GoBiz logo Daftar Login

Pusat Pengetahuan

Kiat Sukses Klinik Holistik DOA: Usaha Dengan Semangat Bantu Sesama

Klinik Holistik DOA – Saat sedang sakit, yang pertama terbersit di kepala adalah pasti cek ke dokter dan minta resepkan berbagai obat yang dapat membantu penyembuhannya. Tapi, terkadang ke pengobatan medis bukanlah hal yang Anda cari, entah karena tidak ingin terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan, atau memiliki trauma yang sulit untuk dihilangkan.

Jika sudah begini, pengobatan alternatif jadi solusinya. 

Pengobatan alternatif yang tersedia di Indonesia pun banyak ragamnya, dengan berbagai metode seperti penyaluran energi, metode konvensional, dan metode alami.

Salah satu pengobatan alternatif yang paling populer adalah akupunktur.

Akupunktur sendiri sudah ada sejak 5000 tahun yang lalu di Tiongkok, berasal dari bahasa Latin Acus dan Punctura yang berarti jarum dan tusuk. Berbagai organisasi kesehatan dunia seperti WHO (World Health Organization), NCCAM (National Center for Complementary and Integrative Health), AMA (American Medical Association), dan NIH (National Institutes of Health), juga telah memberikan persetujuan umum bahwa akupunktur adalah praktek pengobatan alternatif yang aman jika dilakukan oleh praktisi yang profesional dan terlatih.

Di Indonesia sendiri banyak sekali klinik pengobatan alternatif yang menawarkan pengobatan akupunktur, tak terkecuali Klinik Holistik DOA.

Klinik Holistik DOA sendiri dipegang langsung oleh Dr. Dita dan Dr. Nesya. Dibantu oleh beberapa Dokter lain, Klinik Holistik DOA sukses membantu penyembuhan banyak pasien dan dapat mengembangkan bisnisnya di bidang pengobatan alternatif.

Mau tau bagaimana perjalanan Klinik Holistik DOA hingga seperti sekarang? Ayo, baca ceritanya dengan seksama ya, siapa tau Anda jadi tertarik untuk berkecimpung di dunia pengobatan alternatif untuk jadi pilihan usaha pertama Anda!

Dokter yang Mengobati secara Medis dan Holistik

Pada awalnya, Dr. Nesya adalah Dokter Umum yang berpraktek sehari-hari untuk para pasiennya, lalu Dr. Dita, selaku pendiri dan pemilik Klinik Holistik DOA, mengajak Dr. Nesya untuk ikut menjadi Dokter akupunktur dan mitra dalam usahanya.

Sejak berdirinya di tahun 2016, sudah banyak sekali pasien yang berobat dan sembuh atas penanganan dokter-dokter terlatih di klinik ini.

Walaupun terdiri dari beberapa Dokter Umum, Klinik Holistik DOA hanya melayani pengobatan akupunktur.

“Kalau layanan di klinik kami, hanya tersedia pengobatan akupunktur ya. Tidak ada obat, tidak ada konsultasi di luar penanganan akupunktur itu sendiri. Akupunktur bisa untuk kecantikan, berbagai penyakit, untuk berhenti merokok, bahkan program hamil,” kata Dr. Nesya.

Penanganan yang paling diminati adalah program slimming, program hamil, dan kecantikan; karena pasien yang datang didominasi oleh perempuan, yang persentasenya mencapai 70%.

Walaupun Dr. Nesya baru mempelajari pengobatan akupunktur karena ajakan Dr. Dita, dari awal memasuki dunia Kedokteran Dr. Nesya selalu memikirkan bagaimana caranya untuk memberikan terapi kepada pasien tanpa obat, dan tanpa terbebani keharusan menjual obat. Ia tertarik untuk melihat berbagai kemungkinan penyembuhan lewat sisi holistiknya.

Tidak hanya metode pengobatan yang berbeda, cara mereka mempromosikan usahanya pun terbilang berbeda. Alih-alih memberikan diskon atau promo, setiap Jumat Klinik Holistik DOA memberikan penanganan gratis untuk siapa saja yang membutuhkan. Sebuah bentuk aksi kemanusiaan.

Tapi karena satu dan lain hal yang terjadi ketika pandemi, mereka harus memutar otak agar usaha tetap berjalan baik. Ketika orang-orang agak takut untuk bepergian, mereka mengalihkan semua promosi ke media sosial.

“Selain itu, kami juga hadir dengan layanan homecare, dan mulai dari 2020, kami menambahkan layanan bekam, disusul dengan acupressure di tahun 2021,” tambah Dr. Nesya.

Hasilnya jauh dari perkiraannya, ternyata selama masa pandemi pun pasien yang berdatangan semakin banyak, kenaikan pendapatan klinik semakin meningkat setiap tahunnya.


Bisnis Sekaligus Berbagi

Tidak melulu soal keuntungan, Dr. Nesya dan semua mitra di Klinik Holistik DOA, mendambakan satu hal yang sama; yaitu meningkatnya kualitas hidup dari pasien-pasien yang datang dan mengikuti program yang ada.

“Saya pernah menangani pasien kanker yang sudah tidak berobat ke rumah sakit karena pandemi, ketika datang ke klinik, kondisi beliau sangat memprihatinkan, tapi Alhamdulillah, setelah terapi beberapa kali kualitas hidupnya meningkat.” jelas Dr. Nesya.

Berbeda dari usaha medis lainnya, Klinik Holistik DOA tidak pernah memaksa pasien-pasiennya harus datang dengan rangkaian sesi yang berkepanjangan, jika para pasien sudah merasakan adanya perubahan dan merasa sudah puas, mereka tidak akan mengajak pasien untuk datang kembali, karena kepuasan dan keinginan pasien adalah yang terpenting.

Selain itu, Klinik Holistik DOA sadar betul harus ada sesuatu yang dilakukan agar para pasien merasa istimewa dan dihargai, contoh kecilnya dengan mengirimkan bingkisan ketika pasien-pasien tersebut ulang tahun, menjalin komunikasi yang tidak kaku serasa seperti keluarga sendiri, dan tentunya memberikan pelayanan terbaik sepenuh hati.


Klinik Holistik DOA Semakin Sukses Karena Mudahkan Transaksi

Klinik Holistik DOA

Berbagai kesulitan dan mimpi perlahan-lahan terlampaui, kemudahan demi kemudahan pun akhirnya berdatangan. Setelah dipercaya oleh para pasien, Klinik Holistik DOA merasa harus memberikan kemudahan untuk kenyamanan yang lebih.

Salah satunya dengan menyediakan pembayaran cashless yang walaupun terkesan sepele, tapi berdampak besar untuk usaha maupun pasien yang datang.

Selain untuk mengurangi kontak fisik yang tidak dibutuhkan, pembayaran cashless juga dapat mengurangi resiko kebocoran administratif, seperti uang hilang, pengeluaran & pemasukan yang tidak jelas, dan pencatatan transaksi yang mudah, sama halnya dengan fitur-fitur yang diberikan oleh sistem pembayaran nontunai melalui GoBiz.

“Dengan GoBiz, kami tau transaksi penjualan hariannya berapa, siapa yang transaksi, karena kalau di GoBiz ini sebelum checkout, itu biasanya kami bisa catat pesanannya dulu, atas nama siapa, penanganannya apa,  kalau misal mau checkout kami tinggal cari namanya, dicek dulu baru bisa pembayarannya,” papar Dr. Nesya.

Syukurnya, setelah menghadirkan pembayaran cashless, terjadi peningkatan pendapatan hingga 50% di tahun 2021, dan meningkat lagi sebesar 10% – 20% di tahun 2022, sangat lumayan, bukan?

Hal ini pun dinilai sangat efektif karena dari pihak pegawai maupun pasien yang datang, tidak perlu khawatir tentang kesulitan-kesulitan bertransaksi karena telah diminimalisir dengan adanya QRIS yang dapat melayani berbagai pembayaran.

Awalnya, ada beberapa pasien yang merasa terbebani karena tidak terbiasa melakukan transaksi cashless, tapi lama kelamaan pun mereka merasakan manfaatnya.

Sebagai pengguna GoPay sejati, Dr. Nesya senang sekali mengetahui para pasiennya pun merasakan keuntungan yang ia rasakan dalam kemudahan. Apalagi pembayaran lewat GoPay seringkali menawarkan promo menguntungkan, seperti yang ditemukannya dalam Rekomendasi Promo.

Menyenangkan bukan jika usaha Anda menemukan banyak sekali kemudahan yang berakhir keuntungan?

Dr. Nesya juga menambahkan, jika terus berusaha dan mencintai apapun yang dilakukan dan dikerjakan, percayalah pasti akan ada hasil yang memuaskan. Jangan lelah untuk terus belajar, dan saling mengedukasi, ke sesama mitra maupun pasien-pasien yang datang.

Bagaimana? Seru, ya, mengikuti perjalanan usaha pengobatan yang tidak konvensional? Kalau Anda tertarik dan ingin merintis usaha di bidang pengobatan konvensional, semoga artikel ini dapat membantu Anda, ya!

Apakah artikel ini bermanfaat?

Read more about:

Artikel Terkait

Pelaku Usaha Kuliner Wajib Gunakan Bahan Dasar Makanan yang Aman dan Berkualitas, Bagi yang Melanggar Ada Hukumannya!

Memastikan keamanan bahan makanan (food safety) merupakan salah satu kunci dalam meraih selengkapnya

Tips Menjadi UMKM yang Cakap Digital dan Paham Pelindungan Data Pribadi

Halo, teman-teman Mitra Usaha! Kalian tau gak sih, angka jumlah pengguna internet di selengkapnya