GoBiz logo Daftar Login

Pusat Pengetahuan

4 Tahap Siklus Hidup Produk dalam Pemasaran Penjualan

4 Tahap Siklus Hidup Produk dalam Pemasaran Penjualan – Seperti halnya makhluk hidup, dalam pemasaran dan penjualan ternyata ada juga yang namanya siklus hidup produk.

Salah satu elemen kecil, tetapi penting dalam menjalankan usaha yang juga perlu Anda ketahui. Mengetahui siklus hidup produk dapat membantu Anda untuk menerapkan strategi pemasaran yang tepat. Berikut penjelasan selengkapnya.

Definisi Siklus Hidup Produk

Jadi, apa sebenarnya siklus hidup produk itu? Berbagai jenis produk yang ada, entah itu berupa makanan, minuman, pakaian, bahkan barang elektronik sekalipun, semuanya memiliki siklus hidup. Siklus ini melingkupi usia kualitas, ketahanan, dan fungsi dari suatu produk.

Mengetahui siklus produk Anda dapat menentukan bagaimana cara Anda akan memproduksi, menyimpan, hingga menjual produk tersebut nantinya.

Baca juga: Bagaimana Peluang Produk Masyarakat Menembus Pasar Internasional?

Siklus ini tidak hanya dimulai dari saat diproduksi atau dibeli. Siklus hidup sebuah produk justru dimulai semenjak produk tersebut pertama kali dikenal, sampai saat di mana produk tersebut sudah tidak lagi dibutuhkan atau fungsinya sudah tergantikan oleh produk lain yang jauh lebih baik.


4 Tahapan Siklus Hidup Produk

Bagaimana peluang produk masyarakat menembus pasar internasional - siklus hidup produk

Seperti yang sudah disebutkan di atas, siklus hidup sebuah produk memiliki tahapannya. Ada empat tahapan yang wajib Anda ketahui di sini.

Dari tahapan-tahapan berikut, Anda bisa menelaah dan mempertimbangkan soal strategi pemasaran penjualan seperti apa yang hendak diterapkan. Berikut uraiannya.

1. Tahap perkenalan

Pada tahap ini, produk baru dirancang, kemudian diproduksi serta dipasarkan secara besar-besaran.  Di tahap inilah siklus hidup produk dimulai. Ini bisa dianggap sebagai momen “kelahiran” produk itu sendiri. Jadi, produk masih benar-benar baru dan belum sepenuhnya dikenali oleh pasar.

Strategi yang dibutuhkan dalam tahap ini adalah bagaimana memperkenalkan produk ke pasar. Perlu dipikirkan juga cara-cara menunjukkan nilai dan fungsi dari sebuah produk dengan tujuan menarik konsumen untuk membeli. 

Oleh karena itu, tahapan ini dikenal dengan tahapan yang membutuhkan cukup banyak biaya. Tidak hanya biaya produksi, tetapi juga biaya pemasaran untuk meningkatkan angka penjualan. Keuntungan yang diperoleh pun bisa jadi masih rendah dan jauh dari target.

Baca juga: 7 Strategi Pemasaran Produk Makanan untuk Menarik Banyak Pelanggan

2. Tahap pertumbuhan

Tahap berikutnya akan menunjukkan bagaimana perkembangan produk tersebut. Bagaimana pasar merespon hadirnya produk ini, serta bagaimana angka penjualannya. Apakah menguntungkan atau tidak.

Jika tingkat penjualan rendah, sudah dapat dipastikan tidak terjadi pertumbuhan seperti yang diinginkan.

Sebaliknya, jika terjadi peningkatan permintaan dan keuntungan juga konsisten meningkat, maka itu tandanya minat konsumen juga tinggi terhadap produk tersebut.

Sampai pada titik ini, Anda bisa mulai mengurangi upaya promosi secara bertahap dan berfokus pada peningkatan kualitas produk serta pelayanan pada konsumen.

Namun, jangan lengah, ya! Pada tahapan ini juga biasanya mulai muncul masalah-masalah lain. Terutama persaingan dengan kompetitor di pasar yang sama. Strategi untuk memberikan nilai tambah pada produk juga jadi fokus Anda demi menjadi lebih unggul dari pesaing Anda.

3. Tahap kedewasaan

Tahapan yang ketiga ini menandakan bahwa produk sudah berada pada siklus yang stabil dari segi penjualan, keuntungan, kualitas, bahkan persaingan dengan kompetitor.

Namun, justru pada tahap inilah Anda harus kembali memperkuat upaya-upaya promosi Anda. Tujuannya untuk memperluas pasar dan memperkuat eksistensi usaha Anda.

Saat di mana siklus hidup produk sudah mulai stabil, di saat yang sama akan mulai bermuncul pesaing-pesaing baru yang hadir dengan produk serupa, tetapi lebih baik atau lebih murah.

Strategi yang bisa Anda ambil adalah meningkatkan fitur, kualitas, atau menghadirkan produk versi upgrade. Opsi lainnya yang bisa saja terjadi adalah menurunkan harga untuk memaksimalkan target penjualan.

Baca juga: 7 Cara Branding Produk untuk UMKM, Pemula Wajib Tahu!

4. Tahap kemunduran

Pada tahapan terakhir ini, sebuah produk mulai dianggap “menua.” Ini karena fungsinya yang sudah tidak lagi relevan dengan kebutuhan konsumen, atau hadirnya produk lain yang jauh lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan konsumen yang berubah-ubah.

Di tahap ini akan terjadi penurunan permintaan, angka penjualan, dan keuntungan juga berkurang.

Jika sudah di tahapan ini, maka Anda harus bersiap dengan manajemen produk untuk mengawasi siklus produk. Termasuk juga memprediksi ke mana arah pasar bergerak untuk memodifikasi atau menghadirkan inovasi yang lebih sesuai dengan kebutuhan pasar.

Kesimpulannya, dalam membangun usaha, sebaiknya dibarengi dengan mata yang jeli melihat perubahan pasar dan perilaku konsumen. Kemampuan ini bisa membantu Anda lebih pintar dalam berstrategi di setiap tahapan siklus hidup produk.

Berikutnya, jangan lupa untuk daftar GoBiz, aplikasi usaha dengan beragam solusi yang bisa membantu Anda untuk menjangkau lebih banyak pelanggan lewat GoFood, menyediakan ragam pembayaran seperti GoPay, atau mencatat transaksi penjualan dengan GoKasir.

Dengan demikian, Anda bisa menjalani usaha dengan lebih maksimal lagi. Yuk, klik di sini untuk coba sekarang!

Apakah artikel ini bermanfaat?

Read more about:

Artikel Terkait

Pelaku Usaha Kuliner Wajib Gunakan Bahan Dasar Makanan yang Aman dan Berkualitas, Bagi yang Melanggar Ada Hukumannya!

Memastikan keamanan bahan makanan (food safety) merupakan salah satu kunci dalam meraih selengkapnya

Tips Menjadi UMKM yang Cakap Digital dan Paham Pelindungan Data Pribadi

Halo, teman-teman Mitra Usaha! Kalian tau gak sih, angka jumlah pengguna internet di selengkapnya