GoBiz logo Daftar Login

Pusat Pengetahuan

Proyeksi Laba Rugi adalah Kunci Kinerja Usaha, Ini Cara Membuatnya

Proyeksi Laba Rugi adalah Kunci Kinerja Usaha, Ini Cara Membuatnya – Ada banyak hal penting yang harus Anda ketahui saat menjalankan usaha. Tidak hanya sebatas produk, jual, dan untung.

Salah satu yang juga perlu Anda kenali adalah proyeksi laba rugi. Laba rugi adalah kunci untuk memantau kondisi serta kinerja usaha Anda, terutama dari segi keuangan. Ini penjelasan selengkapnya. 

Laba Rugi adalah …

keuangan - finansial bisnis - Tujuan Pengelolaan Keuangan adalah

Pada dasarnya, proyeksi laba rugi adalah sebuah laporan keuangan. Laporan ini memuat informasi utama seputar neraca keuangan, arus kas, perubahan dalam modal, serta laba rugi itu sendiri.

Ringkasnya, laporan ini yang akan memberitahu Anda apakah usaha Anda mendapat untung atau justru sedang buntung.

Tidak hanya itu, proyeksi laba rugi adalah laporan yang juga dapat dimanfaatkan untuk melakukan pelaporan pajak. Misalnya usaha ternyata sedang merugi di bulan tersebut, Anda bisa mempersiapkan beberapa solusi untuk memperbaiki penjualan di bulan berikutnya dengan mengacu pada laporan tersebut.

Dengan kata lain, laporan ini juga bisa jadi patokan pertumbuhan usaha Anda.


Cara Menghitung Proyeksi Laba Rugi

pembukuan adalah - Proyeksi Laba Rugi adalah

Untuk menghitung proyeksi laba rugi, setidaknya ada tiga cara yang bisa diterapkan. Berikut uraiannya.

1. Menghitung laba rugi 1 jenis produk

Perhitungan proyeksi ini digunakan jika Anda menjual satu jenis produk saja. Sebagai contoh Anda menjual tote bag belanja seharga Rp35.000 per buah. Sementara modal produksi per tote bag hanya Rp20.000 saja. Jadi, perhitungan laba rugi adalah sebagai berikut:

No.UraianJumlah (buah)HargaTotal
1.Penjualan100Rp35.000Rp3.500.000
2.Pembelian80Rp20.000Rp1.600.000
3.Laba kotor(Rp3.500.000 – Rp1.600.000)Rp1.900.000
4.Biaya jual(10% x Total Pembelian)Rp160.000
5.Biaya administrasi(10% x Laba kotor)Rp190.000
6.Laba bersih(Laba kotor – biaya-biaya)Rp1.550.000

2. Menghitung laba rugi lebih dari 1 jenis produk

Untuk Anda yang menjual lebih dari satu jenis produk, cara menghitung laba rugi sedikit berbeda. Semisal Anda menjual tote bag belanja dengan tiga ukuran berbeda. 

  • Tote bag ukuran S; harga produksi Rp20.000 dan harga jualnya Rp35.000
  • Tote bag ukuran M; harga produksi Rp30.000 dan harga jualnya Rp50.000
  • Tote bag ukuran L; harga produksi Rp40.000 dan harga jualnya Rp70.000

Dengan demikian, begini perhitungan laba ruginya:

No.UraianJumlah (buah)HargaTotal
1.Penjualan totebag S50Rp35.000Rp1.750.000
2.Penjualan totebag M50Rp50.000Rp2.500.000
3.Penjualan totebag L50Rp70.000Rp3.500.000
4.Total penjualanRp7.750.000
5.Pembelian totebag S40Rp20.000Rp 800.000
6.Pembelian totebag M40Rp30.000Rp1.200.000
7.Pembelian totebag L40Rp40.000Rp1.600.000
8.Total pembelianRp3.600.000
9.Laba kotor(Rp7.750.000 – Rp3.600.000)Rp4.150.000
10.Biaya jual(10% x Total Pembelian)Rp360.000
11.Biaya administrasi(10% x Laba kotor)Rp415.000
12.Laba bersih(Laba kotor – biaya-biaya)Rp3.375.000

6 Elemen Penting dalam Laporan Laba Rugi

mengelola usaha online dari rumah - contoh company profile

Karena proyeksi laba rugi adalah perhitungan yang membutuhkan akurasi, ada beberapa elemen yang harus Anda perhatikan di sini. Elemen yang informasinya harus dimasukkan dengan benar untuk mendapat perhitungan yang benar pula.

1. Penjualan bersih

Penjualan atau pendapatan bersih ini mengacu pada perolehan dari operasional usaha Anda. Untuk menghitungnya, Anda dapat mengurangi total pendapatan bersih dengan diskon, return, serta biaya-biaya lainnya.

2. HPP

Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah nominal yang dibayarkan oleh usaha Anda untuk memproduksi atau membeli stok barang yang hendak dijual kembali. 

3. Laba kotor

Laba kotor ini dapat Anda peroleh dengan mengurangi total penjualan bersih dengan HPP. Laba kotor sering dijadikan tolok ukur untuk menurunkan atau menaikkan HPP.

4. Biaya operasional

Jangan lupa juga untuk menyertakan biaya operasional. Biaya ini mencakup semua biaya yang dibutuhkan dalam proses menjalan usaha. Bisa Anda buat dalam daftar/tabel untuk merinci biaya-biaya tersebut.

5. Pendapatan lainnya

Selain dari penjualan utama, periksa sumber pendapatan lainnya juga. Misalnya keuntungan dari investasi usaha atau penjualan aset usaha.

6. Laba bersih

Terakhir, laba bersih adalah nominal yang didapatkan dengan mengurangi laba kotor dengan biaya-biaya lainnya.

Memang, membuat proyeksi laba rugi adalah pekerjaan yang terkesan sulit, tapi sebenarnya bisa dipermudah, lho!. Salah satunya dengan memanfaatkan aplikasi kasir gratis seperti GoKasir.

Setiap transaksi jual-beli sudah terdata oleh sistem dan bisa Anda dapatkan laporannya kapan saja. Tentu ini dapat mempermudah dalam menyusun laporan keuangan secara keseluruhan bukan?

Ingin tahu lebih lanjut bagaimana GoKasir bisa membantu Anda memperlancar usaha dan mengetahui proyeksi labar rubi? Yuk, klik banner di bawah ini.

Yuk, pakai GoKasir dari GoBiz sekarang! (1)

Apakah artikel ini bermanfaat?

Read more about:

Artikel Terkait

Pelaku Usaha Kuliner Wajib Gunakan Bahan Dasar Makanan yang Aman dan Berkualitas, Bagi yang Melanggar Ada Hukumannya!

Memastikan keamanan bahan makanan (food safety) merupakan salah satu kunci dalam meraih selengkapnya

Tips Menjadi UMKM yang Cakap Digital dan Paham Pelindungan Data Pribadi

Halo, teman-teman Mitra Usaha! Kalian tau gak sih, angka jumlah pengguna internet di selengkapnya