GoBiz logo Daftar Login

Pusat Pengetahuan

Cegah Rugi, Simak 4 Cara Menghitung Harga Jual

Hal penting dalam bisnis adalah mengetahui cara menghitung harga jual. Kini, jual beli barang bisa dilakukan secara online, begitu pula dengan jual beli makanan. Konsumen jadi lebih mudah saat menginginkan makanan dari tempat tertentu.

Hal itulah yang membuat banyak orang turut mengambil peluang untuk mendirikan usaha kuliner. Namun, menjual makanan tidak semudah yang dikira, lho. Perlu ada pertimbangan, khususnya dalam menentukan harga jual. Simak penjelasan berikut untuk mengetahui cara menghitung harga jual!

Baca juga: 15 Tips Menjadi Pengusaha Sukses dari Nol


Apa Itu Harga Jual?

Cara menghitung harga jual

Anda mungkin sudah sering mendengar istilah harga jual. Biasanya, makna umum yang sering dipahami oleh masyarakat tentang harga jual adalah harga yang ditawarkan kepada konsumen. Dalam buku Akuntansi Biaya yang ditulis oleh Mulyadi tahun 2005, harga jual adalah besarnya harga yang akan dibebankan kepada konsumen. Besaran harga tersebut diperoleh atau dihitung dari jumlah biaya produksi, biaya nonproduksi, dan keuntungan atau laba yang diharapkan. 


4 Cara Menghitung Harga Jual

Cara menghitung harga jual

Sebenarnya, ada beragam cara dalam menghitung harga jual. Anda dapat menyesuaikannya sesuai kondisi dan kebutuhan. Berikut adalah empat cara yang bisa Anda terapkan

1. Hitung biaya produksi dan distribusi

Cara menghitung harga jual yang pertama adalah dengan mencari tahu biaya produksi dan distribusi. Metode ini biasa disebut dengan mark pricing. Anda perlu menentukan modal bahan baku, modal biaya operasional (jika ada), dan besaran laba yang ingin didapatkan. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.

Harga jual = bahan baku modal + (bahan baku modal x markup)

Misalnya, Anda ingin menjual bolu susu keju sebanyak 10 box. Jika Anda hitung, total biaya bahan baku yang dibutuhkan adalah Rp500.000. Dari penjualan tersebut, Anda menginginkan keuntungan 30%. Jadi, cara menghitung harga jualnya adalah sebagai berikut.

Harga jual = bahan baku modal + (bahan baku modal x markup)

Harga jual = 500.000 + (500.000 x 30%)

Harga jual = 500.000 + 150.000

Harga jual = 650.000 (untuk 10 box)

Dengan begitu, harga jual setiap box-nya adalah Rp65.000 (650.000 dibagi 10).

Hal ini juga berlaku jika Anda ingin menjual makanan dengan menghitungnya per porsi, seperti menjual seblak, mie ayam, maupun bakso.

Baca juga: Soto Bu Tjondro: Banyak Promo, Untung Banyak di Bulan Ramadan

2. Cari tahu harga kompetitor

Dalam menghitung harga jual, Anda juga tidak dapat sembarangan dalam menentukan laba. Menganalisis harga di pasar yang sesuai dengan produk Anda juga perlu dilakukan. Hal ini termasuk dalam cara menghitung harga jual selanjutnya. Dengan melihat produk kompetitor, Anda menjadi tahu keunggulan produk yang ditawarkan oleh kompetitor.

Anda dapat menaruh harga sedikit lebih rendah ataupun lebih tinggi dari kompetitor. Jika Anda ingin menggunakan harga yang lebih rendah, pastikan Anda tidak merugi. Sebaliknya, jika Anda ingin menaikkan harga lebih tinggi, Anda bisa memodifikasi produk Anda dengan beberapa tambahan, misalnya dengan topping atau packaging yang menarik.

3. Tentukan keuntungan yang ingin didapat

Anda kebingungan dalam menentukan keuntungan dari penjualan produk Anda? Anda bisa gunakan rumus yang hasilnya berupa persentase. Hal yang perlu diingat, rumus ini dapat digunakan jika harga jual ditentukan terlebih dahulu.

Margin = (harga jual – harga modal) / harga jual

Misalnya, Anda ingin menjual brownies seharga Rp45.000 dengan harga bahan baku Rp30.000,00. Berikut adalah persentase keuntungan yang Anda dapatkan.

Margin = (harga jual – harga modal) / harga jual

Margin = (45.000 – 30.000) / 45.000  

Margin = 15.000 / 45.000

Margin = 0,33 atau 33%

Jika ingin keuntungan lebih tinggi dari 33%, Anda bisa menaikkan harga jual.

Baca juga: 7 Tips Manajemen Keuangan untuk Bisnis Kecil

4. Sesuaikan dengan kebutuhan pasar

Dalam menentukan harga jual, Anda juga harus menyesuaikannya dengan harga pasaran. Selain itu, Anda juga perlu melihat kebutuhan sekitar, apakah produk yang Anda tawarkan memiliki tingkat permintaan yang cukup untuk berkembangnya sebuah bisnis atau sebaliknya. Pilihlah juga target pasar yang sesuai dengan produk. Kemudian, analisis kompetitornya.

Harga jual di toko offline pun bisa berbeda dengan toko online Anda, lho! Untuk Anda yang memiliki usaha kuliner dan ingin memiliki toko online sendiri, Anda bisa mandaftarkannya pada GoFood. Cara daftar GoFood pun sangat mudah jika dilihat dari keuntungan yang ditawarkan pada bisnis. Yuk, daftar sekarang! 


Itulah pengertian tentang harga jual dan cara menghitung harga jual yang bisa Anda terapkan saat menjalankan bisnis, khususnya kuliner. Selamat mencoba dan semoga bisnis Anda bisa senantiasa berkembang!

Apakah artikel ini bermanfaat?

Read more about:

Artikel Terkait

Pelaku Usaha Kuliner Wajib Gunakan Bahan Dasar Makanan yang Aman dan Berkualitas, Bagi yang Melanggar Ada Hukumannya!

Memastikan keamanan bahan makanan (food safety) merupakan salah satu kunci dalam meraih selengkapnya

Tips Menjadi UMKM yang Cakap Digital dan Paham Pelindungan Data Pribadi

Halo, teman-teman Mitra Usaha! Kalian tau gak sih, angka jumlah pengguna internet di selengkapnya