnya Anda memperhatikan bagaimana kebiasaan orang-orang sekitar dalam membeli makanan. Bubur ayam adalah jenis makanan yang umumnya disantap saat sarapan maupun makan siang.

Sangat jarang menemukan bubur ayam di malam hari. Meskipun ada, tapi jumlahnya tidak banyak. Dengan demikian, Anda perlu memperhatikan jam buka usaha bubur ayam. Semua tergantung pada hasil survei lokasi Anda, apakah di tempat itu lebih ramai pada jam-jam tertentu, atau sepanjang hari.

2. Cari Celah Pesaing

Bubur ayam adalah bidang usaha yang banyak dijalankan di beberapa tempat. Bahkan dalam satu kawasan, ada beberapa penjual bubur ayam yang siap didatangi pembeli. Dengan demikian, Anda perlu memperhatikan dengan benar setiap penjual bubur ayam di sekitar tempat Anda berjualan. Cari celahnya agar Anda bisa tetap didatangi pelanggan. 

Dengan menemukan celah yang dimiliki pesaing, Anda dapat menggunakannya dalam menjalankan usaha bubur ayam. Celah di sini bukan sesuatu yang bersifat negatif. Misalnya, Anda bisa menyediakan menu bubur ayam yang tidak dijual oleh kebanyakan orang. Dengan demikian, Anda memiliki peluang lebih besar untuk menarik banyak pengunjung. Ini karena pada umumnya, sebagian pelanggan lebih tertarik dengan menu-menu baru yang unik dan jarang dijumpai di kebanyakan tempat.

Yang terpenting adalah jangan menjadikan para pesaing sebagai kompetitor Anda dalam menjalankan usaha bubur ayam. Rasa kompetisi hanya akan merugikan Anda, karena bukan tidak mungkin Anda hanya akan memikirkan bagaimana cara agar dapat mengalahkan para pesaing penjual bubur ayam. Jalankan usaha bubur ayam dengan cara yang benar, tanpa menjatuhkan pesaing.

3. Variasi Menu

Menu bubur ayam memang cenderung itu-itu saja. Menjalankan usaha bubur ayam dengan menu-menu umum tidak salah, dan potensi mendapatkan keuntungan tetap ada. Namun, akan lebih baik jika Anda berani ‘tampil beda’. Maksudnya, sediakan menu-menu baru yang unik tapi tetap menggunakan sajian utama bubur ayam.

Ada banyak variasi menu unik yang bisa Anda coba jual, yang mana menu-menu ini jarang dijual oleh kebanyakan penjaja bubur ayam. Mereka enggan untuk menjualnya karena membutuhkan bahan-bahan tidak biasa dan waktu ekstra dalam proses pembuatannya. Anda bisa mengambil celah ini untuk mendatangkan banyak pembeli.

Beberapa variasi menu yang bisa Anda jajal adalah bubur ayam kuah soto, bubur ayam kuah kuning, dan bubur ayam kuah manis. Jika Anda senang  kuliner Internasional, tidak ada salahnya memadukan bubur ayam dengan kuah tomyam atau Bulgogi. Tentu saja, bubur ayam tetap harus menjadi highlight dari setiap sajiannya.

Menu-menu di atas memang terdengar aneh dan tidak biasa, tapi sudah pernah ada penjual bubur ayam yang mencobanya. Jika Anda tepat dalam meracik bumbu dan memadukan setiap bahannya, bukan tidak mungkin bubur ayam yang dijual akan laris manis, dan akan memberikan dampak positif bagi usaha bubur ayam. Pikirkan variasi menu ini dalam rencana usaha bubur ayam Anda.

4. Masalah Harga

Siapa yang tak suka menyantap bubur ayam lezat dengan harga yang terjangkau? Jika Anda sudah mendapatkan nilai plus dari variasi menu, aspek yang satu ini tidak boleh Anda lewatkan. Seperti yang disebutkan pada poin pertama, bubur ayam adalah bidang usaha kuliner yang banyak dijalankan, sehingga membutuhkan strategi khusus untuk mendapat keuntungan besar.

Dengan memasang harga yang lebih terjangkau dari para pesaing, bukan tidak mungkin usaha bubur ayam Anda akan mendapatkan banyak pelanggan baru. Tentu saja, meskipun harganya terjangkau, Anda tetap harus memperhatikan rasanya. Rasa adalah nyawa dari makanan, sehingga sekali saja pembeli mendapatkan rasa tak lezat pada makanan, ia sangat berpotensi untuk tidak kembali ke kedai Anda.

Berbicara soal harga, jika memang tidak bisa memberikan yang lebih terjangkau dari kompetitor, masukkan unsur tambahan yang menjadi daya tarik pada bubur ayam Anda.

Daya tarik itu yang akan menjadi nilai tambah pada menu yang dijual. Dengan begitu, pelanggan tidak akan merasa kecewa meskipun mengeluarkan uang lebih banyak untuk menyantap bubur ayam di tempat Anda.

Masalah harga memang terkadang membuat pelanggan bisa dengan mudah pindah ke lain tempat. Untuk mengakalinya, Anda bisa membuat promo-promo menarik. Misalnya, Buy 2 Get 1 pada weekend.

Menjalankan usaha bubur ayam tidak melulu harus menggunakan cara tradisional. Berikan potongan harga untuk pelanggan setia, namun tidak sampai menyebabkan kerugian.

5. Kualitas Bubur Ayam

Dengan banyaknya pesaing, Anda diharuskan untuk menjaga kualitas bubur ayam yang dijual. Banyak pelanggan sangat memperhatikan tentang kebersihan dan cara mengolah bubur ayam. Jangan sampai, proses pembuatan yang dilakukan di tempat kurang bersih membuat pelanggan Anda tidak mau kembali. 

Masalah yang satu ini menjadi urusan vital, terutama sesudah banyaknya penyakit yang muncul karena faktor kebersihan. Anda bisa memilih lokasi berjualan yang telah memiliki saluran untuk limbah, sehingga tidak menyebabkan kotoran yang menumpuk. Pembeli juga akan hilang selera makan jika melihat lokasi berjualan Anda tidak bersih.

6. Modal yang Cukup

Dalam memulai sebuah usaha, tentu dibutuhkan modal untuk menjalankannya, termasuk usaha bubur ayam. Modal yang disiapkan untuk membeli beberapa perlengkapan seperti tenda (jika diperlukan), gerobak atau etalase, panci besar, peralatan makan, serta meja dan kursi. Rincian modal tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:

Tenda: Rp300 ribu

Etalase atau gerobak: Rp3 juta

Perlengkapan bubur: Rp500 ribu (panci besar, pengaduk, toples, dan wadah untuk saus)

Peralatan makan: Rp300 ribu (mangkuk, sendok, dan garpu)

Meja dan kursi: Rp500 ribu

Bahan baku 30 hari: Rp6 juta (beras, daging ayam, telur, sayuran, dan bumbu-bumbu)

Total: Rp10,6 juta

Dengan modal awal Rp10 juta, Anda sudah dapat memulai usaha bubur ayam. Nominal tersebut tidak termasuk penggunaan listrik, dengan asumsi waktu berjualan pagi atau siang hari.

Tips Sukses Memulai Usaha Bubur Ayam

Untuk mendapatkan sebuah kesuksesan dari usaha bubur ayam, Anda perlu menjaga kualitas dan rasa. Dengan demikian, peluang untuk mendapatkan keuntungan semakin besar. Manajemen yang baik juga sangat diperlukan. Meski pun berskala kecil, perlu sebuah tata kelola dalam menjalankan sebuah usaha bubur ayam. 

Jika mampu berkembang besar, bukan tidak mungkin Anda membutuhkan inovasi-inovasi baru seperti layanan pesan antar, membuat laporan keuangan berkala, dan mengadakan promo-promo menarik. Saat ini, sudah banyak platform Online yang dapat membantu Anda dalam urusan-urusan tersebut. Gobiz dari Gojek adalah salah satunya.

Gobiz sangat membantu dalam urusan manajemen sebuah usaha makanan, termasuk bubur ayam. Ada banyak kemudahan yang bisa Anda dapat dari aplikasi ini. Diantaranya adalah update stok makanan yang masih tersedia dan yang telah habis, pengaturan jam buka-tutup tempat makan, serta laporan keuangan harian secara transparan yang dikirimkan melalui e-mail. 

Pak Agus misalnya, owner Bubur Ayam Barito, telah merasakan manfaat dari Gobiz. Dengan memakai aplikasi Gobiz, seluruh pelanggannya yang tersebar di DKI Jakarta bisa tetap merasakan kenikmatan bubur ayam tanpa harus datang ke lokasi tempat makan.

Jadi, kapan Anda akan memulai usaha bubur ayam dengan menggunakan Gobiz?

Sumber gambar: endeus.tv

Apakah artikel ini bermanfaat?

Read more about:

Artikel Terkait

Pelaku Usaha Kuliner Wajib Gunakan Bahan Dasar Makanan yang Aman dan Berkualitas, Bagi yang Melanggar Ada Hukumannya!

Memastikan keamanan bahan makanan (food safety) merupakan salah satu kunci dalam meraih selengkapnya

Tips Menjadi UMKM yang Cakap Digital dan Paham Pelindungan Data Pribadi

Halo, teman-teman Mitra Usaha! Kalian tau gak sih, angka jumlah pengguna internet di selengkapnya