GoBiz logo Daftar Login

Pusat Pengetahuan

Laporan Keuangan adalah: Pengertian, Contoh, dan Cara Gampang Membuatnya

Menyusun laporan keuangan adalah sebuah keharusan bagi pemilik usaha. Tanpa adanya laporan keuangan, akan sulit untuk memantau kondisi finansial usaha. Maka, tidak mengherankan jika dalam kebanyakan tips bisnis, pemilik usaha disarankan untuk disiplin membuat laporan finansial.

Keuangan adalah bagian paling krusial ketika menjalankan sebuah usaha. Kondisi keuangan adalah salah satu tolok ukur untuk menentukan apakah suatu usaha berkembang atau justru jalan di tempat. Dari situ, pemilik usaha bisa mengatur kembali strategi yang sudah berjalan atau merancang strategi baru.

Namun, kebanyakan pemilik usaha masih awam soal laporan finansial. Alhasil, mereka pun menyusun laporan keuangan, tapi tidak terinci dengan jelas. Bahkan ada juga yang tidak menyusun laporan finansial karena merasa kurang perlu. Nah, agar Anda bisa selalu memantau kondisi finansial usaha, yuk simak ulasan seputar laporan keuangan berikut!


Pengertian Laporan Keuangan adalah Sebagai Berikut

aplikasi catatan penjualan - laporan keuangan adalah
(Image Source: Freepik)

Laporan keuangan adalah sebuah laporan yang memuat seluruh transaksi keuangan dalam satu periode waktu tertentu. Periode pencatatan transaksi yang akan perusahaan laporkan menyesuaikan kebutuhan usaha. Namun, biasanya kegiatan usaha menyusun laporan finansial menjelang akhir tahun. Ada juga yang menyusun laporannya tiap bulan dan kemudian membuat ringkasannya kembali pada akhir tahun.

Transaksi yang harus ada dalam laporan finansial adalah semua jenis transaksi, asal memiliki nilai ekonomi. Dengan kata lain, tidak hanya transaksi pembelian saja, tapi juga transaksi penjualan. Ini karena saat terjadi penjualan barang, bisnis akan mendapat pemasukan. Intinya, semua hal yang memengaruhi kondisi finansial usaha harus Anda catat dalam laporan finansial.

Pemilik usaha yang rutin menyusun laporan finansial akan mudah memahami kondisi keuangan usahanya. Ia bisa langsung tahu jika bisnisnya untung atau justru sedang merugi. Dengan begitu, ia pun bisa segera melakukan perbaikan atau peningkatan.

Selain itu, laporan finansial adalah sebuah bentuk pertanggungjawaban kepada investor atau pemberi modal. Dengan adanya laporan finansial, investor bisa menilai performa dari bisnis yang mereka beri suntikan dana. Ini akan memudahkan investor dalam mengambil keputusan untuk melanjutkan investasinya atau justru menyelesaikan kerja sama.

Jadi, bisa kita simpulkan bahwa laporan finansial adalah suatu hal yang penting bagi bisnis. Disiplin melaporkan kondisi keuangan akan membantu pemilik usaha untuk memahami kondisi finansial usahanya. Dengan begitu, pemilik usaha pun bisa mengambil berbagai keputusan bisnis lebih cepat, misalnya keputusan untuk melakukan ekspansi atau menambah jenis produk yang ia tawarkan.


Jenis Laporan Keuangan

Cetak struk - Laporan Keuangan Adalah
(Image Source: Freepik)

Laporan keuangan adalah sebuah catatan finansial yang terperinci. Informasi yang ada di dalamnya mencakup banyak hal, mulai dari pergerakan modal hingga laba rugi usaha. Jika melihat PSAK atau Pedoman Standar Akuntansi Keuangan, sebuah laporan keuangan harus memuat lima jenis laporan, yaitu sebagai berikut:

1. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang menampilkan hasil usaha dalam satu periode pencatatan. Dalam laporan laba rugi, terdapat informasi mengenai transaksi masuk sekaligus transaksi keluar secara detail. Jadi, bisa langsung terlihat aliran keluar-masuknya uang, termasuk beban apa saja yang sedang pengusaha tanggung (misalnya utang kepada supplier atau pembayaran gaji kepada karyawan yang belum diselesaikan).

Laporan laba rugi perlu agar pemilik usaha bisa segera tahu kondisi finansial bisnisnya, sedang untung atau justru merugi pada periode waktu tertentu. Contohnya, toko kelontong milik Pak Fajar ternyata merugi pada bulan Juli 2022 karena lebih banyak beban yang harus ia penuhi dibandingkan dengan uang yang masuk dari penjualan di toko.

Baca juga: Cara Menghitung Laba Rugi, Mudah dan Penting Dilakukan

Melihat formatnya, laporan laba rugi terbagi menjadi dua jenis, yaitu single step (tunggal) dan multiple step (ganda). Jenis single step berarti hanya menampilkan satu jenis pendapatan dan beban tanpa menampilkan kategori yang spesifik dan detail. Single step cocok untuk usaha yang baru mulai karena pos-pos pendapatan dan pengeluarannya tidak terlalu kompleks.

Sedangkan jenis multiple menampilkan beberapa kategori pendapatan dan pemasukan. Misalnya, pendapatan dibagi menjadi pendapatan operasional dan non-operasional. Kalau misal Anda berjualan sembako di pasar, pendapatan operasional berarti hasil jualan, sedangkan pendapatan non-operasional bisa berupa bunga deposito dari keuntungan yang perusahaan investasikan ke bank.

2. Laporan Arus Kas

Selain laporan keuangan neraca, ada pula laporan arus kas. Ini adalah jenis laporan finansial yang menampilkan kondisi kas usaha. Jadi, ketika ada perubahan terhadap kas usaha, misalnya ketika kas mendapat pemasukan atau justru berkurang karena harus membayar kewajiban tertentu, akan muncul dalam laporan arus kas ini.

Tujuan dari laporan finansial ini adalah untuk mengetahui kondisi kas usaha. Selain itu, dari laporan arus kas, pemilik usaha bisa memprediksi perputaran uang mereka di masa mendatang. Ini karena biasanya aliran uang yang keluar-masuk kas tiap bulannya tidak akan jauh berbeda.

Baca juga: Cara Membaca Laporan Keuangan Neraca dan Bedanya dari Laporan Arus Kas

3. Laporan Perubahan Modal

Seperti namanya, laporan perubahan modal berisi informasi mengenai perubahan modal. Jenis laporan yang satu ini lebih umum ditemukan pada perusahaan besar, terutama perusahaan yang mendapat dukungan modal dari banyak pihak. Laporan perubahan modal menjadi bentuk pertanggungjawaban perusahaan atas modal yang sudah mereka berikan.

Namun, tak ada salahnya sama sekali kalau kegiatan usaha kecil dan menengah juga membuat laporan perubahan modal. Selain untuk membiasakan diri, membuat laporan finansial ini juga akan membantu Anda mengukur pertumbuhan usaha, apakah modal yang Anda gunakan memberikan hasil sesuai ekspektasi atau justru sebaliknya.

Baca juga: 5 Tips Aman Mengajukan Pinjaman Modal Usaha secara Online

4. Laporan Neraca

Berikutnya ada laporan neraca atau balance. Laporan finansial jenis ini memuat informasi tentang akun-akun aktiva (pendapatan) dan juga kewajiban perusahaan. Pencatatan neraca biasanya dalam rentang waktu satu tahun (satu periode pembukuan). Namun, hal ini tentu menyesuaikan kebijakan dan kebutuhan perusahaan.

Secara garis besar, laporan neraca merupakan gabungan dari semua jenis laporan finansial yang perusahaan miliki. Maka dari itu, durasi pencatatannya cukup lama. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa laporan neraca amat penting bagi sebuah usaha. Sebab, laporan neraca memuat seluruh informasi yang berhubungan dengan finansial bisnis.

Baca juga: Laporan Neraca Keuangan adalah: Manfaat, Bentuk, Cara Membaca

5. Catatan Laporan Keuangan

Catatan laporan keuangan adalah catatan tambahan yang masih berkaitan dengan kondisi keuangan usaha. Sifatnya tidak wajib, tapi bisa mendukung laporan finansial. Biasanya, catatan ini akan muncul jika terdapat suatu informasi yang tidak tercantum pada empat laporan di atas atau kalau ada informasi tambahan yang mendadak muncul, tapi penting. Catatan laporan finansial akan membantu pemilik usaha untuk mengetahui adanya penyimpangan.

Baca juga: Format Laporan Keuangan: Komponen Penting dan Cara Membuatnya


Cara Membuat Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah
(Image Source: Freepik)

Dalam menjalankan kegiatan usaha, laporan finansial adalah hal penting. Namun, sayangnya bagi kebanyakan pemilik bisnis kecil atau mereka yang baru merintis bisnis sendiri, laporan keuangan adalah suatu hal yang asing. Terbukti, masih banyak yang belum mengerti cara buat laporan finansial secara tepat dan rinci.

Jangan bingung, menyusun laporan finansial adalah suatu hal yang bisa Anda pelajari. Bahkan Anda bisa membuat dengan format sederhana yang mudah diikuti. Untuk langkah-langkah membuat laporan keuangan adalah sebagai berikut, mari simak bersama!

1. Catat transaksi pada jurnal

Hal pertama yang harus Anda lakukan ketika membuat laporan finansial adalah mengumpulkan transaksi dan mencatatnya pada jurnal. Transaksi yang dimaksud di sini adalah seluruh transaksi keuangan yang perusahaan lakukan dalam satu siklus akuntansi.

Agar lebih mudah, siapkan semua bukti transaksi yang Anda butuhkan. Biasakan untuk selalu menyimpan bukti transaksi agar seluruh informasi dalam laporan finansial tetap akurat. Bukti transaksi bisa berupa kuitansi, faktur, hingga nota.

2. Masukkan dalam buku besar

Jika semua transaksi sudah tercatat dalam jurnal, hal yang harus Anda lakukan selanjutnya adalah memasukkan jurnal ke dalam buku besar. Nah, buku besar adalah rincian dari seluruh akun yang ada, mulai dari kategori harta, utang, hingga beban. Lakukan pengecekan ulang agar tidak ada informasi yang bertentangan antara jurnal dan buku besar.

3. Susun neraca saldo

Langkah selanjutnya dalam membuat laporan keuangan adalah menyusun neraca saldo. Apa itu neraca saldo? Ini merupakan sebuah daftar yang berisi akun-akun dari buku besar, tetapi disertai dengan rincian mengenai saldo debit dan saldo kredit. Setelah itu, akun-akun yang ada Anda kelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu aktiva (aset) atau pasiva (beban).

4. Buat jurnal penyesuaian

Selesai menyusun neraca saldo, Anda mungkin akan menemukan transaksi yang masih belum tercatat. Misalnya, transaksi yang terjadi setelah laporan finansial selesai dibuat atau ketika ada informasi yang tidak sesuai dengan kondisi finansial sesungguhnya. Lalu, apa yang harus dilakukan?

Jawabannya adalah jurnal penyesuaian. Lewat jurnal penyesuaian, Anda bisa menyesuaikan laporan keuangan dengan kondisi finansial terkini. Nah, agar informasi pada jurnal penyesuaian ini akurat, kumpulkan seluruh data yang Anda perlukan.

Dengan membuat jurnal penyesuaian, laporan finansial yang Anda susun akan menampilkan informasi akurat karena benar-benar menggambarkan kondisi finansial sesungguhnya. Ini akan memudahkan Anda dalam mengambil keputusan terkait langkah yang perlu Anda ambil selanjutnya.

5. Susun neraca lajur

Agar pembuatan laporan keuangan lebih mudah, jangan lupa untuk menyusun neraca lajur. Untuk menyusun neraca lajur, Anda bisa mulai dari neraca saldo. Setelah itu, informasi tersebut dicocokkan dengan informasi tambahan yang tercantum pada jurnal penyesuaian.

Langkah ini akan memudahkan Anda melihat perbedaan saldo sebelum dan sesudah disesuaikan dengan informasi dari jurnal penyesuaian. Hasil akhirnya adalah saldo yang nantinya dilaporkan melalui laporan finansial laba rugi

6. Buat laporan keuangan

Dari neraca lajur, Anda bisa langsung menyusun laporan finansial. Seluruh informasi yang ada pada neraca lajur Anda salin dengan format laporan finansial standar. Ini karena neraca lajur ibarat tahap akhir pencatatan keuangan yang belum Anda poles untuk kebutuhan pelaporan finansial. Terlebih, neraca lajur juga sudah mencakup saldo dari laporan laba rugi hingga neraca.

Agar lebih mudah, Anda bisa memanfaatkan aplikasi pencatatan keuangan usaha. Dengan memanfaatkan aplikasi, Anda tidak perlu susah-susah mencari bukti transaksi. Sebab, seluruh transaksi telah tercatat dalam sistem yang aplikasi miliki. Jadi, tidak ada lagi yang namanya kasus bukti transaksi hilang atau rusak, semuanya sudah terekam secara otomatis dalam sistem.

Bagi Anda pemilik toko atau tempat makan bisa menggunakan aplikasi kasir gratis dari GoKasir. Lewat aplikasi ini, seluruh transaksi penjualan akan terekam dalam sistem secara otomatis. Bahkan sistem tidak hanya mencatat transaksi yang konsumen lakukan di toko, tapi juga transaksi dengan supplier dan bahkan transaksi pemenuhan kewajiban, seperti membayar tagihan listrik atau kebutuhan melunasi sewa tempat. Tak perlu lagi catat transaksi manual!

Baca juga: Manfaat Pakai Aplikasi UMKM dari Handphone, Bisa Tingkatkan Penjualan!

7. Jangan lupa jurnal penutupan

Langkah selanjutnya dalam menyusun laporan finansial adalah menyusun jurnal penutupan. Jurnal penutupan disusun berdasarkan laporan rekening sementara ke rekening laba rugi. Dari laporan sementara laba rugi, susunlah sesuai dengan jurnal penyesuaian. Jika memang tidak terdapat perubahan atau penyesuaian, Anda bisa langsung mencatatnya ke buku besar.

8. Cek keseimbangan dengan neraca saldo

Hal terakhir yang harus Anda lakukan dalam membuat laporan finansial adalah menyusun neraca saldo. Bagian ini penting untuk memastikan keseimbangan antara saldo debit dengan saldo kredit pada rekening yang masih terbuka. Ingat, bukan rekening yang telah Anda tutup.

Ini karena saldo akan kembali nol setelah Anda membuat jurnal penutupan. Hanya akun-akun riil yang perlu Anda masukkan ke dalam neraca saldo. Akun riil adalah akun-akun yang nantinya Anda tampilkan dalam laporan neraca, seperti harta, utang, dan juga modal.

Baca juga: Penjelasan Lengkap tentang Laporan Posisi Keuangan


Contoh Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah suatu hal yang wajib dalam menjalankan kegiatan usaha. Tanpa adanya laporan finansial, mustahil pemilik usaha bisa mengetahui kondisi keuangan dari usaha yang sedang berjalan.

Sebenarnya, untuk sebuah bisnis yang baru, laporan keuangan bisa dibuat sederhana dan ringkas. Sebab, akun-akun yang ada masih belum sekompleks perusahaan besar. Jika Anda berada dalam posisi ini, menyusun laporan finansial bisa Anda mulai dengan mencatat seluruh pemasukan dan pengeluaran. Kemudian, kelompokkan dalam kategori tertentu agar mudah dibaca dan dilacak jika memang ada informasi yang kurang tepat.

Baca juga: Contoh Laporan Sederhana untuk UKM

Selanjutnya, Anda bisa membuat laporan neraca sederhana. Agar tidak terlalu memusingkan, buatlah neraca tiap bulan. Kemudian, neraca per bulan tersebut Anda gabungkan hingga menjadi neraca tahunan. Berikut adalah contoh laporan neraca sederhana:

laporan keuangan adalah

Laporan keuangan Anda tidak perlu rumit dan kompleks menggunakan bahasa yang susah orang pahami. Sebaik-baiknya laporan keuangan adalah laporan finansial yang bisa Anda pahami dan memang benar-benar menampilkan informasi sesuai dengan situasi serta kondisi sesungguhnya.

Tak ada salahnya juga untuk memanfaatkan bantuan teknologi seperti aplikasi atau software akuntansi yang memudahkan Anda dalam melakukan pembukuan. Hal ini jauh lebih baik daripada melakukan pencatatan manual yang bisa menimbulkan human error karena kurang teliti atau salah meng-input transaksi.


Jadi, bisa kita simpulkan bahwa laporan finansial adalah jenis laporan yang menampilkan kondisi finansial suatu usaha. Dari sebuah laporan finansial, pemilik usaha akan lebih mudah mengambil keputusan terkait bisnisnya, misalnya ingin melakukan ekspansi atau ketika ingin menerapkan strategi promosi baru. Laporan keuangan juga bisa menjadi bentuk pertanggungjawaban kepada investor.

Untuk memudahkan Anda dalam membuat laporan finansial, gunakan aplikasi kasir gratis, GoKasir. Dengan GoKasir, seluruh transaksi keuangan akan tercatat secara otomatis dalam sistem sehingga Anda tak perlu lagi mencatat bukti transaksi secara manual. Menariknya lagi, transaksi yang tercatat dalam sistem bukan cuma transaksi penjualan dengan pelanggan, tapi juga transaksi keuangan dengan supplier pemasok bahan baku hingga transaksi pelunasan tagihan seperti bayar PLN atau bayar air.

Ingat, menyusun laporan keuangan adalah hal penting saat sedang menjalankan usaha, jadi jangan sampai terlewat, ya! Gunakan aplikasi kasir gratis GoKasir agar proses pencatatan laporan menjadi lebih mudah dan simpel.

aplikasi kasir android gratis

Apakah artikel ini bermanfaat?

Read more about:

Artikel Terkait

Pelaku Usaha Kuliner Wajib Gunakan Bahan Dasar Makanan yang Aman dan Berkualitas, Bagi yang Melanggar Ada Hukumannya!

Memastikan keamanan bahan makanan (food safety) merupakan salah satu kunci dalam meraih selengkapnya

Tips Menjadi UMKM yang Cakap Digital dan Paham Pelindungan Data Pribadi

Halo, teman-teman Mitra Usaha! Kalian tau gak sih, angka jumlah pengguna internet di selengkapnya