GoBiz logo Daftar Login

Pusat Pengetahuan

Apa Itu UMKM, Jenis, dan Perannya dalam Perekonomian Indonesia

Bila Anda kira mendirikan usaha harus memiliki modal yang besar, maka Anda salah. Sebab, mendirikan usaha bisa dimulai dengan skala kecil berbentuk UMKM. UMKM atau Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah bentuk usaha yang paling sederhana dan mudah.

Karena inilah jumlah UMKM di Indonesia menjadi sangat banyak. Bahkan, berkat jumlahnya yang signifikan, UMKM menjadi salah satu pendongkrak kondisi ekonomi negara. Lalu, apa itu UMKM dan bagaimana peran mereka dalam kondisi ekonomi Indonesia?

Apa Itu UMKM?

Sebelum membahas lengkap apa itu UMKM, Anda perlu memahami apa itu UMKM terlebih dahulu. UMKM adalah bentuk usaha yang dijalakan secara perorangan, rumah tangga, atau badan usaha ukuran kecil.

Untuk menggolongkan skala usaha, digunakan beberapa faktor, di antaranya omzet per tahun, jumlah kekayaan, dan jumlah karyawan.


Jenis-Jenis UMKM

umkm di indonesia - usaha kuliner - cara daftar bantuan umkm online - karakteristik wirausaha

Pada dasarnya, apa itu UMKM dibagi menjadi tiga jenis: mikro, kecil, dan menengah. Pemerintah sendiri sudah menggolongkan UMKM sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dengan dasar kriteria jumlah aset dan omzet.

Masing-masing jenis harus merupakan usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri dan bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan tertentu. Berikut ini detail penggolongan tersebut.

1. Usaha Mikro

Usaha mikro merupakan usaha produktif atas nama orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan dengan kekayaan bersih maksimal Rp50 juta, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

Omzet tahunan yang dihasilkan usaha ini tidak lebih dari Rp300 juta atau Rp25 juta per bulan. Contoh usaha mikro antara lain warung kopi, pedangan asongan, pangkas rambut, dan pedagang di pasar.

2. Usaha Kecil

Kekayaan bersih usaha kecil harus berkisar antara Rp50-500 juta, tidak termasuk tanah dan bangunan usaha. Usaha kecil memiliki omzet tahunan lebih dari Rp300 juta sampai dengan paling banyak Rp2,5 miliar. Beberapa contoh usaha kecil antara lain restoran kecil, katering, binatu, usaha fotokopi, bengkel motor, dan sejenisnya.

3. Usaha Menengah

Sebuah usaha dapat dikatakan sebagai usaha menengah apabila kekayaan bersih yang dimiliki lebih dari Rp500 juta dan maksimal Rp10 miliar. Penjualan tahunan usaha menengah juga lebih dari Rp2,5 miliar hingga maksimal Rp50 miliar. Restoran besar, pembuat roti, hingga toko bangunan menjadi beberapa contoh usaha menengah yang paling dominan.


Bagaimana Peran UMKM untuk Ekonomi Indonesia?

Setelah mengetahui apa itu UMKM, kini Anda tahu bahwa UMKM mungkin memiliki pendapatan yang tidak besar. Namun, faktanya, UMKM menjadi penopang ekonomi negara, bahkan ASEAN. Berikut ini beberapa peran penting UMKM untuk ekonomi Indonesia.

1. UMKM dorong pemerataan ekonomi

UMKM membantu meningkatkan kondisi ekonomi di wilayah-wilayah terpencil sehingga masyarakat memiliki kesempatan mendapatkan berbagai kebutuhan primer di lingkungan sekitar.

2. Meningkatkan devisa negara

Saat ini, sudah banyak produk UMKM yang berhasil menarik konsumen asing. Kegiatan ekspor yang dilakukan UMKM mendorong devisa negara untuk tetap tumbuh.

3. Penopang ekonomi di masa krisis

Kemampuan untuk beradaptasi yang dimiliki UMKM mampu mendukung kondisi ekonomi di masa kritis. Fleksibilitas ini membantu UMKM untuk tetap tumbuh meski diterpa krisis.

4. Membuka lapangan pekerjaan

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mengerjakan proses produksi suatu UMKM umumnya lebih ringan dibandingkan perusahaan besar. Oleh karenanya, lowongan kerja dan potensi penyerapannya akan lebih besar pula.


Contoh Usaha UMKM

pemilik UMKM berjualan di pasar

Dengan perkembangan yang cukup pesat, wajar jika ada semakin banyak orang ingin menekuni UMKM. Kabar baiknya, UMKM adalah sektor usaha yang cukup luas. 

Ada begitu banyak jenis bidang yang bisa digeluti. Berikut adalah beberapa contoh usaha mikro, kecil dan menengah yang cukup populer dan potensial.

1. Bisnis Kuliner

Tidak berlebihan rasanya untuk menyebut bahwa bisnis kuliner tidak akan pernah mati. Setiap hari, semua orang membutuhkan makanan dan minuman. 

Bahkan usaha kuliner ternyata menyumbang 41,40% PDB ekonomi kreatif Indonesia senilai Rp383 triliun. Jadi, selama produk kuliner Anda memiliki rasa yang enak, bisa dipastikan akan laris.

Apalagi sekarang sudah ada layanan antar makanan berbasis online seperti GoFood yang memudahkan pelanggan untuk membeli dan mencicipi produk kuliner Anda. 

Artinya, peluang untuk menghasilkan penjualan pun semakin besar. Dengan kata lain, jika Anda memiliki UMKM di bidang kuliner, mendaftarkannya di GoFood adalah sebuah keharusan. 

Hingga saat ini, GoFood sudah bekerja sama dengan lebih dari seratus ribu partner, yang 80% di antaranya merupakan UMKM.

2. Bisnis Furnitur

Dibandingkan dengan kuliner, sektor di bidang UMKM adalah salah satu yang kurang populer. Namun, sumbangsihnya terhadap perekonomian nasional tetap wajib diapresiasi, terutama di ranah online.

Per 2017 lalu, UMKM di bidang furnitur menyumbang sekitar 16,9% omzet e-commerce Indonesia. Artinya, UMKM furnitur memiliki tempat tersendiri di industri digital.

Furnitur memang pada dasarnya merupakan bisnis offline karena bagaimanapun juga produk-produknya dikerjakan secara konvensional. Namun, Anda tetap bisa go digital dengan memasarkan UMKM furnitur di ranah online.

Manfaatkan media sosial dan buatlah website untuk mempromosikan produk furnitur Anda. Bahkan Anda juga bisa bekerja sama dengan marketplace khusus furnitur untuk memperluas jangkauan.

3. Bisnis Fashion

Dulu, untuk membeli pakaian biasanya konsumen akan datang ke sebuah toko, memilih item yang sesuai selera, mencobanya di ruang ganti, lalu membelinya jika dirasa cocok. 

Namun, kini proses belanja produk fashion sudah jauh lebih efisien melalui online platform. Mulai dari baju atasan, celana, rok, terusan, hingga aksesoris seperti topi dan perhiasan, semua bisa dijual secara online.

Tidak perlu memproduksi barang-barang sendiri, Anda bisa menjalankan usaha sebagai reseller yang menjual barang milik orang lain. Nantinya Anda akan mendapatkan komisi dari setiap produk yang berhasil Anda jual.

Baca Juga: Cara Memulai Bisnis Fashion di Rumah

4. Kosmetik dan skincare

Menurut data dari Kementerian Perindustrian, industri kosmetik mengalami pertumbuhan hingga 20% pada 2017 lalu. Bukan tidak mungkin angkat tersebut naik mengingat semakin banyaknya UMKM di industri tersebut. 

Bahkan data yang sama juga menunjukkan bahwa sebanyak 95% industri kosmetik nasional didominasi oleh pengusaha kecil dan menengah.

Mengingat ada begitu banyak jenis kosmetik dan skincare yang tersedia, Anda bisa menjual produk yang lebih spesifik. Hal ini juga bisa membantu Anda untuk membedakan diri dari kompetitor. 

Misalnya, Anda hanya menjual produk kosmetik dan skincare berbahan alami. Atau bisa juga Anda hanya menjual sheet mask yang ditujukan untuk para remaja.

5. Jasa Makeup Artist (MUA) atau Penata Rias

UMKM tidak hanya menjual produk berupa barang, tapi juga jasa. Salah satu yang paling populer dan banyak dicari di UMKM adalah makeup artist (MUA). 

Banyak acara atau momen yang membutuhkan jasa MUA, contohnya wisuda, pernikahan, lamaran, atau foto pre-wedding. Jadi, bagi yang memiliki bakat atau keahlian di bidang tata rias wajah, tidak ada salahnya mencoba usaha sebagai MUA. 

Sebagai permulaan, coba dandani orang-orang terdekat Anda, lalu unggah hasilnya ke Instagram untuk promosi.

6. Agrobisnis

Sebagai negara agraris, Indonesia cocok menjadi tempat untuk mendirikan dan mengembangkan UMKM di bidang agrobisnis. Tidak hanya pertanian, Anda juga bisa memilih untuk menekuni sektor perkebunan atau peternakan. 

Beberapa contoh yang dapat dihasilkan dari usaha agrobisnis adalah sayuran, buah-buahan, hingga hasil peternakan seperti telur dan daging.

UMKM agrobisnis cukup menjanjikan karena pangsa pasarnya yang cukup besar. Pasalnya, hampir setiap orang pasti membutuhkan produk-produk agrobisnis tersebut. 

Apabila memiliki tanah yang tidak terpakai, Anda bisa memanfaatkannya untuk lahan agrobisnis.

7. Jasa foto dan video

Hampir mirip seperti MUA, saat ini jasa foto dan video juga banyak dibutuhkan untuk keperluan berbagai momen. Mulai dari ulang tahun, wisuda, hingga pernikahan. 

Penyedia jasa foto dan video biasanya menawarkan sejumlah paket yang bisa dipilih sesuai kebutuhan dan preferensi konsumen. Menariknya, setiap fotografer atau videografer memiliki ciri khas masing-masing. 

Jadi, bagi yang punya skill fotografi, tidak ada salahnya menekuni aktivitas tersebut dan mengembangkannya menjadi usaha.

Baca Juga: Tips Fotografi Produk yang Efektif untuk Website Ecommerce

8. Usaha Berjualan Buku

Selain fotografi, sektor buku juga bisa menjadi ladang usaha yang cukup menarik untuk ditekuni. Cocok untuk Anda yang memang gemar membaca buku, atau istilahnya, book-a-holic. 

UMKM buku bisa dilakukan dengan membuka toko fisik atau toko online. Bisa juga dua-duanya. Namun, perlu diingat bahwa toko fisik biasanya membutuhkan modal lebih besar mengingat Anda harus menyiapkan biaya gedung. 

Agar bisa berkompetisi dengan toko-toko buku lainnya, hadirkan sesuatu yang beda pada UMKM buku Anda. Banyak cara yang bisa dilakukan. 

Misalnya, hanya menjual buku-buku yang ditulis oleh penulis wanita. Atau Anda bisa juga memberikan bonus berupa pembatas buku setiap pembelian berjumlah tertentu.

9. Akomodasi penginapan

Traveling sepertinya sudah menjadi bagian erat dari gaya hidup modern. Artinya, kebutuhan akan penginapan pun meningkat. 

Di sinilah muncul peluang usaha yang bisa Anda manfaatkan, yaitu dengan menyediakan akomodasi penginapan. 

Mungkin memang modalnya cukup tinggi jika Anda harus membangun atau membeli gedung untuk dikelola sebagai hotel, hostel, atau guest house. 

Namun, jika Anda memiliki satu kamar kosong saja, Anda bisa menyewakannya melalui aplikasi home sharing seperti AirBnB.

10. Bisnis perlengkapan bayi

Tahukah Anda bahwa berdasarkan hasil riset Sigma Research Indonesia, perlengkapan bayi di UMKM adalah sektor usaha yang dapat mencapai nilai Rp88,1 triliun pada 2017 lalu? Artinya memang perlengkapan bayi merupakan sektor UMKM yang cukup menjanjikan. 

Banyak jenis usaha yang bisa Anda geluti, mulai dari menjual perlengkapan bayi dengan menyetok sendiri, menjadi reseller, dropshipper, atau menyewakan perlengkapan bayi.

Ya, memahami apa itu UMKM tidak hanya memberi pencerahan, tapi juga bisa jadi menumbuhkan rasa peduli terhadap kondisi perekonomian Indonesia.

Agar peran UMKM semakin optimal, Anda bisa, lho, daftar KOMPAG sebagai langkah awal kepedulian untuk berbakti kepada bangsa dan negara.

Di situ, Anda dapat bertemu dengan sesama pemilik UMKM sehingga bisa saling berbagi ilmu dan pengalaman mendirikan usaha. Dengan begitu, usaha yang Anda miliki dapat semakin berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia!

Apakah artikel ini bermanfaat?

Read more about:

Artikel Terkait

Pelaku Usaha Kuliner Wajib Gunakan Bahan Dasar Makanan yang Aman dan Berkualitas, Bagi yang Melanggar Ada Hukumannya!

Memastikan keamanan bahan makanan (food safety) merupakan salah satu kunci dalam meraih selengkapnya

Tips Menjadi UMKM yang Cakap Digital dan Paham Pelindungan Data Pribadi

Halo, teman-teman Mitra Usaha! Kalian tau gak sih, angka jumlah pengguna internet di selengkapnya